Sudah satu minggu berlalu zeyin dengan lijong berpura pura pacaran, dan terus bermesraan jika bertemu dengan zhanghao, tapi ... sepertinya ide gyuvin kali ini gagal, walaupun zeyin sudah bermesraan dengan lijong di depan zhanghao, lelaki itu tetap seperti biasa saja.
Zeyin melangkahkan kakinya, memasuki area kampus, pagi ini cukup membuat dirinya tidak semangat.
"Benci banget gua! pagi pagi udah ngeliat pemandangan kaya gini!" kesal Zeyin berjalan melewati gyuvin tengah bergandengan tangan dengan kekasihnya. Zeyin melewati dua orang itu, tidak terlalu mengubsrikanya.
"Yang! pagi-pagi udah kusut aja muka lo," ucap lijong merangkul bahu zeyin, lelaki itu entah dari mana sudah berada di sebelah zeyin.
"Yang yeng yang yeng! gua bukan pacar lo!" ketus zeyin melepaskan tangan lijong dari bahunya.
Lijong tertawa lalu melihat zeyin di sebelahnya. "Iya iya dehhh ... cepetan move on ya zey! cowo banyak, bukan cuma zhanghao," Zeyin memutarkan bola matanya malas saat mendengar ucapan dari lijong barusan.
"Hmm," acuh zeyin masih berjalan bersama pacar boongan di sampingnya, lijong tersenyum, tangan lelaki itu terangkat untuk mengusak rambut zeyin, sebelum gadis di sampingnya marah, lijong berlari terlebih dahulu.
"LEE JEONGYEON! AWAS LO!" teriak Zeyin memberhentika langkahnya sambil melihat punggung lijong menjauh, pasalnya rambut gadis itu sudah tertara rapi tadi, tapi sekarang malah jadi berantakan gara gara oknum yang bernama lijong.
Lijong yang di teriaki hanya cengengesan sambil berlari, Zeyin menahan amarahnya. "Ish! pagi-pagi udah di buat emosi!" kesal zeyin melanjutkan jalannya.
Rambut gadis itu masih berantakan, sambil berjalan sesekali zeyin merapikan rambutnya kembali, zeyin melewati kelasnya, ia harus ke toilet sekarang, untuk membenarkan penampilanya terlebih dahulu, bagaimana jika Zhang hao melihat rambut dan wajahnya yang kusut?!
Ah zeyin sadar!Zeyin memasuki toilet wanita, tanpa berfikir panjang gadis itu merapikan tampilannya, saat di rasa telah rapi, Zeyin berjalan keluar dari toilet.
Gadis itu kembali melewati koridor untuk menuju kelasnya, zeyin mengeluarkan ponsel dari sakunya, lalu mata gadis itu fokus melihat benda pipih yang ia bawa sambil berjalan.
BRUK!
Zeyin terjatuh saat seseorang menabraknya, sedangkan ponsel gadis itu terhempas bersamaan dengannya.
"Eh maaf lo gapapa?" tanya seseorang barusan, seseorang itu berlutut melihat zeyin terduduk di lantai.
Zeyin menunduk lalu matanya tak sengaja melihat cincin di tangan lelaki itu, ah sial! Kenapa ia harus bertemu lelaki ini sih!.
Zhanghao terdiam saat zeyin mengangkat wajahnya. "gapapa kan zey?" tanya zhanghao, terlihat baik baik saja.
Zeyin menganguk kaku, lalu bangkit dari jatuhnya. "Gapapa kok, maaf gua gak liat jalan tadi." ucap zeyin lalu membungkuk.
Zhanghao menganguk, lalu berdiri,mata lelaki itu terang terangan melihat zeyin yang kini tengah tersenyum canggung.
"G-gua ke kelas dulu, sekali lagi maaf." zeyin kembali membungkuk sopan tak lupa ia mengambil ponselnya terlebih dahulu, lalu berjalan melewati mantan pacarnya.
Zhanghao membalikan tubuhnya melihat zeyin melewatinya barusan." Kalung itu ... apa masih dia pakai?" gumam zhanghao saat tidak sengaja zeyin menabraknya tadi, lelaki itu jadi teringat dengan kalung pemberiannya dulu, apakah kalung itu masih zeyin simpan? atau jangan jangan sudah zeyin buang?