8. Kuil Keluarga Kamado

318 39 3
                                    

"Yoriichi, bangunlah. Kau perlu makan agar kondisi tubuhmu membaik." Michikatsu menepuk pelan pipi sang adik.

Yoriichi melenguh, badannya terasa sangat lemas. Mungkin efek dari pertarungan dan guncangan batin yang dia terima akhir-akhir ini membuat kondisinya drop. Namun yang mengejutkannya, Michikatsu juga mengalami hal yang sama, hanya saja dia sudah membaik tadi pagi, sedangkan Yoriichi belum.

Sempat terbesit di benaknya, apakah dia sempat terkena serum atau darah dari iblis kemarin namun itu langsung di tepis oleh argumen Michikatsu.

"Selama darah atau apapun yang disuntikan itu tidak masuk ke tubuhmu, kau tidak akan menjadi iblis. Kalaupun iya, kau pasti sudah berubah sejak dua hari lalu." Begitu kira-kira informasi yang dia dapat, wajar saja sih karena entah berapa ratus tahun sudah sejak dia mati, pasti ada beberapa memori yang dia lupakan.

"Nii-san, aku lemas." Lirih Yoriichi. Michikatsu tidak tega, namun dia tetap terkekeh geli. Biasanya ketika dirumah, adiknya lebih sering bersikap tenang, terkadang jahil. Jarang sekali adik kembarnya itu bersikap manja padanya, mungkin pengecualian ketika anak itu sakit.

"Ya sudah, Nii-san suapi, buka mulutmu." Yoriichi membuka mulutnya. Satu sendok bubur masuk ke dalam mulutnya.

Yoriichi tersenyum. "Ini masakan Okaa-san atau Nii-san?" Michikatsu menatap sengit.

"Aku, kenapa? Tidak enak?" Yoriichi terkekeh mendengar nada kakaknya yang terdengar sengit. Pandangannya melembut.

Dulu, dia hanya bisa memperhatikan kakaknya dari jauh, bagaimana tertekannya sang kakak yang harus menerima segala perintah Sang ayah di kehidupan sebelumnya. Yoriichi sangat bersyukur di kehidupan ini, meski kedua orangtuanya tetap sama setidaknya mereka memiliki sikap yang jauh lebih baik.

"Ada apa? Apa benar-benar seburuk itu?" Michikatsu berniat menaruh mangkok yang masih setengah itu, namun segera ditahan oleh Yoriichi.

"Tidak, aku hanya mengingat beberapa kenangan yang kurang baik. Lalu, masakan kakak mengalami perkembangan pesat kok, ini sangat sesuai di lidahku hehe." Yoriichi nyengir, membuat kakaknya terkekeh gemas. Michikatsu mencubit pipi adiknya itu.

"Baik-baik. Sekarang ayo makan, setelah itu kau harus istirahat lagi, mengerti?" Yoriichi mengangguk.

"Ay ay captain!"

***

"Jadi, disini?" Yoriichi menatap sebuah bangunan yang ia ketahui adalah kuil. Tanjirou mengangguk. Sedangkan dibelakang, Zenitsu tampak bersembunyi di belakang tubuh Michikatsu lalu Inosuke tampaknya tertarik dengan beberapa  bunga Lily Of Valley berwarna biru yang tumbuh di beberapa sisi kuil. 

Namun yang paling mengejutkan, Yoriichi bisa melihat taman bunga blue spider Lily tumbuh subur di samping kuil, dikelilingi oleh semacam segel (?) yang dia sendiri tida mengerti artinya.

Keempatnya lantas mengikuti Tanjirou untuk memasuki area dalam kuil itu. Pandangan Yoriichi langsung tertuju pada barang-barang yang ada di kuil itu, ada beberapa bilah pedang, Haori bermotif catur berwarna hitam hijau yang sepertinya sudah sangat lapuk, kotak kayu dan berbagai barang lainnya.

"Ini adalah Kuil yang diurus oleh keluargaku sejak turun temurun. Berawal dari saat itu aku dan Kanao yang sedang mencari beberapa obat. Kami tidak sengaja menemukan kuil yang ternyata adalah Kuil Dewi Amaterasu ini terbengkalai, namun masih sangat baik kondisinya. Kami lantas merawatnya." Tanjirou lantas mengelus Haori miliknya dulu.

"Ruang bagian tengah kami gunakan untuk menaruh beberapa barang milik kami, mungkin hanya beberapa barang yang kemudian aku bawa dan akhirnya ada di keluarga Kamado, sisanya berada disini. Untuk bagian dalam Kuil adalah tempat pemujaan, selalu ada Miko yang membantu kami saat itu." Papar Tanjirou. Yoriichi mengelus bilah pedangnya  yang sempat dia bawa sebelumnya.

"Tanjirou, kau berkunjung?" Tanjirou menyapa sosok di depannya dengan semangat. Yoriichi yang penasaran lantas berbalik dan menoleh. Namun ia langsung tertegun saat mengetahui siapa yang sedang berbincang dengan Tanjirou.

"Uta..."

Pojok informasi

1. Amaterasu (Jepang: 天照, Amaterasu-ōmikami; 天照大御神, atau Ōhiru-menomuchi-no-kami; 大日孁貴神) dalam mitologi Jepang adalah dewi matahari yang menerangi seluruh jagat raya. Karena tugasnya ini, Amaterasu merupakan dewi (神; kami) yang penting dalam kepercayaan Shinto; para kaisar Jepang dikatakan memiliki garis keturunan dari Amaterasu.

2. Miko adalah seseorang yang bekerja untuk melayani kuil di Jepang. Kebanyakan dari miko adalah seorang gadis muda.





Halo guys! Spesial karena UAS ku tinggal lagi dikit (tolong doain supaya nilainya bagus-bagus:) akhirnya aku memutuskan buat Double up. Semoga kalian suka sama Chap ini. Oh iya, kalau ada beberapa Miss informasi yang aku nggak sadar cantumin, tolong notice di komentar ya supaya aku bisa revisi nanti. Makasi banyak yang udah nungguin up cerita ini dan selamat membaca!

Salam hangat

San 

Hello Again, Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang