~🌻

35 24 0
                                    

"kamu itu indah layaknya bulan namun kamu juga kaya bintang sulit untuk digapai"
_alham_

" Singkat , padat ,jelas dan aku juga mengagumi mu "
_alana_

***

Pagi pagi sekali Alana dan temanya bernama nasya itu sudah duduk manis di kantin sambil memakan bubur ayam .

Bukan hanya ada mereka saja tapi alham dan ketiga temanya itu juga makan di meja sebelah tak lupa mereka juga membawa buku catatan untuk mereka baca .

Alana memakan buburnya dengan lahap sambil sesekali melirik kearah alham yang juga sedang mencuri pandang kearah nya .

"Lan, Lo ngapain lihatin kak alham terus naksir Lo? " Tanya Nasya sambil menyuapkan bubur kedalam mulutnya

Alana langsung menatap temanya itu sambil tersenyum tipis
"Muka kak alham keliatan pucat makanya gue ngelirik sekilas kearah dia " balas Alana

" Sakit mungkin "ujar Nasya dengan nada santainya

Alana yang mendengarnya hanya mengangguk anggukkan kepalanya sambil melirik kearah jam tangannya lalu dia berdiri dari duduknya

" Masuk kuy" ajak Alana yang langsung dibalas anggukan oleh Nasya lalu mereka berdua pergi dari sana tak lupa mereka juga membayar bubur ayam dan teh hangat yang mereka pesan tadi

Alham menatap punggung Alana yang mulai menjauh dengan senyum tipis,
Dia merogoh saku celananya dan mengeluarkan obat penurun panas dan langsung meminumnya .

" Kalo udah tau mau hujan ya langsung pulang bukan malah nunggu taksi yang nggak jelas datang atau nggak " ujar Rafa dengan muka datarnya

" Kan gue nggak tau kalo taksinya nggak lewat " ujar alham

Rafa yang mendengarnya pun langsung berdecak lalu dia berdiri dari duduknya dan berjalan kearah ibu kantin yang menjual teh hangat

" Nantih pulangh barwengh gueh ajwa ham" ujar javas dengan mulut yang masih mengunyah gorengan

" Lo tuh kalo belum selesai ngunyah ya jangan ngomong babi lihat nihh muncrat di muka ganteng gue " sinis Kasan sambil mengelap mukanya dengan tissu

" Gue nanti bareng Lo vas sekalian gue isi in bensin " ujar alham sambil tersenyum

Javas yang mendengar perkataan alham pun langsung tersenyum senang lalu dia menatap Kasan dengan muka songongnya

" Eh San muka Lo kok kaya pajangan Bangjo yaa " ujar javas sambil sedikit tertawa

" Muka Lo tuh kaya opet yang di Upin Ipin " balas Kasan dia mendengus sebal ingin sekali dia membungkus javas dan membuangnya ke Amazon biar dimakan ikan piranha hehe

Javas hanya nyengir kuda, sementara alham dia hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Kasan dan javas yang menurut dia agak Laen .

Rafa datang dengan segelas teh hangatnya lalu dia memberikan nya kepada alham, alham pun menerima nya dengan senyum tipis .

" Minum teh hangatnya jangan cuman diliatin aja nggak gue kasih racun tenang aja " ujar Rafa sedikit bercanda

" Makasih raf btw jangan dikasih racun belum jadi orang sukses gue hehe " ujar alham sambil terkekeh lalu dia meminum teh hangat nya hingga habis

Rafa yang melihatnya hanya tersenyum tipis sementara Kasan dan javas hanya senyam senyum kaya orang gila

" Lo ngapain anjir senyam senyum kaya gitu " ujar Rafa sambil menatap takut kedua temanya itu

" Aduhh mau juga dong di perhatiin sama  Abang Rafa yang ganteng inihhh " goda Kasan yang udah mirip uke uke di pinggir jalan

" Anjing dah kaya banci kurang belain aja Lo " ujar javas sambil melempar kerupuk ke arah kasan

" Nggak papa demi Abang Rafa aku siap jadi banci hahahhaah " Kasan tertawa sambil terus menggoda Rafa

Rafa bergidik ngeri lalu dia menatap kearah javas " vas coba Lo rugyah si Kasan siapa tau dia ketempelan jin banci yang sering nongkrong di dekat lampu merah " ujar Rafa

Javas berdiri lalu mendekat kearah Kasan sambil membawa segelas air putih lalu dia semburkan ke Kasan tak lupa dia juga membacakan mantra entah mantra apa itu

" Anjing Lo vas basah kan jadinya seragam gue " ujar Kasan dengan nada kesalnya

" Alhamdulillah ya Allah terimakasih karna sudah menyadarkan Kasan dari jin yang merasukinya" ujar javas sambil nyengir tak berdosa

Kasan yang mendengarnya langsung mengerucutkan bibirnya lalu dia  membalas menyemburkan air hingga mengenai wajah javas.

" Njir pendendam " ujar javas lalu dia mengelap mukanya dengan tissu

Kasan tertawa puas melihat muka javas yang basah hahaha

Alham dan Rafa Yang melihat itu pun tertawa memang teman yang kaya javas dan Kasan itu harus di pertahankan karna apa ya karna mereka lucu aja hehe

" Udah udah ayo balik ke kelas bentar lagi bel " ujar alham

" Bukan hanya bentar lagi bel ham tapi bentar lagi kita juga ujian terus lulus aduhh tidak siap aku untuk berpisah dengan kalian " ujar javas sedikit mendramatisir

" CK nggak usah drama Lo markonah kaya kita nggak bisa ketemu lagi aja kalo udah lulus " timpal Kasan sambil menggeplak bahu javas

" Udah ayo masuk tuh lihat muka si alham udah pingen buru buru masuk karna di lihatin sama cewek cewek " celetuk Rafa yang langsung di beri tatapan tajam oleh alham

Javas dan Kasan terkekeh lalu mereka semua pergi dari area kantin tak lupa Kasan mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda adik kelas nya sementara alham mempercepat langkah kakinya karna dia risih di lihatin banyak orang kaya gitu hehe.

***
Next?

Maaf kalo ada typo yaa
Jangan lupa vote dan komen
Komen boleh asal sopan

Terimakasih

ALHAM✓[TIDAK DILANJUTKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang