Bab 31

21 2 2
                                    

Beberapa hari kemudian, Erlyna mengikuti ekskul lukis kembali. Dan tanpa di sangka-sangka Helena masuk lagi ke tubuh Erlyna. Helena yang awalnya di ikat oleh nyai Minarti akhirnya berusaha keras untuk melepas ikatan tersebut, dan entah bagaimana caranya Helena bisa melepaskan diri dari ikatan itu.

"Sopo iki?", tanya pak Emcho.

"Helena", jawab Helena.

"Wingi syahadat durung mari wes metu, syahadat maneh yo", saut pak Emcho.

Helena menganggukkan kepalanya. Ia akhirnya di islamkan oleh bapak Emcho.

"Sak iki Helena wes islam, pingin di gawekno istana seng apik opo di deleh ning masjid", ucap pak Emcho.

"Helena mau Castile", saut Helena.

"Iyo wes, tak gawekno Castile sing apik. Ndek Castile iku Helena kudu sregep ibadah yo", ucap pak Emcho.

Lagi-lagi Helena hanya menganggukkan kepalanya. Nyai Minarti yang mengetahui hal itu sangatlah marah besar dan berniat akan mengirimkan jin lain yang jauh lebih kuat dan bisa di kendalikan oleh nyai Minarti.

Sepulangnya dari ekskul lukis, Erlyna mengendarai motor melewati rumah Teta dan Tito. Dan kebetulan Teta saat itu berada di depan rumahnya sedang menyirami tanaman. Namun ketika melihat Erlyna, Teta nampak terkejut ketika melihat keadaan Erlyna yang kini masih baik-baik saja. Akhirnya Teta memasuki rumahnya dan bergegas untuk menghubungi nyai Minarti.

"Nyai pripun seh, larene kok sek mboten nopo-nopo. Tirose bade njenengan damel ciloko", ucap Teta.

"Sabar, prewangan ku sing tak kirim pertama iko ngelakoni kesalahan, lan ora gelem manut aku. Sak iki arek iku malah di islam no, kurang ajar ancen. Awakmu tenang ae, bakal tak kirimi maneh perewangan ku seng luwih iso di cekel lan di perintah", ucap nyai Minarti.

Akhirnya nyai Minarti mengirimkan jin/arwah perewangan lagi dan nyatanya jin/arwah kiriman itu bisa di islamkan oleh bapak Emcho. Erlyna tak sekali dua kali saja mengikuti proses ruqyah untuk menghilangkan jin-jin ataupun arwah-arwah yang di kirim oleh nyai Minarti.

Helena yang sekarang telah bertempat tinggal di sebuah Castile merasa sangat kasian kepada Erlyna, akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan Castile nya dan kembali ke diri Erlyna namun kali ini untuk menjaga Erlyna.

"Gadis ini sangat kasihan, ia tidak boleh mati di saat umurnya masih muda. Helena tidak mau ada gadis lain yang mati seperti Helena", ucap Helena.

Dan di saat nyai Minarti terus menerus mengirimkan jin-jin perewangan nya untuk mencelakai Erlyna, saat itu juga lah Helena juga sering memasuki tubuh Erlyna untuk memberi tau Wafiq dan Ima, serta bapak Emcho dan Ibu Ummi bahwa Erlyna sedang dalam bahaya.

Semakin banyak jin perewangan yang nyai Minarti kirimkan, maka semakin berkurang juga jin perewangan yang di pelihara nya. Karena jin-jin yang masuk ke tubuh Erlyna dan ingin mencelakai Erlyna beserta keluarganya nyatanya berhasil di islamkan satu persatu oleh bapak Emcho dan ibu Ummi.

Dan tibalah ke kejadian puncak yakni bertepatan pada tanggal 23 September 2023 nyai Minarti akhirnya memutuskan untuk mengirimkan nyai Sum, karena pada saat itu semua perewangan nya telah habis dan hanya tinggal nyai Sum, nyai Mirnah, ndoro Njirah, dan kanjeng Wiyono saja.

"Sum, sak iki koen tak kirim ning arek perawan sing jeneng e Erlyna. Jumuk e nyowo ne arek iku, arek iku gae awakmu ws. Entek-entek no", ucap nyai Minarti sambil terkekeh.

Helena yang selalu mengawasi dari kejauhan dan mengetahui hal itu tanpa pikir panjang langsung memasuki tubuh Erlyna sambil menitihkan banyak air mata.

"Erlyna..., Erlyna dalam bahaya. Ibuk sama bapak suruh cepat-cepat ke sini", ucap Helena.

"Bahaya lapo, ngomongo", jawab Wafiq.

Helena Victoria Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang