Keesokan paginya saat hendak sarapan, Albert memanggil Helena untuk duduk di sampingnya.
"Helena, my sweetheart. Kemarilah, duduk di samping Papa", ucap Albert.
"Iya Papa", saut Helena sembari berjalan ke arah Albert.
"Mama bilang terhadap Papa bahwa Helena berkeinginan untuk pergi bersekolah, apa itu benar?", tanya Albert sembari memandang Helena.
Helena mengangguk kan kepalanya sembari tersenyum kepada Albert.
"Kamu serius sweetheart?, kamu siap berpisah dengan Papa dan Mama?", ucap Albert.
Helena langsung tertegun sembari memandang Albert.
"Tidak Papa", jawab Helena.
"Suatu saat, Papa akan mengirim Helena ke Batavia untuk belajar hal-hal baru. Tapi tidak untuk sekarang", ucap Albert.
"Serius Papa?", saut Helena sembari tersenyum lebar.
Albert mengangguk kan kepalanya dan memeluk Helena.
Tak lama kemudian, makanan telah tersedia di meja. Siti, Albert, dan Helena bergegas untuk sarapan, setelah sarapan Albert langsung bergegas untuk bekerja dan menemui atasannya.
"See you my sweetheart, see you honey", ucap Albert sembari keluar dari rumah.
"See you Papa..., terima kasih Mama sudah membicarakan nya kepada Papa", ucap Helena sembari memeluk Siti.
"Baju yang Mama jahit kan untuk Helena sudah selesai, coba Helena kenakan", ucap Siti.
Helena bergegas berlari ke kamar untuk mencoba baju baru yang Siti jahit kan untuk Helena.
Helena berputar kegirangan ketika mengenakan baju yang di buatkan oleh Siti.
"Bagaimana sweetheart, apakah cantik?", ucap Siti sembari membelai kepala Helena.
"Sangat cantik Mama, Helena suka. Ini sangat indah", saut Helena.
"Mama, Helena ingin bertemu dengan Anastasia, apa boleh?", lanjut Helena.
"Iya, pergilah ke Anastasia", jawab Siti.
Helena bergegas keluar dan menuju ke kediaman Anastasia.
"Anastasia...", panggil Helena.
Anastasia keluar dan menghampiri Helena.
"Apakah baju kamu baru Helena?", ucap Anastasia.
"Iya, Mama saya yang membuatkan nya", jawab Helena.
"Anastasia, Papa saya mengatakan bahwa suatu saat nanti saya akan di kirim ke Batavia, tapi entah kapan itu terjadi", ucap Helena.
"Benarkah, saya ikut senang untukmu Helena", jawab Anastasia.
Perbincangan mereka tak terasa berlanjut hingga siang hari, dan Helena memutuskan untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Helena Victoria
Non-FictionHelena, gadis jelita yang tak berdosa namun harus menanggung segala sakit atas kesalahan yang di lakukan oleh papa nya. Bahkan takdir yang memilukan telah membawanya pada perjalanan yang panjang. Semua yang sudah di takdir kan untuknya tak kan ter...