Tepat di hari ini di mana zhanghao akan menggelar acara tunanganya, sekarang zeyin tengah bersama lijong ingin menghadiri acara tunangan zhanghao.
Ini semua ide gila gyuvin entah apa yang di pikirkan lelaki itu, sebenarnya zeyin tidak ingin menghadiri acara tunagan mantanya, dan lagi lagi gyuvin yang menyuruh gadis itu untuk datang, bersama lijong lagi.
Sebenarnya zeyin juga sedikit takut, apakah benar yang di katakan zhanghao beberapa hari yang lalu bahwa keluarganya tidak mengetahui tentang zeyin?
"jeong! gyuvin bilang apa aja sama lo?" tanya zeyin berjalan memasuki rumah zhanghao bersama lijong di sampingnya, mereka berdua memakai baju serasi seperti sepasang kekasih.
Dan yah zeyin benar benar cantik, begitupun dengan lijong lelaki itu juga sangat tampan, jika mereka berdua dekat seperti ini mungkin orang orang akan mengira mereka benar benar seorang kekasih.
"Ah kepo! pokoknya ada, lo cuma ngikutin aja apa yang gua lakuin" jawab lijong meraih tangan zeyin agar gadis itu memeluk lengannya.
"Ikuti apa yang gua lakuin!" bisik lijong saat zeyin ingin melepaskan tanganya namun tidak jadi.
Mereka berdua memasuki ruangan acara, sungguh sangat banyak orang di sini.
"masih berani lo dateng ke sini?" tanya seseorang tiba tiba menghampiri mereka berdua.
"Lo gak merasa bersalah? apa gak punya malu berani beraninya dateng ke acara ini." lijong mengeraskan rahangnya saat mendengar ucapan seseorang itu, sedangkan zeyin hanya diam, matanya menatap seseorang itu tak suka.
"Lagian napa lo bawa cewe munafik kaya dia ke si____"
"Cukup hanbin! gua ke sini baik baik, gak ada unsur untuk ribut!" bentak lijong, membawa zeyin menjauh dari hanbin setelah mengatakan hal itu.
Lijong menarik tangan zeyin hingga gadis itu hampir terjatuh. "heh! bisa gak sih pelan pelan!?"
Lelaki itu memberhentikan langkahnya, lalu menghadapkan zeyin pada dirinya. "sekarang terserah lo mau kemana, ntar kalau gua chat cepet di bales oke! gua takut lo jadi sasaran kalo deket deket gua," belum sempat gadis itu menjawab lijong lebih dulu berjalan menjauh darinya.
"Lijong bangsat!" batin zeyin, gadis itu melihat keseliling ruangan, sampai matanya bertemu dengan zhanghao.
"Lah! kamu zeyin kan!" Zeyin mengalihkan pandangnya, melihat nyonya zhang yang kini tengah menghampiri gadis itu.
"mama kangen sama kamu! semenjak tiga tahun yang lalu zhanghao putusin kamu, kamu gak pernah main ke rumah mama lagi," ujar nyonya zhang memeluk zeyin, sedangkan gadis itu terdiam, memang benar apa yang di bilang zhanghao, dengan segera zeyin membalas pelukan nyonya zhang.
"zhanghao bilang kamu mau kuliah di luar kota, makanya dia mutusin kamu, dia gak kuat kalau LDR, padahal mama maunya zhanghao sama kau zey," lanjut nyonya zhang melepaskan pelukanya dari zeyin.
Gadis itu tersenyum canggung, apa apaan semua ini? Zhanghao berbohong demi menutupi namanya!
"e-ehehe i-iya ma maaf ya zeyin gak ada bilang."
"papa zhanghao juga sebenarnya kaget pas kamu putus sana zhanghao, mama udah bujuk dia buat nunggu kamu, tapi dianya gak mau...." lirih nyonya zhang, zeyin berusaha menahan tangis, saat mendengar ucapan dari nyonya zhang.
"Kalau mama punya nomor kamu ya zey, mungkin udah mama suruh kamu ke sini buat temuin zhanghao sebelum dia tunangan sama ahn yujin, minta nomor kamu ke zhanghao aja gak mau di kasih sama dia nyari sosmed kamu juga gak ketemu, alasan zhanghao kalau di mintain nomor kamu pasti gini, zeyin ganti nomor baru, Hao gak ada nomornya lagi." sebenarnya memang ia zeyin menganti nomor lamanya ke nomor baru, itupun hanya teman teman dekatnya saja yang berada di kontaknya.