18. Membahas Sesuatu

1.2K 126 3
                                    

Zeeco pov.

Pelajaran Matematika di kelas masih berlangsung. Selama itu juga aku berusaha untuk konsentrasi tapi rasa lapar ini sangat mengganguku. Waktu istirahat masih kurang sekitar 1 jam an lagi.

Aku lapar. Bagaimana ini? Apa aku izin ke toilet, tapi nanti belok ke arah kantin? Tapi bagaimana saat aku makan ada guru yang datang? Aku tak mau dapat hukuman. Apa kata orang tua dan teman-temanku kalau tau seoarang Zeeco Aksara yang baik ini dihukum karna ketahuan makan di kantin saat jam pelajaran?

Rasanya perutku berbunyi. Aku elus perut menenangkannya supaya dia mau bersabar sedikit lagi. Kuperhatikan dengan malas guru yang menerangkan materi.

"Zee lo kenapa?" bisik Yeri nertanya.

"Gua laper, tadi ga sempet sarapan karna kesiangan," jawabku dengan lesu.

"Lo izin aja ke toilet terus pergilah ke kantin," sarannya.

"Ga mau, takut ketauan guru gua," jawabku.

"Eh gue bawa bekal, lo mau makan?" Yeri menawariku bekalnya. Lumayan juga ya, tapi aku tak enak jika memakan bekalnya. "Ga usah tak apa, aku masih bisa menahannya," tolakku. Tak lama perutku berbunyi. Yeri yang mendengar menahan tawanya. Aku hanya tersenyum canggung menahan malu. Haduh, perut ini kenapa harus bunyi sih!

"Sudah tak apa makan lah diam-diam jangan sampai guru di depan tau," katanya, baik sekali dia. "Yaudah mana bekalnya, nanti pas istirahat gua ganti di kantin," balasku. Pada akhirnya aku memakan bekal Yeri.

"Ini makanlah." Aku ambil bekalnya meletakkan di atas meja, lalu menempatkan buku paketku di depan bekal sebagai penghalang agar tak terlihat dari depan. "Aku akan mengawasi guru," kata Yeri. Aku membuka tutup wadah bekalnya ternyata isinya nasi goreng. Bau nya wangi, semoga anak-anak yang lain tak mencium aroma ini.

"Kau tak mau yer?" Tanyaku menawari. Yeri menggeleng. "Aku makan ya," izinku. Aku mulai menyuapkan satu sendokan kedalam mulut dengan rasa seditik was-was. Aku mengunyah nasi dengan pelan.
Hmm rasanya enak. Aku terus memakan sambil sesekali memperhatikan depan.

"Yer makanlah sedikit, karna bagaimanapun ini punyamu," bisikku. Dia menunduk membuka mulutnya aku menyuapkan sesuap nasi kedalamnya. Akhirnya kami berdua memekan nasi sampai habis tanpa disadari oleh guru.

Bekalpun habis. Yeri memberikan minum kepadaku. Aku meminum air itu beberapa tegukan. Huh leganya akhirnya perutku terisi. "Makasih yer," ucapku.

"Sama-sama." Kami kembali memperhatikan pelajaran lagi.
Aku sudah mulai bisa berkonsentrasi sekarang. 30 menit lebih kemudian bel istirahat berbunyi.

"Baik anak-anak tugas ini minggu depan dikumpulkan dan kalian mulai sekarang harus tambah rajin belajar karna sebentar lagi tes kenaikan kelas. Mengerti semua?"

"Mengerti."

"Baik kalau begitu sekian selamat pagi."

"Pagiii."

Huh akhirnya istirahat. Anak-anak ada yang masih di dalam kelas dan ada yang berlarian keluar kelas. Pasti tujuan mereka adalah kantin.
"Ayo yer ke kantin," ajakku. Aku akan mentraktirnya sebagai ganti bekalnya yang kumakan. Aku dan Yeri beranjak dari bangku. "Weh mau kemana?" tanya Sollan.

"Ke kantin," jawabku.

"Ikuuut," ucap Sollan dan Freya.Kami berjalan menuju kantin tatapan anak-anak mengarah kepadaku.

Ada apa denganku?

Apakah ada yang aneh dariku?

Kuhiraukan tatapan mereka dan tetap berjalan menuju kantin.

ZEECO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang