nineteen 19

145 24 3
                                    

Zeyin melangkahkan kakinya memasuki rumah bersama hao di samping, tangan mereka masih bertaut sampai zeyin melepaskan tanganya dari zhanghao saat pintu rumah gadis itu ia buka.

"dari mana aja zey? baru juga sampe papa di rumah, eh gak ada orang" tanya papa zeyin yang duduk di sofa.

Zeyin tersenyum kiku, ia hampiri papa dan mamanya tengah duduk di sofa, begitupun dengan zhanghao mengikuti zeyin dari belakang.

"Eh? bawa siapa nih? tunggu muka mu kenapa zey?" tanya mama zeyin sambil melihat zhanghao berjalan di belakang zeyin.

Ah iya,  zeyin lupa menutup memar nya menggunakan foundation. "A-ah itu ke-kemarin___"

"Kemarin di rumah ada maling tante, jadinya zeyin di pukul, untung dia bisa ngelindungin diri," potong zhanghao

Mama zeyin menghampiri anak gadisnya lalu mengusap memar memar di wajah zeyin. "akh mama sakit! " Setelah mengusap lembut memar zeyin, tiba tiba tangan mamanya berada di telinga zeyin menjewer gadis itu cukup kuat.

"Lagian kamu! rumah gak ada di kunci pasti! Kebiasaan! Jadi gini kan!" marah mama zeyin melepaskan jeweranya pada telinga zeyin, lalu berjalan menduduki sofa.

Zeyin mengaduh kesal, aish sangat memalukan ia juga harus berbohong, jika chaeyoung tidak memukulnya kemarin mungkin zeyin tidak akan di jewer seperti ini.

"Eh kamu, sini duduk dulu," ujar mama zeyin ramah menyuruh zhanghao untuk duduk,

Zhanghao dengan sopan memberi salam pada kedua orang tua zeyin sebelum duduk di sofa. "kenalin om tante nama saya zhanghao," ucap zhanghao ramah.

"pacar zeyin?" zeyin sedikit kaget mendengar pertanyaan dari papanya, baru juga beberapa menit yang lalu mereka jadian.

"i-iya o-om" gugup zhanghao mengaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal, zeyin menduduki sofa di sebelah zhanghao sambil memegangi telinganya yang panas sekarang.

"Eh serius? cowo ganteng kaya kamu, mau sama zeyin?" mama zeyin tak percaya dengan zhanghao yang kini sudah resmi menjadi pacar zeyin.

"a-apa sih ma!" malu zeyin pipinya memerah sekarang.

"Wahh mama sudah punya mantu," goda mama zeyin melihat zhanghao yang kini juga tengah malu.

"kamu anaknya tn.zhang kan?" Zeyin mengeryit bingung bagaiamana papanya bisa tau bahwa zhanghao anak dari tuan zhang?.

"iya om," papa zeyin mengaguk paham, lalu matanya menatap zeyin tajam, sepertinya gadis itu tau maksud dari tatapan ayahnya.

"Siapa tadi namanya? Zhanghao? jok mau si sama zeyin, udah galak suka marah marah lagi," goda mama zeyin lagi, ia lihat anak gadisnya yang kini tengah mendumel.






























"Hao, jangan ngebut bawa mobil!" ujar zeyin mengantarkan zhanghao ke depan  gerbang rumahnya.

Sekarang sudah pukul dua siang, zhanghao tiba tiba di telfon oleh hanbin untuk datang ke rumahnya, pasti hanbin ribut lagi dengan chae hyun, mau tak mau zhanghao pergi menemani hanbin di rumahnya tengah menggalau, di sana sepertinya juga ada Matthew dan taerae.

"Iya sayang iya," ucap zhanghao mengusap rambut gadis di hadapannya, zeyin mendengar kata sayang sudah pasti pipinya memerah sekarang.

"Ngapain pipi merah gitu? mau di cium?" zeyin memukul lengan zhanghao cukup kencang.

"Apasih! buruan kasian hanbin dia pengen curhat sama kamu," ucap zeyin mengalihkan topik pembicaraan, bisa bisanya zhanghao berkata seperti itu.

"Iya iya maap, aku ke rumah hanbin dulu ya." setelah mengatakan ucapan barusan, seperti biasa zhanghao mengecup kening zeyin, lalu berjalan menuju mobilnya yang sudah terparkir di luar rumah gadis itu.

ʏᴇs ᴏʀ ɴᴏ [ ᴢʜᴀɴɢʜᴀᴏ ]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang