~🌼

65 41 1
                                    

"mencintai dalam diam adalah pilihan terbaik karna disitu aku tidak mendengar penolakan"
_alham_

***

Alham berjalan kearah kantin sambil bersenandung kecil bersama ketiga temanya .

Saat memasuki kantin sorot mata alham langsung tertuju pada sosok gadis yang duduk bersama cowok sambil sesekali tertawa .

"Lo manis kalo tertawa kaya gitu tapi sayang bukan gue sumber dari rasa bahagia Lo " bathin alham sambil terus menatap kearah mereka .

" Itu teman sekelasnya dia ham jangan cemburu hehe " ujar Javas sambil menepuk pundak alham .

" Gue nggak cemburu " ujar alham sambil mengalihkan pandangannya kearah lain .

" Dia mah besar gengsinya dari pada mengakui perasaannya vas " celetuk Rafa

" Udah udah jangan kaya gitu dong sama babang alham lihat tuh pipinya dah merah merah " timpal Kasan sambil terkekeh .

Alham hanya mendengus sebal dan langsung pergi menuju meja paling pojok yang kosong .
Ketiga temanya yang melihatnya pun hanya terkekeh lalu menyusul alham dan duduk disana .

" San pesen nasi goreng sama es teh " ujar alham sambil diam diam melihat kearah Alana ya gadis yang sedari tadi menjadi pusat perhatian alham adalah Alana gadis yang dia cintai dalam diam .

" Siapp , Lo berdua mau makan apa ? " Ujar Kasan sambil bertanya ke javas dan Rafa

" Samain aja "

" Okee siapp meluncurrrr "

Javas dan Rafa hanya geleng geleng kepala melihat tingkah random Kasan sementara alham terus menatap kearah alana dan teman cowoknya itu .

Alana yang merasa ditatap pun langsung menoleh dan tatapan mereka saling bertemu .
Menyadari Alana menatapnya alham pun mengalihkan pandangannya.
Alana yang melihatnya hanya acuh saja .

Tak perlu waktu lama kasan sudah datang bersama nasi goreng dan es teh pesanan ketiga temanya itu .

" Kalo mau makan baca doa dulu " sindir alham ketika melihat javas dan Kasan yang belum berdoa tapi sudah menyuapkan nasi ke dalam mulut mereka .

Javas dan Kasan hanya nyengir kuda lalu mereka membaca doa dan makan .
Alham makan dengan tenang sambil menikmati suasana kantin yang begitu ramai .

Ting

Alham mengecek ponselnya yang berdering lalu membaca pesan dari ayahnya .

Ayah:))

Belajar yang rajin
Jangan membuat ayah marah
Jika nanti nilai mu jelek .

Iya yah
(Read)

Alham menghela nafas panjang saat membaca pesan dari ayahnya itu .
Tanpa ayahnya ingatkan dia pun juga sudah belajar hingga waktunya pun habis hanya untuk belajar dan belajar .

Rafa yang melihat perubahan wajah alham pun langsung menepuk pundak alham
" Lo udah berusaha terus sekali kali fikiran tentang diri Lo juga ham , Lo nggak harus nerusin perusahaan ayah Lo " ujar Rafa .

" Gue dah janji sama ayah fa dan gue harus menepati janji itu " gumam alham yang masih bisa didengar Rafa .

" Ham ham tuh tuh Alana mau pergi " ujar Kasan sambil menunjuk Alana dengan dagunya .

Alham langsung menatap kearah Alana yang mulai menjauh dari area kantin
"Hidup gue terlalu berantakan untuk Lo masuk kedalam sini Alana "bathin alham sambil tersenyum tipis .

" Lo nggak mau nyatain perasaan Lo ham ? " Tanya javas .

" Lebih baik gue suka sama dia dengan diam diam dari pada harus menyatakan perasaan secara terang-terangan dan berakhir dia masuk dalam kehidupan gue yang berantakan " ujar alham sambil terus menatap ke depan .

" Lo egois dengan perasaan Lo sendiri ham " ujar javas sambil memakan gorengan.

" Hmmm " alham hanya berdeham sambil melirik ke arah jam tangan nya .

" Dah mau bell cepet habisin makanan Lo pada " ujar alham .

" Bentarr siapa yang bayar ? " Tanya Rafa dengan muka polosnya .

" Ya Lo lah faa " balas javas

" Hah gue ? " Ujar Rafa sambil menunjuk dirinya sendiri .

" Iya babang Rafa gantenggg " ujar Kasan .

" CK laknat Lo berdua "

" Punya gue dah gue bayar fa " ujar alham yang dibalas anggukan oleh Rafa .


***
Lanjut?
Maaf kalo kurang seru dan banyak typo .
Jangan lupa vote dan komen
Komen boleh asalkan sopan yaa

See you next time 😘

ALHAM✓[TIDAK DILANJUTKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang