twenty one 21

158 22 3
                                    

tiba di hari ini, dimana malam nanti zeyin dan teman teman lainya akan menjalankan misi.

Gadis itu berjalan sendirian di trotoar pinggir jalanan, memandangi langit siang yang sangat indah, ia bingung, sebenarnya sih zeyin bodo amat dengan perasaan zhanghao padanya, dia hanya ingin menyelesaikan misi ini dengan cepat.

Bagaimana dengan sebulan ini perasaanya pada zhanghao? Zeyin juga tidak tau perasaannya bagaimana, seperti plin plian tapi gadis itu memutuskan untuk tidak menghiraukan perasaanya dengan zhanghao.

"Seungwhan!" teriak zeyin melihat seseorang tengah sibuk menelfon.

Lelaki yang bernama seungwhan itu langsung melihat ke samping mendengar namanya di panggil tadi mematikan telfonnya.

"lah? zeyin?" gadis itu tersenyum lalu menghampiri seungwhan, rekan kerjanya di perusahaan tuan shen, sudah lama zeyin tidak melihat lelaki ini.

"Lo semenjak pindah di luar kota gak ada ngabarin sama sekali! tiba tiba aja datang ke sini." Seungwhan merentangkan tanganya untuk memeluk zeyin.

"Ehehe maaf, hilang semua kontak kalian di HP gua, biasa HP baru," pamer lelaki itu, melepaskan pelukanya pada zeyin lalu mengengam tangan gadis itu.

"Hadeh gak ada bedanya lo whan," ucap zeyin tertawa melihat tingkah temanya.

Selang beberapa menit mereka mengobrol di tepi jalan, entah itu dari hal random sampai sampai seungwhan juga akan mengikuti misi baru tuan shen kalo ini.

"Eh lo serius mau ikut? tau dari mana?" tanya zeyin tak percaya.

"Bahkan sebelum lu di ajak sama tuan shen gua duluan udah tau zey,"jawab seungwhan, melihat seseorang keluar dari toko di sampingnya.

"Sayang, maaf udah nung______ e-eh?" Zeyin terdiam melihat gadis yang kini tengah menghampiri seungwhan, dengan cepat zeyin melepaskan tanganya dari gengaman lelaki itu.

"Dia temen aku, kenalin zey cewe gua yuna nama nya," ucap seungwhan menarik tangan yuna untuk ia genggam.

Zeyin membulatkan matanya tak percaya, ia tidak tau jika seungwhan mempunyai pacar, lelaki itu malah bebas memeluknya tadi dan mengengam tanganya pasti yuna melihatnya tadi.

"A-ah maaf na, gua gak maksud buat megang_______"

"Eh gapapa, gua maklumin lo kan temen  kecilnya seungwhan sekaligus rekan," Potong yuna sopan lalu tersenyum pada zeyin, membuat zeyin mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

"g-gua minta maaf ya," ucap zeyin tak enak, iyalah masa seungwhan sekarang lagi ketaw ketawa ngeliat dia.

"gapapa zey santai," ucap yuna menyengol lengan seungwhan agar tidak tertawa lagi.

"aduh lo jomblo ya makanya gak bisa kayak gua," ledek seungwhan merangkul kekasih nya di samping membuat yuna mendelik seketika.

"Na pacar lo gua hanyutin ke kali gak papa kan?"



































































Setelah bertemu seungwhan dan pacarnya tadi, sore ini zeyin berada di rumah kekasihnya, zhanghao tadi menelfon zeyin untuk datang ke rumah,tidak tau untuk apa.

Gadis itu duduk di sebelah zhanghao ia melihat zhanghao tengah menyenderkan kepala di sofa, lelaki itu baru siap membantu acara ultah di kantor papanya yang  akan di adakan malam nanti.

"Hao?" Menunggu sebentar tapi tidak ada Jawaban dari lelaki itu.

"Hao?" sekali lagi zeyin memangil nama  kekasihnya yang berada di sebelah zeyin.

ʏᴇs ᴏʀ ɴᴏ [ ᴢʜᴀɴɢʜᴀᴏ ]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang