1

1.2K 104 16
                                    

Hujan turun begitu derasnya, seperti mengerti hati salah satu penghuni bumi ini. Hujan mampu mengerti bahwa air matanya jatuh begitu deras membantunya menyamarkan kesedihan yang ada. Malam ini, seorang pria cantik dan tampan secara bersamaan harus pergi meninggalkan kediaman utama.

Langkah kakinya membawanya keluar dari tempat yang begitu banyak kenangan indah antara dirinya dan suaminya. Bahkan, mereka sudah menikah 5 tahun lamanya. Tetapi kebersamaan itu tidaklah berarti untuk seorang Min Yoongi. Yoongi menceraikan istrinya Park Jimin karena selama menikah jimin tak kunjung juga mengandung buah hati mereka. Berbagai cara sudah jimin lakukan untuk memiliki momongan tetapi hanya bisa menunggu keajauban dari sang pencipta.

Jimin dinyatakan dalam keadaan sehat dan bugar tidak ada indikasi apapun. Bahkan, jimin dikatakan subur jauh dari kata mandul. Yoongipun sama subur dan kualitas spermanyapun bagus tetapi semua itu tidak membuat seorang min yoongi bisa sabar menantikan buah hati. Dengan keputusan yang sudah bulat yoongi menceraikan istrinya dan mengusir begitu saja jimin malam itu.

"Angkat kaki dari mansionku!!" Bentak yoongi setelah kembali dari kantor.

Jimin yang tidak paham hanya diam dan membeku.

"Angkat kaki?" Kata itu terngiang di kepala jimin seperti tersambar petir nyatanya memang petir sedang menyambar diluar mansion.

"Kau tuli!! Ku katakan keluar dari sini!! Mulai detik ini kita resmi bercerai dan silahkan pergi" ucap yoongi dengan lantang.

Bagaikan gelas yang begitu saja dipecahkan. Hati jimin tak bisa lagi menerima ini bahkan mulutnya kelu menjawab ucapan yoongi. Tak lama berdiam diri, jimin pergi meninggalkan yoongi kembali ke kamarnya. Jimin membereskan barangnya hanya barangnya bahkan barang yang dibekikan yoongi selama mereka menikah tak ada satupun yang jimin bawa. Jimin hanya memandangi kamar mereka yang penuh  kenangan indah. Jimin menghapus air mata yang begitu saja turun membasahi wajahnya.

Perlahan jimin menuruni tangga dan melangkah mendekati mantan suaminya. Bukankah jimin pantas mengatakan itu karena yoongi baru saja menceraikannya.

Jimin melangkah mendekati yoongi menatap yoongi dengan lembut. Jimin tak bisa marah kepada yoongi. Entah rasa cintanya yang terlalu besar atau semua memang sudsh sepantasnya terjadi.

Jimin menggenggam tangan yoongi mengusapnya pelan dan penuh ketenangan.

"Hyung, maaf jika selama kita bersama kau tak bahagia. Maaf selama ini keinginanmu untuk memiliki anak belum bisa ku wujudkan. Terima kasih hyung kau sudah hadir dalam hidupku. Andai saja kita memiliki anak saat ini pasti kau sangat bahagia. Berbahagialah dengan kehidupanmu hyung carilah istri yang bisa memberikanmu keturunan. Jika nanti suatu saat kita bertemu jangan pernah melihatku apapun yang terjadi. Lupakan semuanya hyung. Maaf jika waktumu bersamaku terbuang sia sia" ucap jimin menatap kedua mata yoongi.

Jimin melepaskan perlahan genggaman tangannya kepada yoongi. Membalikan tangan yoongi dan memberikan cincin pernikahan mereka kepada yoongi.

"Ku kembalikan padamu hyung itu bukan lagi hakku untuk memilikinya. Ku harap aku takkan pernah bertemu denganmu sekalipun itu bayanganmu" ucap jimin mencium bibir yoongi.

Jimin pergi meninggalkan semua kenangan yang ada didalam mansion yang selama ini di tinggalinya. Jimin sudah hancur sehancur hancurnya tak ada lagi hati yang tersisa. Tak ada yang bisa jimin lakukan lagi. Dunia hancur karena yang menjadi dunianya tak lagi membutuh dirinya lagi.

Langkah kaki pria malang itu ditemani dengan derasnya hujan. Jimin tak tahu harus kemana pergi karena jimin sudah tak memiliki keluarga. Hanya yoongi yang menjadi tempatnya berteduh dan pulang. Biarkan jimin meluapkan semua sakit hati, kecewa dan bencinya dalam tangisan pilu yang tak ada yang bisa mendengarnya.

"Arrgghhhhh ..." teriak jimin begitu kencang.

"Arrggggghhhhhhhhh, semuanya selesai akhirnya kau membuangku hyung hiks ... akhirnya hidupku hancur hiks"

"Tak bisakah hiks kau bersabar hiks hyung"

"Tak hiks bisakah!!!"

"Tak hanya hiks dirimu hiks yang ingin hiks memiliki anak hiks"

"Aku juga ingin hyung hiks"

"Aku ingin hyung"

"Arrrggghhhhhhh hiks"

Jimin meluapkan apa yang dirasakan pada dinginnya malam dan derasnya hujan. Jimin tak tahu lagi harus berbuat apa. Kakinya sudah tak sanggup untuk melangkah. Serasa tubuhnya mati detik ketika yoongi menceraikannya. Biarkan saja jimin mati detik ini karena tak ada gunanya lagi dirinya hidup.

Berbeda dengan yoongi, dirinya hanya diam ditempat sama persis dengan posisinya mengatakan kalimat terkejam yang pernah diberikan kepada istrinya ahhh mantan istri tepatnya. Yoongi menyesal telah melakukan hal ini tetapi yoongi juga tak ada pilihan lain. Hanya ini yang yoongi pikir jalan terbaik untuk  mereka berdua.

Bahkan, perceraian yoongi dan jimin ada ikut campur dari kedua orangtua yoongi. Desakan yang terus yoongi dapat membuatnya tak bisa lagi berpikir jernih. Tindakan gegabah itu terjadi begitu saja. Yoongi hancur melakukan hal itu tapi yoongi tak bisa lagi untuk menahan diri ingin segera memiliki anak.

Mungkin inilah yang terbaik sekarang, semoga di masa depan yoongi tak menyesali perbuatannya. Bahkan yoongi merasakan setengah hidupnya hilang terbawa oleh jimin yang juga pergi dari hidupnya. 

Tbc

Jangan lupa vote, comment, follow

Bye💜

REGRET! | YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang