twenty eight 28

261 28 2
                                        

Zhanghao memberhentikan mobilnya tepat di perkarangan rumah zeyin, lelaki itu membuka pintu mobil, lalu berjalan kembali ke samping, untuk membuka pintu mobil sebelahnya.

Setelah membuka pintu mobil, Zhanghao melihat zeyin yang kini sudah tertidur pulas, tangan zhanghao meraih tubuh zeyin untuk ia gendong kembali.

Zhanghao melangkahkan kakinya, berjalan menuju pintu rumah zeyin, setelah berada tepat di depan pintu, zhanghao menurunkan zeyin, lalu menahan pinggang gadis itu agar tidak terjatuh.

"Ck! Kunci pintu dimana coba?" tangan zhanghao berusaha membuka pintu, namun terkunci.

"Eh?"

Zhanghao menelan ludahnya susah payah, saat melihat seseorang yang baru saja membuka pintu di hadapannya. "gak seperti yang lo pikirin pin, gua nemu dia mabuk di jalan tadi," jelas zhanghao masih menahan tubuh zeyin.

Gyuvin mengerutkan keningnya, lalu melihat zhanghao curiga. "sumpah gua nemu zeyin mabuk di jalan tadi," ucap zhanghao meyakinkan gyuvin.

"Hayooo gua kadu kak yujin lu bang." Zhanghao menatap gyuvin datar, lalu mengendong zeyin.

"bodoamat lah, jadi orang ga percaya, taro di mana si zeyin?" tanya zhanghao melewati gyuvin.

"Ciee cieee ngegendong mantan," ledek gyuvin sambil tersenyum.

Zhanghao memutarkan bola matanya malas, lalu membawa zeyin ke kamarnya, sebelum gyuvin suruh, sebenarnya zhanghao sudah tau duluan sih.

"Bang tiati ya ntar cinta lama bersemi kembali!" ejek gyuvin sambil cengengesan melihat zhanghao berjalan menaiki anak tangga.

Zhanghao tidak mengubsrikan ucapan dari gyuvin, sudah pasti lelaki jangkung itu mengejeknya.

Setelah sampai di depan kamar zeyin, zhanghao membukanya pelan, lalu masuk ke dalam kamar zeyin, berjalan menghampirimu ranjang.

Dengan sangat pelan, zhanghao meletakan tubuh zeyin di ranjang, "jangan minum-minum lagi," ucap zhanghao pada zeyin, lalu lelaki itu ingin keluar dari kamar zeyin.

Gyuvin yang berada di sofa menyeruput segelas coklat panas di tanganya, mata lelaki itu melirik zhanghao baru saja turun dari tangga.

"Mama sama papanya zeyin di luar kota ya?" tanya zhanghao.

"Iya bang, tumben nih nanya mertua," ejek gyuvin yang mendapat tatapan tajam dari zhanghao.

"Habis berapa botol kak zey bang? "tanya gyuvin lagi.

"Ga tau, kan udah gua bilang, gua nemu si zeyin tadi di jalan!" jawab zhanghao melihat gyuvin di sofa.

"Yaudah sih! ga usah marah marah." Zhanghao tidak menjawab ucapan gyuvin, ia kembali berjalan menuju pintu rumah zeyin.

"Bang gak nunggu? " tanya gyuvin menghadap ke belakang, saat zhanghao telah sampai di belakang pintu.

Zhanghao membalikan tubuhnya "nunggu apa?"

"Nunggu di usir, "ledek gyuvin lalu terkekeh, ia kembali menghadapkan tubuhnya kedepan menonton TV.

Zhanghao menghembuskan nafasnya pelan, seperti ini lah gyuvin sangat sangat menyebalkan. " Jagain zeyin pin, gua balik dulu." gyuvin menganguk, zhanghao kembali membalikan tubuhnya membuka pintu rumah zeyin, lalu berjalan menghampiri mobilnya.































Tiga hari berlalu Zeyin menendang nendang angin saat berjalan, ia baru saja pulang dari kampus, zeyin masih terfikir dengan kejadian malam itu? dia benar benar malu setelah mengingat bahwa zhanghao yang mengendong dan mengantarkannya ke rumah.

ʏᴇs ᴏʀ ɴᴏ [ ᴢʜᴀɴɢʜᴀᴏ ]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang