23. Somplak Circle

1.1K 118 13
                                    

Ujian kenaikan kelas telah usai. Setelah seminggu otak mereka dipaksa untuk bekerja keras. Kini mereka sudah lega dan tinggal bersenang-senang saja. Jam kosong kini tengah berlangsung disekolah mereka.
Jam kosong adalah surganya bagi kebanyakan para pelajar.

Benar bukan?

Ada saja hal-hal yang mereka lakukan untuk bersenang-senang. Kini kumpulan para bestie sebut saja Somplak circle juga sedang berkumpul setelah seminggu ini mereka jarang bersama. Kini mereka sedang ada ditaman belakang pada lesehan sambil memakan cemilan. Berbeda dengan Aran yang sekarang makan Nasi kotak. Biasa abis malak Bu Tuti.

Zeeco sedari tadi mencuri-curi pandang kearah sang pujaan hati yang seminggu ini jarang ia jumpai. Diq ikut tersenyum saat melihat senyum lebar milik Chika.

"Eh ujian udah selesai nih, tinggal nunggu pembagian rapot doang. Kita besok mantai yok," ajak Muthe.

"Kan belum libur, masa udah mantai aja," sahut Sollan.

"Kan jamkos, ga ada pelajaran juga. Mending kita nggak usah masuk terus liburan dulu aja. Nanti pas udah selesai pembagian rapot kita liburan lagi," jelas Muthe.

"Gua setuju sama Muthe," sahut Gino.

"Gwe jwuga setujwu," sahut Aran dengan mulut penuh.

"Ditelen dulu," tegur Chika.
Aran hanya menyengir sambil mengacungkan ibu jarinya. "Yaudah deh gua juga setuju," kata Sollan dan diikuti yang lainnya.

Mereka mulai membahas tempat yang akan dijadikan mereka liburan. Setelah berdiskusi mereka memilih pilihan awal Muthe yaitu, pantai. Mereka memutuskan akan berangkat lusa. Dan nanti malam mereka berencana akan datang ke pasar malam. Ini ide Aran karna katanya banyak yang berjualan jajanan enak disana. Mereka menyetujui ide Aran si maniac makan. Mereka melanjutkan pembicaraan mereka membahas hal-hal random. Mulai dari Ayam Aran yang kemarin tiba-tiba ada di atas pohon gabisa turun. Kucing Sollan yang digodain kucing janda kembang dikompleknya. Freya yang semalam abis dikejar anjing item galak padahal dia nggak salah apa-apa. Dan pembahasan hal-hal lainnya.

Sampai bel pulang berbunyi yang membuat mereka terpaksa harus berpisah dan pulang kerumah masing-masing. "Kak Chika, aku antar pulang yah?" Ajak Zeeco.

"Boleh, aku ambil tas di kelas dulu," jawab Chika.

"Aku tunggu diparkiran," kata Zeeco dan diangguki Chika. Mereka berpisah untuk mengambil tas mereka masing-masing.

***

Malam telah tiba kini mereka sudah berada dipasar malam yang suasananya sangat ramai. Mulai dari anak-anak hingga orang tua sekalipun. "Weh weh weh liat itu, kayaknya enak tuh makanan. Itu juga enak. Apalagi itu pasti enak banget. Kita beli yuk. Itu beli itu," cerocos Aran sambil tangannya menunjuk ke arah makanan.

"Ran bisa nggak sih kita main dulu aja?" tanya Muthe geram.

"Makan dulu aja. Karna main juga butuh tenaga," jawab Aram lalu berlalu menuju salah satu penjual Corndog.
Muthe memandang Feni yang hanya mengendikkan bahu lalu berlalu menyusul Aran diikuti yang lainnya. Zeeco mengulurkan tangannya kearah Chika kemudian disambut oleh Chika, mereka berjalan sambil bergandengan tangan.

Setelah mereka mengisi perut, mereka mulai bermain menaiki beberapa wahana mulai dari yang meyeramkan hingga yang yang biasa saja. Mereka juga sempat memainkan permainan memancing ikan-ikanan demi mengabulkan permintaan Aran yang sedari tadi merengek. Sudah seperti anak kecil saja. Selama bermain memancing ikan mereka tak luput dari pandangan anak-anak serta orang tua yang menemani anaknya bermain. Kemudian yang terakhir sebagai penutup mereka bermain wahana bianglala. Mereka duduk dibagi menjadi 3 kelompok. Dengan sengaja mereka mengatur duduk agar Zeeco dan Chika jadi satu. Mereka sengaja mengatur tempat seperti itu untuk memberikan waktu berdua untuk Chikzee.

ZEECO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang