10

12.8K 453 11
                                    

Typo lagi terbang - terbang... :D

Happy Reading♥
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

( Emily POV )
Kau tahu? Pandangan mataku tak bisa lepas dari ketampanan Taylor. Ya aku sambil menyantap makananku dan sekali - kali melirik - lirik pada Taylor.

"Emel... kalau makan itu jangan kayak bayi.", katanya. Eh bayi? Katanya aku bayi besar? "Memangkan aku bayi besar ? Kau sendiri yang bilang tadi", kataku.

Taylor tertawa. Astaga dia terlalu tampan. Kyaaaa ingin rasanya menjerit. "Hei kalau makan lain kali pelan - pelan dan hati - hati ya", kali ini Taylor membuat aku mengalami penyakit jantung.

Jantungku berdebar tak karuan, ia memberisahkan makanan yang menempel pada pipiku dan mulutku. Astaga ini terlalu sweet. Please waktu berhenti sekarang ya.

"Emel... kau sudah tahu bahwa aku sepupu El?", tanyanya dan segera aku teredak. "Hati - hati Emel. Ini minumnya.", aku mengambil minum itu dan menepuk - nepuk dadaku yang sakit setelah tersedak.

Aku mengelap mulutku dengan tisue. "Iya aku tahu. Kemarin ia bilang. Kenapa dunia ini sangat sempit?", kataku. "Hahahhaha... iya kuharap kau jangan dekat - dekat lagi dengannya.", katanya tegas.

"Kenapa?", tanyaku pelan. "Dia tak baik untukmu. Dia itu playboy dan aku tidak suka melihatmu dengannya".

Deg deg deg

Kenapa Taylor tak suka melihatnya? Apa dia cemburu? Kalau iya aku sangat senang. Emily hapus pikiran itu jauh - jauh. Bahkan kau tadi melihat foto wanita itu di meja Taylor. Dan bukan fotomu!

"Tuan muda, nona Karen ada di ruang tamu menunggu tuan", kata pelayan (?). Karen? Wanita itu kah? "Emel kau tunggu disini ya. ", aku hanya mengangguk. Dan Taylor berjalan ke ruang tamu.

"Saya Mrs. Kath. Kalau nona perlu bantuan panggil saya, saya siap membantu.", kata Mrs. Kath sangat sopan. "Iya terima kasih Mrs. Kath. Namaku Emily Walker. Panggil saja Emily", kataku. "Baik nona Emily. Saya permisi dulu", katanya lalu berlalu.

Aku masih kemal ( kepo maksimal ) dengan Taylor. Dengan pelan - pelan aku berjalan mendekati ruang tamu dan bersembunyi di balik dinding.

"Ngapain kesini Karen?", kata Taylor. "Ayolah baby, aku sangat rindu padamu. Tidakkah kau rindu padaku baby?", jleb! Siapa Karen itu memanggil baby pada Taylor. Katakan tidak Taylor. Katakan kamu tidak rindu padanya.

"Sudah to the point saja jangan basa - basi. Untuk apa kau kesini?",kata Taylor keras. "Kau berubah! Apa gara - gara wanita jalang itu", what the hell ! Aku dibilang jalang. Tidak salahkah dia mengataiku jalang bukannya dia.

"Hati - hati dengan ucapanmu Karen. Hubungan kita sudah berakhir." , berakhir? Katakan aku jahat. Jujur aku sangat gembira hubungan Taylor dengan wanita itu berakhir.

"Tapi waktu itu. Di café", aku teringat bahwa Taylor mencium wanita itu. Mengingatnya saja membuatku sakit. "Itu karena aku mau membuatku muridku cemburu", apa murid ?

"Hah? Buat apa kau membuat murid cemburu?! Kau suka padanya?!", tanya wanita itu marah. "Aku tak menyukainya", kata Taylor.

Sakit aku mendengarnya. Aku tak kuat segera kembali ke kamar Taylor.

Jadi selama ini Taylor hanya menganggapku sebagai murid? Tidak lebih kah? Padahal kita di jodohkan? Padahal kukira. Sudahlah mungkin aku yang terlalu berharap. Ukh sakit sekali hatiku.

( Taylor POV )
"Itu karena aku mau membuatku muridku cemburu", apa aku tepat mengatakannya dia muridku? Tapi dia bukan pacarku. Tapi aku menyayanginya.

My Teacher = My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang