8

585 85 10
                                    

Pemakaman jiwoo berjalan lancar banyak pelayat yang terkejut karena usia pernikahan yoongi dan jiwoo belum genap 1 tahun tetapi cobaan sudah begitu kejam menerpa rumah tangga mereka. Eomma min adalah orang paling terpuruk. Sedangkan, yoongi hanya merasa kehilangan sebagai seorang hyung. Yoongi dengan tenangnya menggendong putra mereka untuk menemani jiwoo yang terakhir kalinya.

"Jiwoo, maafkan hyung ne belum bisa menjadi hyung yang baik tapi hyung berterima kasih sudah mau melahirkan jiyoo untuk menemani hyung mencari jimin. Tenanglah disana hyung akan menceritakan semuanya pada jiyoo kelak" batin yoongi melihat kearah batu nisan jiwoo.

Yoongi pulang ke masion dengan jiyoo digendongannya. Yoongi meminta maid di mansion membantunya mengurus baby min. Yoongi sadar dia adalah ornag tua baru yang tak begitu banyak pengalaman. Bahkan, yoongi sudah membaca semua artikel dan menanyakan kepada dokter bagaimana cara merawat bayi yabg baru lahir. Yoongi sangat bertanggung jawab untuk putranya. Bahkan, maid dengan senang hati membantu tuan mereka mengurua tuan muda.

Yoongi membawa jiyoo tidur dengannya didalam kamar. Yoongi sudah menyiapkan semua keperluan baby min didalam kamarnya. Yoongi meletakkan baby min di ranjangnya dan yoongi akan membersihkan dirinya.

Yoongi selesai membersihkan dirinya dan melihat anaknya masih terlelap. Yoongi membuatkan susu untuk jiyoo karena sebentar lagi pasti jiyoo akan bangun dan menangis. Benar, tebakan yoongi tak lama dari yoongi membuatkan susu jiyoo bangun dan menangis dengan kecang. Yoongi berjalan menedekati box bayinya dan mengambil jiyoo dari box dan berada dipelukannya.

"Sayang, ini susunya. Baby haus ne appa sudaj buatkan susu untuk baby"

Yoongi dengan telaten menyusui anaknya. Yoongi bahagia bisa merasakan hal ini tapi sayang jiminnya tak ada disampingnya.

"Sayang kau dimana? Apa kau tak mau menemui jiyoo? Dia sangat mirip denganmu sayang"

🐣🐱🐣🐱

Jimin sedang menikmati masa kehamilannya tak terasa sebentar lagi jimin akan bertemu dengan anaknya. Jimin sangat bersyukur karena anaknya sangat pengertian dan tidak menyusahkan. Eomma jin dan jin pun bahagia karena sebentar lagi akan menambah anggota keluarga baru.

"Jim, kapan kau akan melahirkan?" Tanya eomma jin.

"HPL nya masih 1bulan lagi eomma. Aku juga tak sabar ingin cepat cepat melihat baby min" ucap jimin mengusap perut besarnya.

"Apa kau sudah memiliki nama untuknya sayang?" Tanya eomma jin.

"Belum eomma. Jimin bingung nama apa yang bagus untuk putra ku ini" ucap jimin mengusap perutnya.

"Apa boleh eomma menyarankan nama untuk cucu ku?"

"Auh, boleh eomma. Jimin akan bahagia jika eomma mau memberikan nama untuk cucu eomma ini"

"Bagimana kalau dengan min jiyoon nak?"

"Jiyoon? Min jiyoon"

"Iyaa nak, jiyoon artinya pewaris kebahagiaan. Jiyoon adalah kebahagiaan untuk kita nak. Dia seorang anak laki laki yang akan memberikan kebahagian untuk orang disekitarnya"

"Namanya bagus eomma. Min jiyoon. Baby halmoni sudah memberikan nama untukmu ne. Jadi baby harus menjadi anaknya membawa kebahagian untuk semua orang ne"

"Cucu eomma anak yang baik. Bahkan, belum lahir sudah membuat semua orang bahagia"

"Baby min sayang halmoni ne" jimin menirukan suara anak kecil.

🐱🐣🐱🐣

Akhirnya, waktu yang dinantikan tiba jimin harus berjuang mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan anaknya. Jimin ditemani seokjin untuk melewati semuanya. Bahkan jimin terus berusaha mengatur nafas dan berjuang untuk melahirkan putranya. Jimin melahirkan secara normal karena jimin ingin berjuang untuk putranya.

Jin sudah berulang kali membujuk jimin untuk melakukan lahiran secara caesar tapi jimin memilih normal. Jimin terus menggenggam tangan jin dan terus menarik napasnya. Jin menyaksikan betapa jimin berjuang untuk melahirkan anaknya. Rasa sakit yang dirasakan terbayar setelah mendengar suara tangisan bayi yang begitu kencang memenuhi ruangan.

"Selamat tuan anak anda laki laki dan sehat" ucap dokter mengangkat bayi jimin.

Jimin mendengar ucapan sang dokter dan terus bernapas terburu buru. Jimin mencoba menarik napasnya dan jimin lelah. Tak lama jimin dipindahka ke ruang rawat dan jimin tertidur akibat kelelahan. Sedangkan sang bayi masih didalam ruang bayi untuk melakukan perawatan.

Sejam dari jimin dipindahkan ke runagan rawat perlahan jimin mulai mengerjapkan kedua matanya. Menyamankan pandangannya dan melihat sang eomma tengah duduk di sofa.

"Eungh, eomma" panggil jimim lirih.

"Sayang, kau sudah sadar?" Tanya eomma jin mendekat.

"Sudah eomma. Eomma dimana putraku?"

"Putramu ada di ruang bayi nak. Jin menjaganya disana"

"Apa putraku tampan eomma?"

"Sangat tampan dan menggemaskan"

"Aku ingin menemuinya eomma"

"Tunggu saja pasti sebentar lagi baby akan diantar kesini"

"Baik eomma. Terima kasih banyak eomma karena eomma dan jin hyung jimin bisa melewati semuanya"

"Tak perlu berterima kasih nak. Eomma bahagia memiliki putra sepertimu. Jadi jangan pernah merasa seperti itu. Hal itu membuat eomma merasa sedih"

'Maafkan jimin eomma. Jimin janji tidak akan berucap seperti itu lagi"

"Kau putra eomma. Putra bungsu ku jadi jangan pernah merasa sendiri. Karena kau dn jin sama pentingnya untuk eomma" eomma jin memeluk jimin dengan erat tak lupa eomma jin mencium pucuk kepala jimin.

Jimin tak pernah membayangkan akan memiliki keluarga yang menyayanginya. Tak fipungkiri jimin sangat menyayangi eomma jin dan jin hyungnya. Tak ada yang bisa jimin lakukan untuk membalas semua kebaikan jin. Jimin tak pernah menyesal sama sekali pernah ada di titik ini. Karena titik inilah jimin menemukan keluarga yang tak pernah dibayangkan selama ini. Jimin bahagia bersama yoongi tapi tidak dengan eomma min yang selalu membahas keturunan. Hati jimin hancur tentu saja tapi jimin tak pernah sama sekali membenci eomma min terlepas dari semua ucapan dan makian yang dilontarkan kepada jimin.

Jimin menunggu kedatangan anaknya. Jimin sangat penasaran bagaimana wajah anaknya. Apakah wajahnya akan sama dengan dirinya atau dengan appa nya? Andai yoongi ada disini pasti yoongi sangat bahagia karena penantiannya akhirnya terwujud.

Memikirkan kenangan yabg hanya bisa dibayangkan oleh jimin. Membuat air matanya jatuh membasahi sudut wajahnya. Tak dipungkiri jimin sangat merindukan mantan suaminya itu. Tapi jimin tak bisa lagi untuk berharap karena yoongi sudah memiliki keluarga dan bukan lagi dirinya disisinya.

Jimin tersadar dari lamunannya ketida suster datang mendorong box bayi milik jimin.

"Permisi tuan, saya mengantarkan bayi anda" ucap suster berdiri disisi ranjang jimin.

"Terima kasih sus. Bisa letakkan dipangkuan saya suster?"

"Baik tuan"
"Bayi anda sangat tampan tuan"

"Terima kasih suster"

"Saya permisi tuan"

Eomma jin mendekat melihat putra dan cucunya tengah berpelukan.

"Cucu halmeoni tampan sekali"

"Telima kacih moni" ucap jimin menirukan suara anak kecil.

"Cepat tumbuh besar kesayangan halmeoni" ucap eomma jin mengecuo kening jiyoon.

Tbc

Jangan lupa vote, comment, follow

Bye💜

REGRET! | YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang