Yoongi dan jimin bukanlah sepasang suami istri lagi. Tepatnya mereka sudah berpisah. Bahkan, semua itu adalah keputusan seorang Min Yoongi. Mereka menjalani hidup mereka masing-masing hingga takdir kembali mempertemukan mereka. Kembali mengobrak abr...
Setelah kejadian di kantor waktu itu jiyoo dan jiyoon semakin dekat dan mereka berdua berada dibawah pengawasan kim seokjin. Jin tidak lagi bekerja dan hanya memeriksa beberapa file saja terkadang namjoonlah yang mengerjakannya. Jin banyak memiliki waktu dengan kedua anak laki laki yang berbeda eomma tetapi memiliki appa yang sama.
Jiyoo dan jiyoon sangatlah berbeda walaupun wajahnya terlihat seperti anak kembar. Jiyoo anak yang pendiam dan tidak banyak bicara persis seperti yoongi. Sedangkan, jiyoon bertolak belakang dari jiyoo. Jiyoon anak yang ceria dan aktif bahkan tidak bisa diam sama sekali. Jiyoon selalu mengganggu jiyoo tetapi jiyoo tidak marah pada jiyoon.
Jin yang tengah didapur membuatkan cemilam untuk kedua buntelannyapun bergegas berlari saat mendengar suara jiyoon menangis.
"Kenapa sayang?" Tanya jin panik.
"Yung, diyam pa" tunjuk jiyoon.
"Jiyoo, ada apa sayang?"
"Jiyoo tidak tahu pa. Jiyoon hanya memanggil jiyoo dan tiba tiba menangis"
"Yung, oong pa"
"Coba jiyoon jelaskan pada papa"
"Yun, nggiil yung dak awab pa"
Jin mengerti sekarang kenapa jiyoon menangis. Karena jiyoon merasa diabaikan oleh hyungnya.
"Sayang, jika jiyoon memanggilmu tolong dijawab ne"
"Tapi jiyoo hanya menunggu saja pa apa yang jiyoon mau ucapkan"
"Baiklah baiklah. Sekarang kita makan yuk"
"Aciikkkkk" teriak jiyoon bersemangat.
🐱🐣🐱🐣
Tak terasa sekarang jiyoo dan jiyoon sudah berusia 5 tahun. Jiyoo selalu mengikuti kemana jiyoon akan pergi. Jiyoo tak mau jika jiyoon sampai kenapa napa. Sekarang, jiyoon sudah tidak cadel lagi dan mereka berdua semakin tampan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kiri jiyoo kanan jiyoon
Yoongi dan jimin hanya bertemu dan saling berbincang jika sedang membicarakan jiyoon. Jimin cukup sibuk untuk terus menepis perasaannya. Yoongi sudah berusaha selama ini untuk meluluhkan hati jimin tetapi jimin tidak terlalu menanggapinya. Yoongi ingin sekali menyerah tapi jauh lebih berat jika kehilangan jimin untuk kedua kalinya.
Pagi ini seperti hari hari biasanya yoongi datang membawa jiyoo untuk sarapan bersama di mansion jimin. Yoongi seperti tidak punya malu setiap hari makan di masion jimin. Terkadang yoongi juga membawa makanan masakannya untuk sarapan bersama. Kedekatan jiyoon dan jiyoo sudah seperti perangko. Bahkan, jiyoon cukup bergantung dengan jiyoo.
