Keesokan paginya zeyin berjalan melewati lorong sekolah dengan mood yang amat kesal, bagaimana tidak kesal? Yujin adik kelas nya sekaligus tetangga nya sekaligus teman gyuvin, selalu menanyakan kejadian kemarin, pagi pagi zeyin sudah di telfon oleh yujin untuk hanya menanyakan "kakak kok bisa pacaran sama bang ricky" Tidak hanya itu yujin sedari tadi menyepam nya lewat chat dengan kata kata itu.
"Kak zeyy, tunggu," teriak yujin sambil berlari mendekati zeyin.
Gadis itu menutup telinganya dengan cepat. "gua gak mau jawab pertanyaan lo ya jin." Yujin yang di sebelah zeyin masih terus berusaha menanyakan hal kemarin.
"Satu kali ini aja kak kasih tau gua, udah itu gua gk nanya apa apa lagi dah," mohon yujin sambil menuruni tangan zeyin dari telinga.
Zeyin memberhentikan langkahnya begitupun dengan yujin, lalu ia tatap yujin tajam." Gua udah putus sama ricky, kalo lo mau tau dari mana asal usul gua pacaran sama dia, tanya sendiri ke ricky gua males jelasin," ucap zeyin lalu berjalan meninggalkan yujin di Koridor sendirian.
"Gua harus nemuin bang ricky!" Yujin pun melangkahkan kakinya menjauh dari perkarangan sekolah menuju parkiran, biasanya ricky pasti masi berada di mobilnya, saat bel masuk sudah berbunyi baru ricky memasuki sekolah.
Jam pelajaran pun di mulai zeyin sudah berada di kelas, dengan perlahan gadis itu mengeluarkan handphone dari sakunya, lalu ia mengirim pesan pada zhanghao.
Zeyin tersenyum melihat pesan yang dikirim oleh zhanghao, ia sudah memikirkan bagaimana cara mendapatkan hati lelaki itu."Baiklah cukup sampai di sini pelajaran kita pada pagi hari ini," ucap sang guru lalu melangkahkan kakinya meninggalkan kelas.
Semua murid yang ada di kelas zeyin berhamburan ingin keluar dari kelas, zeyin masi setia duduk di bangkunya sambil memainkan handphone, hingga seseorang memanggilnya dari balik pintu.
"Zey?" sapa zhanghao lalu menghampiri zeyin yang berada di mejanya.
Zeyin tersenyum melihat zhanghao, lalu ia menyimpan handphone di balik sakunya, "jadi kan?" tanya zhanghao
Gadis itupun mengaguk sebagai jawaban, lalu ia beranjak dari duduknya, dengan senang hati berjalan bersama zhanghao menuju kantin.
Tidak satu orang ataupun dua orang yang melihat mereka, melainkan semua murid yang ada di Koridor menatap mereka berdua bingung, berbagai bisikan terdengar dari telinga zeyin,
"Lah zhanghao kok bisa deket sama zeyin?"
"Orang kek zeyin bisa punya temen juga ya?."
"Zeyin pacaran atau temenan sama hao?"