"Ahh-"
"Nghh-"
"Ahh ahh ahh-"
"Aduhh-"
"Zee sakit," rintih Chika.
"Tahan sedikit kak."
"Ahh perih Zee."
"Iya maaf kak, aku akan melakukannya lebih pelan," kata Zeeco menenangkan Chika lalu melanjutkan kegiatannya lagi. "Ahh perih banget."
"Tahan kak jangan lebay," ucap Zeeco lalu dihadiahi tabokan maknyus dari Chika. "Lebay-lebay ini beneran sakit!"
"Iya maaf kak, tahan bentar lagi selesai."
"Ahh sss."
"Naahhh selesai," ucap Zeeco sambil tersenyum lega saat telah selesai memasangkan hansaplast bergambar dino dijari Chika. "Hansaplastnya ga ada yang polosan Zee?"
"Ga ada, tinggal ini doang, belum beli soalnya."
"Ya udah tak apa," ucap Chika sambil memperhatikan jarinya yang dihansaplast. Beberapa menit yang lalu jari Chika kegores pisau saat memotong sosis. Semua itu karena dia salting saat adegan tatap-tatapan itu dan karna kecerobohannya atau entah apa lah itu membuat tangannya tergores saat ia memotong sosis.
Dan Zeeco yang melihatnya spontan langsung mengambil tangan Chika lalu menghisap darah yang keluar. Setelah itu Zeeco menarik Chika untuk duduk. Zeeco pergi ke arah kompor yang daritadi masih menyala dengan api kecil lalu mematikannya kemudian mengambil kotak P3K dan mulai mengobati tangan Chika.
Jadi seperti itulah kronologinya:)
"Zee mie kamu, Pasti udah mateng, tinggal masukkan sosis terus makan. Aku akan memindahkannya kedalam mangkok," kata Chika
"Tak usah biar aku aja," tolak Zeeco.
"Aku aja Zee, tolong ambilkan hp ku disaku jaketku tadi," kata Chika sambil mengambil mangkok bergambar ayam jago.
"Oke, tunggu bentar," ucap Zeeco lalu berjalan menjauh menuju kamarnya. Tak lama kemudian Zeeco telah kembali lagi di dapur. "Ini kak," ucap Zeeco sambil menyerahkan hp Chika."Cepet dimakan Zee nanti keburu tambah dingin," kata Chika sambil menggeser mangkok yang berisi mie ke arah Zeeco. "Kak Chika beneran ga mau?"
"Ga, kamu makan sendiri aja."
"Oke, aku makan." Selama Zeeco makan, dia sesekali melirik Chika yang sesekali tersenyum fokus memainkan hp nya. Itu membuat Zeeco penasaran apa yang sedang Chika lakukan dengan Hp itu, sampai membuat Chika sesekali tersenyum.
"Liat apaan sih kak? kayaknya asik tuh sampai senyum-senyum gitu," kata Zeeco dengan mata yang masih fokus ke-mienya.
"Oh nggak, ini cuma lagi chatan sama temen aja."
"Temen siapa?"
"Temen aku."
"Ya maksudnya namanya siapa?"
"Bukan siapa-siapa,lanjut makan gih."
Zeeco hanya mengangguk-anggukan kepala pertanda mengerti padahal dalam hati dia kesal. Lagi chatan sama siapa sih? Batin Zeeco dengan pandangan yang masih fokus kemakananya. Tak lama kemudian mie pun habis. Zeeco membawa bekas makannya ke bak wastafel lalu mencucinya kemudian mengembalikannya.
"Udah kak, nonton tv yuk," ajak Zeeco.
"Ayuk."
"Mau di kamar atau di ruang keluarga aja?" tanya Zeeco.
"Di ruang keluarga ajalah."
"Oke, aku akan membawa cemilan, kak Chika duluan aja, cari saluran tv yang bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEECO [END]
Teen FictionZeeco adalah murid pindahan yang jatuh hati pada Chika sejak pandangan pertama.