( Emily POV )
Hmm... aki membuka mataku dari cahaya yang menyilaukan. Aku dimana? Aku melihat ruangan disekitarku yang bernuansa hitam dan aroma parfum lelaki disini."Aduh...",rintihku ketika aku berusaha bangun kepalaku sakit sekali. "Hei.. kamu jangan bangun dulu", kata seseorang dan aku kenal betul suaranya itu.
"Taylor...?",tanyaku. "Iya apa?",tanyanya balik. Hmm... kenapa dia bisa disini? Jangan-jangan. Aku melihat di balik selimutku dan pakaianku terganti dengan piyama putih.
Flashback on
Setelah aku memaki wanita itu aku berjalan bersama Taylor. Dan aku menggandeng tangannya.Dan aku kembali ke restoran dan melihat orang tuaku dan orang tua Taylor tersenyum pada kami.
Aku pun duduk dan Taylor duduk didepanku. "Sayang, malam ini kamu menginap dirumah Emma ya. Besokkan minggu. Papa dan Mama akan tugas di luar kota jadi mama menitipkanmu di rumah Emma. Maaf mama dan papa tak bisa mengajakmu", kata mama.
Menginap? Aduh kepalaku pusing sekali. Luka di kepalaku terasa sangat nyering. Pandanganku gelap
Flashback off
Hm.... piyama putih. Semalam aku pakai dress. Piyama. Dress. Tunggu. Siapa yang mengganti bajuku.
"AAAAAAAA....", teriakku. "Hei.. aku bisa tuli kalau kau teriak seperti itu.", marah Taylor. "Si--apaa--yaa--ng meng--ganti---kan--paka--iann--ku?", tanyaku.
"Hahahahah... mamaku", hufttt aku lega mendengar jawabannya. "Aku tidak tertarik pada tubuhmu sama sekali.", uh! Aku tersinggung oleh perkataanya.
Aku bangun dari kasur lalu memukul perutnya yang six pack itu. "Aduh..", kata Taylor. "Rasakan!", kataku lalu pergi ke kamar mandi. Aku segera mencuci wajahku. Segar.
Aku keluar kamar mandi. "Hmm aku mau mandi. Tapi baju dan handuknya?",tanyaku pada Taylor.
Ia berjalan kearahku dan membawa tumpukkan kain. "Ini handuk dan pakaian yang sudah disiapkan mamaku. Kau bisa pakai sabun dan shampoku.", aku hanya mengangguk dan segera bergegas mandi.
Setelah mandi aku memakai pakaian yang diberikan Taylor kepadaku. Aku memakai dress tapi sepertinya dress model kuno tapi sangat pas dan cantik ditubuhku.
Aku berjalan turun menju ruang makan, disana ada Tante Emma yang sibuk menyiapkan sarapan pagi. Tanpa sadar mataku mencari sesosok Taylor dan aku menemukanya, ia sedang menatapku dengan wajah yang terkagum(?) Entalha apapun itu dia sedang memperhatikanku. "Selamat Pagi Tante Emma", sapaku. "Astgaaa pagi calon menantu amam. Aduh kenpa kamu cantik sekali dengan dress ini sayang?", ucap Tante Emma yang mebuatku malu.
"Terima Kasih Tante", balasku dengan tersenyum. "Ma, setelah sarapan aku ajak Emely berjalan-jalan ya ma", ucap Taylor. Tante Emma hanya mengangguk dan tersenyum. "Kau maukan?" , tanyanya lagi."Ya", jawabku singkat dan memilih untuk menyantap sarapan tante Emma.
( Taylor POV )
Ketika derap langkah kecil kudengar dari tangga, dengan reflek mataku langsung menuju sumber suara itu. Tepat saat aku melihat pandanganku jatuh kepada Emel gadis kecil yang cantik dengan pakaian yang ia kenakan. Mataku tak berhenti memandang hingga akhirnya suaranya membuyarkan lamunanku. Aku menatap Emel yang sedang berbincang-bincang dengan mama.
Tanap berpikir panjang aku ingiin mengajak Emel berkencan mungkin(?)Aku tak tahan melihat Emel yang cantik hari ini. "Ma, setelah sarapan aku ajak Emely berjalan-jalan ya ma", ucapku. Mama mebalasku dengan anggukan dan senyuman.. "Kau maukan?" , tanyaku padanya. Entah dia sadar atau tidak pipimungilnya berubah warna menjadi pink.."Ya", jawabnya singkat dan ia menyantap sarapan buatan mama. Entah kenapa aku tersenyum melihat tingkahnya yang menggemasakn ini.
Setelah sarapan kami berpamitan dan aku menggandeng tangan Emel menuju mobil. Dia tidak protes dengan apa yang kulakukan. "Hey gajah, perhatikan langkahmu. Aku bisa terjatuh jika kamu berjalan seperti itu", ucap Emel kesal. Aku menoleh kebelakang dan wajahnya tampak memerah. Aku tersenyum dan membukkan pintu untuknya.
Manis.
( Emily POV )
Entah apa yang membuat Taylor menggandeng tanganku seperti ii yang pasti aku sangat malu pipiku memanas. Bagaimana ini? Tapi aku senang kok.Tanpa sadar tanganku tertarik dan Taylor menuju mobilnya jujur, aku tak bisa mengimbangi jalan Taylor yang langkahnya besar itu. Hey gajah, perhatikan langkahmu. Aku bisa terjatuh jika kamu berjalan seperti itu", ucapku asal. Dia hanya tersenyum dan membukakanku pintu mobil. Aku curiga denganya kenapa seharian ini senyum-senyum tidak jelas seperti ini?
Di mobil suasana kami sangat diam, hanya suara lagu Let Her Go yang menemani kami. Hingga aku tak tahan dan memecah kesunyian ini. "Taylor, kenapa aku senyum-senyum seperti ini? Kau gila? Dan kita mau kemana?", tanyaku panjang kali lebar kali tinggi seperti rumus balok.
"Yang pertama, aku tersenyum karena aku mau. Dua,aku tidak gila jika aku gila aku tak mungkin disini. Ketiga kita mau taman", jawaban darinya membuatku cukup puas dan aku hanya mengangguk.
Sesampai ditaman aku langsung berlari-lari seperti anak kecil.
Brak
( Author POV )
Brak
Emily terjatuh dan meringis, dia segera melihat ke arah lututnya dan untungnya tidak ada lecet. Gadis itu hanya menghelan nafas lega. Tanpa sepengetahuanya sebuah tangan menawarkan bantuan untuk membantunya berdiri. Tanpa pikir panjang gais itu langsung menerima tangan itu.
"Than—", ucapan Emily terhenti dan seger melepaskan tangan yang ia genggam tetapi Elden tak mau melepaskanya. "Your welcome princess", Elden meraih tangan itu dan hendak menciumnya tapi usahanya gagal Taylor sudah menampis tanganya dan membuat genggaman itu putus.
Tanpa ada permbicaraan Taylor menarik tangan Emily dan mengajaknya untuk pergi dari Elden. Setelah drasa cukup jauh, Taylor bertanya pada Emily, "Siapa dia?", tanyanya dingin. "Mantanku. Kenapa? Kau cemburu?", goda gadis itu. "Tidak", jawab Taylor singkat. Emily sangat kesal mendengar jawabn singkat itu. Tapi tanpa sepengatahuan Emily Taylor tersenyum lega mendengar jawaban itu. "Aku tak ada perasaan denganya. Aku—", Emily menghentikan ucapannya. Taylor berhenti berjalan dan mengusap rambut Emily pelan, "Ya, I know. Kita pulang ya", ucap Taylor lembut dan hanya dibalas tingkah kikuk Emiliy yang membuntutinya.
----------------------------
Hello...
Terima Kasih sudah baca sampai sini. :D
Awas.. typo beterbangan. :D
Jangan lupa vote + comment yaa... ^^
*paling suka dapat kritik dan saran dari kalian semua :)xoxo♡
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher = My Boy
RomanceMenyebalkan jika melihat orang itu terus menerus. Dan kenapa kita ditakdirkan harus bersama? Bercerita seoranggadis SMA benama Emily yang terpaksa dijodohkan oleh kedua ortuangnya. Semuanya berjlan sesuai dengan rencana hingga seorangdari masa lalu...