nine 9

198 25 1
                                    

"Gua pikir lo gak bakal nerima tawaran kerja, dari tuan shen," ucap lelaki bertubuh tinggi itu, sambil melihat pemandangan langit sore di atas rooftop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gua pikir lo gak bakal nerima tawaran kerja, dari tuan shen," ucap lelaki bertubuh tinggi itu, sambil melihat pemandangan langit sore di atas rooftop.

"apa salahnya coba, lagian gua juga dapat permintaan yang sepadaan." Zeyin berjalan mendekati lelaki itu.

"Gua rada takut lo suka sama dia, lo tau sendiri kan akibatnya kalo lo suka sama dia?" tanya jiwoong kepada zeyin di sebelahnya.

"Tenang kak, gua gak bakalan suka sama dia."

"Kenapa lo gak balikan aja sama ricky?" usul jiwoong, dengan kesal zeyin memutarkan bola matanya.

"Gak ya, biarin dah si ricky, gua males, ngomong nama dia aja muak gua," ucap zeyin bergidik ngeri.

Jiwoong terkekeh melihat gadis di sebelahnya. "yaudah deh, kalo lo kenapa-napa kabarin gua ya, gua bakalan bantu." balas jiwong sambil tersenyum.

"Iya, bantuin gua kalau udah pas waktunya buat nyelesain tugas misi yang aneh ini." Jiwoong kembali terkekeh mendengar omongan zeyin.

"Yaudah iya-iya, mau pulang bareng gua?" tawar jiwoong, zeyin pun memikirkan sebentar ajakan jiwoong namun sayangnya.

Pintu rooftop terbuka menampakkan seseorang berdiri di sana. "udah kan kak?" ucap gunwook.

"Kapan-kapan aja ya kak jiwoong, gua udah di jemput sama gunwook." Jiwoong pun mengangguk paham, lalu ia tatap gunwook.

"Lo gak kangen gua wuk?" tanya jiwoong, gunwook pun mengacungkan jari tengahnya.

"Kagak udah bosen gua liat muka lu, oh iya kalo lo mau ke markas udah gua serlok bang, mampir aja ke sana ntar," jawab gunwook.

"Kurang ajar emang, yaudah kalo gitu hati-hati ya kalian berdua." Zeyin pun mengangguk mengerti lalu berjalan bersama gunwook meninggalkan rooftop. Beberapa saat kemudian jiwoong ikut meninggalkan rooftop sambil mengisap rokok di tangannya.


































2 minggu berlalu semenjak ia bertemu dengan jiwoong, jiwoong kembali keluar kota untuk tugas kuliahnya, jiwoong itu sudah mengagap zeyin sebagai adik sendiri salama ia satu misi dengan zeyin. 2minggu ini juga zeyin semakin dekat dengan zhanghao sampai sampai ada rumor bahwa mereka berpacaran.

Zeyin sedang berada di rumah zhanghao sekarang, hanya bermain saja, zeyin juga sudah berkenalan dengan ayah bunda zhanghao.

gadis itu temenung memikirkan rencana selanjutnya, selama satu bulan untuk mendekati lelaki itu cukup sulit juga ternyata, mungkin ia akan minta waktu tambahan 2 bulan lagi untuk bisa benar benar mendapati lelaki itu. Dan juga berkas itu, Walaupun zeyin sudah dekat dengan zhanghao, waktu sebulan belum cukup membuat lelaki itu jatuh cinta denganya.

Zeyin mengeluarkan handphone dari sakunya, ia berada di ruang tamu sekarang dengan zhanghao yang berada di sebelahnya, lelaki itu tengah asik menonton tv.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Gadis itu tersenyum saat melihat balasan pesan dari tuan shen, lalu ia letakan handphonenya di atas meja,

Zhangao melirik zeyin sebentar. "kenapa senyum senyum sendiri?" tanya hao penasaran.

Zeyin sedikit tersentak saat ingin menjawab. "Gak, tadi si gyuvin ngirim pap gak jelas," bohong zeyin.

"Bunda sama ayah lo masi di kantor hao?" tanya zeyin,

"Masih," jawab zhanghao sambil melirik jam dinding di rumahnya, sekarang pukul 15.06.

Zeyin merengakan tubuhnya, lama kelamaan rasa kantuk mulai menyerangnya, zeyin memposisikan tubuhnya yang duduk di sofa dengan nyaman. Dirinya mulai tertidur, ia tidak memperdulikan flim yang sedang di tonton.

Beberapa menit kemudian. "Zey lo tau gak ending fil--" Zhanghao terdiam saat ia melihat zeyin sudah tertidur di sampingnya.

Lelaki itu mengubah duduknya menghadap ke zeyin, ia tatap wajah sang gadis di setiap inci nya, wahh sangat cantik batin zhanghao. Tangan lelaki itu mulai mengusap rambut hitam zeyin pelan, zeyin membuka matanya, ia terusik saat zhanghao menyentuh rambutnya.

"Sini zey tidur di pundak gua, ntar kalo udah jam 5 gua bangunin," ucap zhanghao, tanpa persetujuan zeyin ia sudah meletakan kepala zeyin di pundaknya. Ingin rasanya zeyin menolak, tapi apalah daya dirinya sudah mengantuk.





























Jam menunjukkan pukul 16.20 zeyin terbangun dari tidurnya, ia usap matanya sebentar, lalu ia lihat lelaki sebelah nya. Zhanghao juga tertidur ternyata. Zeyin ragu ingin membangunkan zhanghao atau tidak, pasalnya zhanghao terlihat nyenyak saat tertidur, tapi mau gimana lagi Zeyin harus membangunkan zhanghao,

"hao bangun antarin gua balik," ucap zeyin sambil menguncang tubuh Hao pelan.

Zhanghao mengusap matanya, masih setengah tertidur, ia peluk zeyin yang berada di sampingnya. Gadis itu mematung tidak bisa berbuat apa-apa, jantungnya pun berdegup kencang.

"H-hao gua mau balik, antarin gua," ucap zeyin gugup ingin melepaskan tangan lelaki itu dari tubuhnya.

"Peluk gua dulu baru gua anterin," ucap zhanghao pura pura tertidur, tak lupa pelukannya ia eratkan.

Zeyin tak habis pikir dengan lelaki di sebelahnya ini, dengan cepat zeyin mencubit pinggang zhanghao, sampai sang empu meringis terbangun.

"Akh! i-iya iya maap jangan di cubit" ringis zhanghao kesakitan.

"Gausah rese, cepetan mandi trus antarin gua balik ke rumah." dengan ketusnya zeyin melepaskan cubitan dari pinggang zhanghao.

"Apa salahnya meluk, kan kagak gua ciu______"

BUGH!!

satu bantal mendarat tepat di wajah tampan zhanghao. "mau gua cubit lagi, atau cepet mandi," ancam zeyin menatap zhanghao tajam.

Zhanghao dengan cepat menjauh dari zeyin, bisa bisa pingangnya biru biru jika terus di cubit dengan zeyin.

Saat di rasa zhanghao telah berjalan menuju kamarnya, zeyin memegangi kepalanya pusing. "bisa bisanya zhanghao bilang gitu," batin zeyin.









































































[Double apdet!!! Jangan lupa vote! ]

ʏᴇs ᴏʀ ɴᴏ [ ᴢʜᴀɴɢʜᴀᴏ ]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang