26

299 59 7
                                    

Yoongi tak bermaksud untuk membentak putranya tetapi rasa cemburu memenuhi diri yoongi. Yoongi hanya tak suka melihat jiyoon sangat bersemangat mendengar mark membawakan hadiah. Yoongi tipe appa yang posesif bahkan kepada jiminpu  begitu. Tidak ada yang bisa menyentuh miliknya seujung kukupun.

Yoongi menyusul jiyoon ke kamarnya untuk meminta maaf pada putra imutnya itu. Yoongi terus mengetuk pintu kamar jiyoon tetapi tidak ada jawaban dari dalam kamar. Yoongu mulai frustasi karena jiyoon benar benar tidak menggubrisnya sama sekali.

Yoongi menyerah dan berjalan menuju ke kamar jimin. Walaupun yoongi tak pernah menginap di mansion jimin tetapi yoongi selalu mengamati gerak gerik jimin. Jadi tidak membuat yoongi kesulitan mencari kamar jimin.

Tok tok tok

"Sayang, buka pintunya"

"Sayang, tolong buka pintunya. Maafkan aku yang tak bisa mengendalikan amarahku"

Tok tokt tok

"Sayang, maafkan aku"

Tak berapa lama terdengar suara pintu  terbuka menampilkan jimin dengan wajah sembabnya. Yoongi langsung merengkuh jimin kedalam pelukannya.

"Maaf sayang maafkan aku. Aku minta maaf telah membentak jiyoon. Aku hanya cemburu melihat jiyoon begitu bahagia mendengar nama lakilaki itu"

"Tapi tak seharusnya kau membentak jiyoon hyung. Aku bahkan tak pernah membentaknya"

"Maaf sayang maafkan aku. Aku salah aku menyesal sayang"

"Minta maaflah kepada jiyoon"

"Aku sudah mengetuk pintu kamarnya sayang. Tapi tidak ada jawaban apapun"

"Sepertinya jiyoon tertidur hyung karena lelah menangis. Anakku itu hatinya sangat lembut"

"Anak kita sayang. Jiyoon putraku juga"

"Putra kita"

"Boleh aku masuk?"

"Masuklah hyung jiyoo ada didalam sudah tertidur"

Yoongi melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar jimin, mengedarkan pandangannya menyusuri setiap sudut kamar jimin. Begitu rapi dan wangi jimin selalu merapikan dan membersihkan kamarnya. Yoongi tahu jimin tidak suka jika kamarnya tidak rapi.

Yoongi berjalan menuju ke tempat tidur dimana jiyoo sedang terlelap. Yoongi mendudukkan dirinya dipinggir tempat tidur menyentuh wajah jiyoo merapikan rambut yang menutupi wajah jiyoo.

"Jimin" panggil yoongi.

"Iya hyung?"

"Kau tahu kenapa saat kejadian itu entah apa yang merasuki pikiranku. Bahkan saat itu namjoon sudah memarahiku dan kecewa kepadaku. Semua begitu cepat terjadi hingga jiwoo hadir menawarkan diri menukar semuanya dengan kehidupan yang layak. Bahkan saat jiwoo hamil bisa dihitung pakai jari ketika aku menyentuh perutnya. Dari awal kehamilannya aku selalu mengklaim bahwa bayi yang ada di dalam perutnya adalah anak kita. Bahkan, aku juga pernah mendengar jiwoo mengatakan bahwa dia hanya ibu biologisnya tetapi ibunya tetap dirimu jim. Aku begitu menjaganya sampai sampai debu tak berani menempelinya. Tetapi bodohnya diriku bisa begitu emosi melihat jiyoon yang sangat bahagia mendengar nama mark. Aku lupa jika selama kau mengandungnya aku tak ada. Bahkan, aku tak tahu jimin jika kau tengah mengandung buah hati kita. Andai semua itu bisa ku putar aku tetap membiarkan hal ini terjadi. Bagaimanapun kesalahan ku harus ku tebus. Tetapi aku sudah melukai hati putraku lainnya. Aku rela jika jiyoon membenciku pada dasarnya dari awal aku sudah bersalah padanya. Aku sangat melindungi jiyoo tetapi tidak dengan jiyoon. Maafkan aku jimin tidak bisa menjadi appa yang adil untuk jiyoo dan jiyoon. Maafkan aku hiks" yoongi tak kuasa menahan dirinya. Tak terasa air matanya menetes dengan derasnya.

REGRET! | YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang