two 2

996 155 118
                                        


"Zhang hao?" Zeyin Ia masih setia berada di gudang dengan lelaki yang ia temui, Zeyin bingung mengapa lelaki ini bisa berada di sini? Dengan suara kursi yang jatuh tadi? apakah dia menyenggol nya? Tetapi kalau iya mengapa dirinya tidak bangun, atau jangan jangan dia pingsan?.

Zeyin kembali meraih tangan lelaki itu, lalu ia goyangkan tangan itu perlahan agar lelaki itu bangun, namun lelaki yang ada di hadapannya tidak kunjung bangun.

"Heh bangun," ucap Zeyin yang masih mengoyangkan tangan Zhanghao cukup kuat.

Zhanghao yang masih setia menutup matanyapun kini membuka perlahan,
Di saat matanya sudah terbuka tampaklah sosok gadis cantik di hadapannya.

"Ngapain lo di sini?" tanya Zhanghao sambil mengusap matanya.

Zeyin hanya menggelengkan kepala,
Malas saja jika memberi tau lelaki ini.

"Ku kira dia pingsan tadi," batin zeyin, ia hendak berdiri dari duduknya,sebentar lagi juga bell akan berbunyi.

BRAKKK!!!!

"ZHANGHAO DI MANA LO!" teriak Hanbin

Dengan cepat Zhanghao menarik tangan Zeyin hingga ia terjatuh di hadapan Zhanghao, mungkin lututnya sedikit nyeri akibat terbentur lantai.

"Lo ken___" belum sempat Zeyin menyelesaikan ucapannya, Zhanghao lebih dulu menutup bibir Zeyin dengan telunjuk.

"Diem," bisik Zhanghao,lalu ia memperhatikan keberadaan hanbin

Zeyin hanya terdiam, bagaimana tidak? sekarang dirinya berada tepat di hadapan lelaki itu, mungkin bisa di bilang sangat dekat,terlebih lagi tangan zhanghao masih berada di bibirnya.

"Hao lo di mana woi!" teriak Hanbin,masih mencari keberadaan Zhanghao.

"dahlah gk ada di sini," lanjut Hanbin lalu berjalan meninggalakan gudang perlahan.

Di rasa hanbin sudah menjauhi gudang,
Zhanghao menghembuskan nafasnya pelan, ia melihat tanganya berada di bibir gadis itu, namun perhatiannya teralihkan dengan manik tajam Zeyin,begitupun juga dengan Zeyin ia membalas tatapan dari Zhanghao.

Cukup lama mereka berdua saling menatap sampai Zeyin menjauhkan tangan Zhanghao dari bibirnya.

"Eh sory sory," ucap Zhanghao lalu mengalihkan pandangan.

Zeyin tidak menjawab, melainkan langsung beranjak dari duduknya, membersihkan lututnya sekilas, dan benar saja lututnya memar sekarang.

"Lutut lo gak papa kan?" tanya Zhanghao, ia sudah berdiri di samping gadis itu.

Zeyin hanya menggelengkan kepalanya, lalu melangkahkan kakinya menuju pintu gudang, meninggalkan Zhanghao sendirian.





























"Kang Zeyin," lirih Zhanghao.




























Pelajaran selanjutnya telah di mulai Zeyin sudah berada di kelas, gadis itu cukup pintar dalam bidang akademik, jadi tidak heran dia selalu mendapat 3 besar di kelasnya.

Di saat ia tengah serius memperhatikan guru menjelaskan, tiba tiba zeyin teringat kejadian di jam istirahat tadi, ia tidak mengenali murid itu tapi entah jikalau murid itu mengenali dirinya, Zeyin juga mengingat di mana lelaki itu menatap nya, Satu kata yang ada di pikiran Zeyin, tampan.

Zeyin menggelengkan kepalanya cepat, apa apaan tadi, bisa bisanya ia memikirkan lelaki itu,

"Zeyin kamu baik baik saja?" tanya sang guru

Zeyin mendengar nama nya di panggil segera menjawab "Baik buk."

"Ah ya sudah,sekarang kalian udah ngerti kan? Jadi buka buku halaman 26 kerjakan soal di sana," ucap sang guru

Gadis berambut panjang itu,membuka buku halaman, dan mengerjakanya perlahan.











































"Zhang hao"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zhang hao"




"Sung hanbin"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sung hanbin"





"Seok Matthew"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seok Matthew"


















Vote!!

ʏᴇs ᴏʀ ɴᴏ [ ᴢʜᴀɴɢʜᴀᴏ ]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang