15

10.1K 390 15
                                    

Hai... typo lagi terbang - terbang dan bisa hinggap dimana saja :D

Happy Reading♥
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

( Karen POV )
Aku tak peduli dan terserah apa yang dipikirkan semua muridku tebtang apa yang aku lakukan pada gadis jelek itu.

Yang jelas aku ingin membuat gadis itu menderita. Pembalasanku memang harus kepada orang taunya dulu. Karena orang tuanya juga telah menghancurkan keluargaku. Aku tahu kalau dulu itu salah orang tuaku tapi tak seharusnya melakukan itu!

Flashback on

"Sweety, kamu jangan pergi dari ruangan bawah tanah ini ya.", ucap papa yang saat itu aku masih berusia 9 tahun.

"Papa mau main hide and seek bersamaku ya?", tanyaku polos. "Iya sayang ini menjadi permain terakhir kita. Sebentar lagi papa akan pergi", kata papa.

"Pergi kemana?", tanyaku. "Ke tempat yang indah, penuh damai disana. Dan maafkan papa jika tak bisa mengajakmu. Karena perjalanan kesana sangat jauh, naik pesawat pun tak akan bisa sayang", kata papa yang meneteskan air matanya.

"Papa menangis? Tenang papa aku akan jadi anak baik selama papa pergi. Papa mau kemana?", tanyaku. "Papa tidak menangis sayang, papa hanya bahagia. Nanti kalau ada suara seperti 'dor' seperti itu kau hitung 1 sampai 60 ya, setelah itu kamu boleh keluar dari ruangan ini. Mengerti putri cantik?", kata papa yang meneteskan air matanya banyak sekali.

"Mengerti papa cepatlah kembali", kataku lalu memeluknya erat. Papa naik ke atas. "Papa mau kemana memangnya?", tanyaku lagi.

"Papa mau ke tempat indah dan bertemu mamamu disana bersama para malaikat.", katanya lalu pergi.

Tak lama kemudian aku mendengar suara 'dor' dan aku menghitung 1 sampai 60.

" 1 .... 2 .... 3 .... 4 ...", dan seterusnya hingga " 58 .... 59 .... 60 ... sudah selesai papa. Aku naik yaa...", ucapku naik lalu naik ke atas ruangan dan membukanya.

Disana terdapat dua paman berwajah menyeramkan bersetelan hitam. Aku melihat sekelilingku dan melihat papa yang tidur di atas lantai dan jantungnya mengeluarkan sesuatu cairan merah.

Aku berlari dan menghampiri papa. "Papa ... kenapa tidur di lantai? Nanti papa sakit.", ucapku tapi tak ada respon dari papa.

"Nak, untuk apa kau memanggil papamu yang tak bernyawa seperti itu. Dan aku terkejut ternyata dia memiliki anak cantik sepertimu.", kata paman berbaju putih.

"Siapa kamu?", tanyaku. "Perkenalkan namaku Stev Walker. Asal kau tahu gadis kecil. Papamu telah mencuri uangku dan hendak kabur ke luar negri. Sungguh perbuatan yang buruk!!", kata paman berbaju putih.

"Papa tak mungkin mencurin paman, papa orang kaya.", kataku. Paman itu hanya tersenyum miring. "Cepat bawa gadis kecil ini ke rumah kerabatnya!", kata paman berbaju putih.

"Aku mau sama papa", kataku menangis sambil memeluk papa. Aku diangkat oleh paman berbaju serba hitam. Dan ia menyemprotkan cairan yang membuatku mengantuk dan tidur. Ketika aku bangun aku sudah di rumah Aunt Anna adik dari papa.

Flashback off.

Ceritaku tak burukku tak berhenti sampai disitu saja. Kau tahu walaupun aku tinggal di rumah saudaraku mereka memeperlakukanku layaknya seperti pembantu rumah tangga.

Tapi aku bersyukur mereka masih mau menyekolahkan aku. Sejak saat itu tidak ada satupun yang mau berteman padaku. Mereka membuangku begitu saja. Karena aku sudah tak kaya lagi.

My Teacher = My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang