11. Nyari temen

1.4K 152 4
                                    

"Zee, nanti daddy sama mommy mau jenguk temen dan kemungkinan kita nanti nginep. Kamu tak apakan di rumah sendiri?" tanya Daddy Zee lalu menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Sekarang mereka sedang sarapan bersama. Sekalian membicarakan perihal orangtua Zeeco yang akan pergi menjenguk temannya.

"Kenapa ga daddy sendiri aja?kan aku jadi sendirian di rumah," kata Zeeco dengan malas.

"Kan mommy juga temennya, kita udah sepakat mau jenguk bareng," jawab Daddy.

"Terus kenapa aku ga diajak sekalian?"

"Kan kamu sekolah Zee, lagi pula kita cuma sehari nginepnya, besok juga udah pulang," bukan daddy yang menjawab melainkan mommy yang mencoba memberikan pengertian.

"Kenapa kalian harus nginep sih?" tanya Zeeco yang mulai kesal. Dia malas harus sendirian di rumah. Karna di setiap malam rumah akan sunyi dan itu terkesan horor.

"Mereka di sini cuma berdua doang, suaminya juga lagi repot-repotnya ngurus kerjaan, jadi kita kasihan makanya mau bantu, lagi pula kan dia temen daddy sama mommy, mereka lagi kesusahan, kita harus bantu mereka Zee," jelas Daddy.

"Kamu kalau nggak berani sendirian bisa nginep di rumah temen kamu, atau suruh nemenin temen kamu di rumah juga gapapa," saran Mommy.

"Yaudah iya, nanti aku coba cari temen buat nemenin di rumah," kata Zeeco akhirnya menyetujui.

"Yaudah cepet abisin sarapannya, udah siang ini nanti keburu telat," kata Mommy.

~~~~

"Elu kenapa sih lemes banget keliatannya," kata Sollan yang memperhatikan wajah Zeeco yang tak sedap dipandang. Tadi mereka berpapasan saat didepan gerbang, jadilah sekarang mereka jalan bersama menuju kelas.

"Gua ga papa kok," jawab Zeeco.

"Heleh ga papa-ga papa. Ada apa sih? cerita sini cerita."

"Huft, jadi gini Mommy sama Daddy nanti mau njenguk temennya yang sakit ter-"

"Astaga cuma masalah mau njenguk temennya doang elu sampe lemes gini," Sollan memotong omongan Zeeco yang belum selesai itu.

"Gua belum selesai ngomongnya Lan, udah main motong omongan aja."

"Hehehe sorry, ok-ok lanjut tadi gimana?."

"Kan mereka mau njenguk temen terus guanya ditinggal sendiri di rumah, mereka nginep besok baru pulang."

"Jadi lu ga berani di rumah sendirian?"

"Berani-berani aja sih, tapi kan jadi sepi gitu, ga enak ga ada yang ngajak main, ngobrol gitu," jelas Zeeco berusaha santai. Dia tak ingin dicap menjadi cowo penakut. "Kalau gitu lu cari temen buat nemeninlah," saran Sollan.

"Kemarin Mommy juga udah nyaranin gitu, tapi kira-kira siapa ya yang mau nemenin?" Pikir Zeeco. "Gimana kalau lo aja Lan?"

"Duh gue ga bisa, nanti ada acara keluarga soalnya," tolak Sollan. Tak lama kemudian seringai dari bibir Sollan muncul. "Kenapa lo ga minta tolong kak Chika buat nemenin?"

"Memangnya kak Chika mau?"

"Yakan dicoba dulu dong Zee, siapa tau dia bisa kan, pasti bisalah."

"Okelah nanti coba tanya kak Chika semoga aja bisa," balas Zeeco.

Tak terasa mereka sudah sampai di dalam kelas yang sekarang sudah mulai ramai yang masuk. Tumben sekali.

"Pagi epribadihh!" sapa Sollan.

"Pagii! "jawab mereka serentak. Kompak memang. Lalu Sollan dan Zeeco berjalan menuju bangkunya masing-masing.

"Heh anak macan lu ngerjain apaan dah? serius amat keliatannya," tanya Sollan sambil mengintip apa yang Freya kerjakan.

ZEECO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang