20. Fakta mengejutkan

1K 120 7
                                    

Zeeco sampai sekarang masih kepikiran tentang informasi dari Gino. Siapa lelaki yang bersama Chika? Apa benar itu kekasih Chika? Zeeco tak terima jika benar itu adalah kekasih Chika. Ada rasa nyeri dihati kecilnya saat memikirkan itu.

"Heh! Zee, jangan ngelamun lu. Nanti kesambet setan kita yang repot," kata Sollan menyadarkan lamunan Zeeco.

"Hah? nggak siapa yang ngelamun," elak Zeeco.

"Udah jangan terlalu dipikirin Zee. Berpikir positif aja kalau itu cuma temen kak Chika," kata Sollan seakan tau apa yang Zeeco pikirkan sekaerang. Zeeco hanya tersenyum sendu sambil menatap air yang tenang. "Apa gua nyerah aja ya?" Celetuk Zeeco.

"Heh! jangan ngadi-ngadi elu ya! Ini udah setengah jalan, elu jangan main nyerah seenaknya aja lu. Dikit lagi Zee, dikit lagi kalau elu mau berjuang lebih keras, gue yakin elu bakalan bisa dapetin kak Chika. Percaya dah sama omongan gue. Jangan pikirin cowo yang deket ama kak Chika," kata Sollan.

"Gimana kalau ternyata cowo itu bukan temen kak Chika dan bener-bener pacar kak Chika?
Gua ga mau ngerusak kebahagiaan mereka kalau seandainya mereka bener-bener ada hubungan," kata Zeeco dengan sendu dan masih menatap ke depan. Sollan ikut menatap kearah air yang terlihat tenang. "A elah Zee, kita aja belum tau itu beneran pacar kak Chika atau bukan. Jadi jangan ngira kayak gitu deh. Udah sekarang elu mending fokus nyiapin diri elu buat cepet-cepet nembak kak Chika. Elu mau kalau kak Chika diembat orang?" Tanya Sollan.

"Nggak mau lah," jawab Zeeco.

"Kalau nggak mau ya elu jangan nyerah, elu harus tetep berjuang buat dapetin kak Chika. Jangan sampe berhenti tengah jalan. Bentar lagi ujian kenaikan dan itu akan berlalu dengan cepat. Habis itu elu harus siap buat ngutarain perasaan ke kak Chika."

"Emm, tapi gimana kalau gua nembak kak Chika sebelum ujian?" tanya Zeeco.

"BAGUS DONG!" Ucap Sollan dengan semangat. Sollan menoleh kembali kearah Zeeco.
"Bagus itu, lebih cepat lebih baik. Kita pasti dukung Zee, iya kan Fre?"

"..."

"Fre?" panggil Sollan.

"..."

"FRE?!" teriak Sollan

"APA?!" jawab Freya. Sollan melihat Freya yang duduk di sebelah kiri Zeeco. "Elu kenapa sih muka elu asem bener diliatnya, dari tadi juga diem mulu. Suara elu bermasalah pa begimana?"tanya Sollan heran.

"Gue ga kenapa-kenapa. Cuma lagi fokus nungguin ikan makan umpan pancing gue aja," jawab Freya.

Jadi sekarang mereka ada di sebuah Danau lagi mancing. Mereka duduk lesehan di tanah. Pulang sekolah tadi Sollan mengajak Zeeco dan Freya untuk memancing di sebuah Danau. Sekalian mau nenangin Zeeco katanya biar ga kepikiran terus. Mereka pergi ke rumah Zeeco untuk bersiap. Mengambil alat pancing dan berbekal rantang berisi nasi dan telur dadar sisa sarapan. Hanya meninggalkan tas, melepaskan almamater tanpa mengganti baju sekolah mereka langsung pergi ketempat tujuan.

Mereka berboncengan bertiga menggunakan motor Zeeco. Dengan alasan bensin motor Sollan habis. Padahal mobil Sollan ada di rumah kenapa harus boncengan bertiga?

Kek cabe-cabean aja:v

Dengan posisi Zeeco yang menyetir di depan, Sollan di tengah dan, Freya di belakang sendiri. Disepanjang jalan mereka sesekali bercerita dengan suara yang cukup keras sehingga mengambil atensi para pengguna jalan lainnya.

Entah sadar atau tidak?

Mereka tak peduli dengan sekitar dan tetap melakukan perjalanan. Dan sampailah mereka di Danau ini.

"Dih nungguin ikan sampe muka elu asem kek gitu," komen Sollan.

"Itu karna suara elu tadi keras banget! jadi ikan yang tadi mau makan umpan gue jadi kabur! Takut denger suara elu!" kesal Freya.

ZEECO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang