16] D! boy

276 12 0
                                    

Happy Reading...

Aaa..!! Stop!!

"Hikss..Please stop, I can't take it anymore! Hiks.. Hiks.. Please..!!"

Alex meletakkan alat tersebut diatas nakas setelah puas menyiksa Alexa. Meraup kedua sisi wajah pucat gadis itu dengan kedua tangan besarnya. Mengangkat paksa wajah mungil itu hingga dia berdiri tegak dari duduknya, kaki nya yang lemas tak mampu untuk berdiri pun ingin kembali terjatuh, namun lagi-lagi pria gila ini memaksanya untuk berdiri.

Alex memeluk badan Alexa erat sampai  membuat gadis itu meringis bahkan ingin berteriak kuat namun ia tahan. Darah yang Alex ciptakan mengalir tak henti dari balik tubuh gadis malang itu.

"Maaf". Satu kata yang dengan mudahnya Alex ucapkan. Tetesan air mata kembali jatuh bersamaan dengan tertutup nya kedua mata Alexa yang menandakan bahwa gadis itu kini sudah pingsan tak sadar kan diri.

Alex yang melihat nya seketika kembali panik dan merasa sangat khawatir, tadinya yang terlihat dominan dan sadis kini menjadi lemah dan tak tentu arah, seketika menjadi linglung dan resah.

"Sayang bangun!!".

Hiks.. Hiks..

Kini pria itu yang kembali menangis merasa menyesal atas perbuatan nya.

Huh!! Apakah ada manusia yang seperti ini?!
Tadinya dia seakan menjadi malaikat pencabut nyawa bagi gadis itu. Sekeras apapun Alexa memohon untuk berhenti selalu diabaikan. Namun, lihat sekarang pria gila itu seolah-olah merasa menyesal atas perbuatan  nya sendiri.

Kali ini memang sangat kelewatan. Kalian tahu?!Alex bahkan dengan tega nya mematahkan sebelah kaki kekasihnya.

Sepulang sekolah tadi, Alexa kembali teringat dengan Kesya yang dibawa oleh Kennard sudah beberapa minggu ini, ntah bagaimana nasib perempuan itu. Namun Alexa tau, pasti kesya sedang menderita sekarang.

Alex dan Kennard memiliki sifat dan kepribadian yang sama. Posessife, dominan, dan sedikit gila, bahkan mereka juga memiliki kelainan.

Karena tidak ingin kembali mengulang tragedi masa lalu, Alexa malah meminta hal konyol yang membuat Alex sangat marah.

Alexa meminta untuk mengganti posisi Kesya, karena Alexa tidak ingin Kesya masuk dalam kehidupan lelaki seperti Alex dan Ken.

Alex yang mendengar itu sangat marah, tentu saja. Mana mungkin dia sudi berbagi wanita nya dengan pria lain. Walaupun kata 'menggantikan' yang dimaksud Alexa itu berbeda. Namun tetap saja Alex tidak terima.

"Sudah ku katakan jangan pernah mencampuri urusan orang lain! Apalagi sampai mengorbankan dirimu sendiri".

"Lebih baik kau mati ditangan ku dari pada menderita untuk membantu orang lain". Lanjut Alex menatap tajam gadis yang sudah tak berdaya itu.

Sedangkan ditempat lain, kesya yang tadinya memberontak ingin kabur sekarang terlihat santai memakan cemilannya, tak terhitung seberapa banyak yang ia makan bahkan sampah juga sudah berceceran dimana-mana.

Jangan tanya bagaimana keadaan bibir kesya sekarang, yang jelas dia sudah bisa makan walaupun masih terlihat bekas jahitan yang Ken ciptakan.

"Huh.. Bosen gue anjayyy!!".

"Tuh psikopet kemana sih?!". Lanjut kesya menggerutu.

Sekarang dia hanya perlu menikmati apa yang ada. Yang penting pernikahan nya dan Ken tidak jadi dilaksanakan. Walaupun dia hampir mengorbankan nyawa nya sendiri untung saja tidak sia-sia. Kalau dipikir-pikir bodoh sekali tindakannya itu.

Cklek..
Pintu terbuka dan nampaklah sosok pria tampan yang tak lain adalah Kennard.

Ken berjalan ke arah Kesya sambil membawa sebuah map berisi surat kesepakatan. Kesya menatap jengah pasti ada yang tidak beres sesudah ini. Karena kesal kesya pun menendang-nendang sampah cemilan yang ia makan membuat nya semakin berantakan. Ken hanya menatap datar tak peduli.

"Apa?!".

Ken menurunkan kaki kesya yang berada diatas meja. Kesya yang tak mau kalah kembali menaikkan kaki nya sambil mengangkat dagu nya pongah. Lelaki itu hanya bisa pasrah kemudian duduk disebelah gadis itu.

"Tanda tangan!". Perintah nya

"Gak mau!".
Ken menarik paksa tangan kesya dan menuntun tangan itu untuk segera tanda tangan, kesya hanya bisa meringis merasakan sakit nya pegangan ken yang sangat kuat ditangannya.

"Aish! biasa aja kali! Gue bisa sendiri".
Dengan  terpaksa kesya menandatangani tanpa membaca, dia sudah terlalu malas untuk memberontak yang ujung-ujungnya hanya bisa pasrah tanpa melakukan apa-apa.

"Lo bebas sekarang". Ujar Ken tiba-tiba

Kesya langsung menatap ken kaget sekaligus tidak menyangka. Apakah ken benar-benar akan melepaskan nya. "Lo serius?!". Tanya kesya antusias.

Ken hanya mengangguk, dan menyuruh kesya untuk bersiap karena dia akan  mengantarkan gadis itu pulang. Kesya pun langsung bergegas sebelum pria gila ini berubah pikiran.

Selang beberapa menit, kesya sudah siap dan menghampiri ken dengan perasaan senang. Akhirnya dia kembali bebas.

"Ayo!". Ajak kesya mendahului ken yang berjalan dibelakangnya. Tanpa disadari ken tersenyum smirk.

Selama diperjalanan suasana sangat sunyi tidak ada percakapan diantara mereka berdua. Kesya yang males untuk berbicara karena memang tak ingin berurusan lagi dengan ken dan ken yang memang tidak suka berbicara, jadilah mereka hanya diam membisu.

Sesampainya dirumah kesya, ken langsung pergi begitu saja. Aneh memang, kesya juga sampai bergidik ngeri. Jangan sampai dia berurusan lagi dengan lelaki itu.

Kesya masuk kedalam rumahnya, namun seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan disana. Apakah abangnya masih mengingat nya? Apakah dia berusaha untuk mencarinya?

Kesya menuju ke kamar abangnya, mungkin lelaki itu sedang tidur. Kesya merindukan Edbert dia ingin memeluk abang nya, ingin meluapkan rasa ketakutan yang masih ia rasakan. Hanya dengan memeluk Edbert, kesya akan merasa nyaman dan sedikit tenang.

Namun saat membuka knop pintu, pintu tersebut tidak bisa terbuka sepertinya terkunci. Apakah Edbert sedang pergi? Tapi kenapa hanya pintu kamar nya saja yang terkunci sedangkan pintu depan rumahnya tidak.

Kesya pun mencari kunci cadangan ingin membuka kamar Edbert, dia hanya penasaran. Walupun memang tidak ada apa-apa didalam ia hanya akan menumpang tidur, agar nanti saat Edbert pulang dia akan  terkejut melihat kesya yang beberapa minggu ini telah menghilang.

Namun saat pintu terbuka, kesya malah dibuat terkejut.

"Kak Kayla!". Kesya membekap mulut nya sendiri tidak percaya.

Keadaan Kayla sangat-sangat mengenaskan, dirantai dengan tidak mengenakan sehelai benang pun. Ternyata bukan hanya Ken tetapi abangnya sendiri juga sangat gila.

"K-kesya to-tolongh..". Rintih gadis itu


***

See you next chapter...



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANGEROUS! Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang