Gunwook ricky gyuvin dan yujin barusan pamit ingin pulang ke rumahnya masing masing karna sudah malam, tak lupa mereka membersihkan dapur zeyin yang sangat amat kacau karna ulah mereka.
Sangking pusingnya zeyin memikirkan kejadian sore tadi. ia sampai lupa memberi tahu zhanghao bawah dirinya tidak jadi ke rumah lelaki itu.
Tapi sekarang zhanghao sudah berada di rumah zeyin,saat zhanghao menunggu zeyin sedari sore tadi sampai malam, gadis itu tidak kunjung datang ke rumahnya, tentu saja zhanghao panik, tanpa pikir panjang lelaki itu langsung menghampiri zeyin di rumah gadis itu.
"siapa yang ngelukain lo sampai kaya gini?" tanya zhanghao dingin,
Zeyin tahu zhanghao sedang marah sekarang, bagaimana tidak saat lelaki itu datang ke rumahnya, zhanghao langsung memeluk zeyin panik, di tambah lagi saat melihat wajah zeyin penuh memar.
"zey, siapa?" tanya zhanghao lagi kali ini nadanya menghalus, zeyin tetap tidak ingin memberi tahu siapa yang telah melukainya, jika zeyin bilang chaeyeong yang melukai dirinya, bisa bisa zhanghao marah pada gadis itu, zeyin tidak ingin beban chaeyeong bertambah.
"Gak mau jawab?" sama seperti tadi zeyin hanya diam.
"Oke, terserah lo sekarang, jangan lagi lo nyariin gua," ucap zhanghao beranjak dari duduknya, perlahan jalan menuju pintu, lama kelamaan lelaki itu juga emosi melihat zeyin sedari tadi hanya diam.
Grepp!
Sebelum zhanghao membuka pintu, zeyin lebih dulu memeluk lelaki itu dari belakang. "Jangan marah hao" ucap zeyin mengeratkan pelukanya, entah dorongan dari mana zeyin berani memeluk Zhang hao duluan.
Zhanhao berusaha menahan senyum, ia pikir zeyin tidak akan menghalanginya.
"Lepasin zey." gadis itu menggeleng di belakang punggung zhanghao, bisa lelaki itu rasakan.Setelah berusaha melepaskan tangan zeyin yang sangat amat erat memeluknya, zhanghao berbalik menghadap zeyin, Gadis itu kembali memeluk zhanghao.
Zhanghao kembali membawa zeyin duduk di sofa, sedangkan lelaki itu berlutut di hadapan zeyin.
Tangan kanan zhanghao meraih wajah zeyin yang semula menunduk untuk menghadap padanya, sedangkan tangan kirinya ia gengam tangan zeyin.
"Jangan buat gua panik," ujar zhanghao lembut, ia tatap wajah zeyin yang kini di penuhi luka.
Gadis itu menghembuskan nafasnya pelan, jika dirinya berada di posisi zhanghao mungkin zeyin juga akan panik.
"Siapa? siapa yang ngelakuin ini semua?" tanya zhanghao lagi mungkin sudah banyak ia bertanya.
"Ke-kemarin ada maling masuk ke rumah," bohong zeyin.
"Terus?"
"Malingnya gua pukul, eh guanya di pukul balik, jadi ya sama sama mukul," lanjut zeyin, ia harus berbohong pada Zhang hao.
"Lain kali tutup semua jendela sama pintu lo, biar gak kemalingan lagi," usul Zhang hao sambil menduduki sofa sebelah zeyin.
"Liat sampai di buat kaya gini, mungkin kalo ada gua udah habis tuh maling,kenapa gak langsung nelfon gua?" tangan Zhang hao kembali menyentuh memar di wajah zeyin.
"Gak sempet hao, keburu malingnya pergi," jawab zeyin menurunkan tangan Zhang hao dari wajahnya.
"Udah di obatin kan?" tanya Zhang hao melihat gadis di sampingnya khawatir.
"Udah hao, tadi si gyuvin yang obatin," ucap zeyin melihat lelaki yang kini berada tepat di sebelahnya.
PRANG!
"BANGUN ANJ, NGEBUCIN MULU LO BERDUA!"
zeyin kaget, kaget mendengar sapu terlempar di lantai, ia buka matanya yang masih mengantuk begitupun dengan Zhang hao yang kini menyenderkan kepalanya di bahu zeyin.
"Apa sih pin! gangu tau gak!" balas zeyin tak terima, bisa bisanya gyuvin datang mengejutkan dirinya yang tengah tertidur.
"NGEGANGGU APANYA HA! LU LIAT NOH JAM, KAGAK BAIK COWO MAIN RUMAH CEWE SAMPAI HAMPIR TENGAH MALEM GINI! MANA PINTU KAGAK LU KUNCI!" sindir gyuvin menunjukan jam pada dinding rumah zeyin.
Gadis itu melihat jam dinding, dan benar ucapan gyuvin sekarang sudah hampir jam 11 malam, lalu zeyin menatap Zhanghao yang kini tengah mengusap matanya.
"Hao mau ngine______"
"KAGAK ADA NGINEP NGINEP, SEKARANG LO BANG HAO, BALIK DI CARIIN MAK LU NTAR." gyuvin menarik tangan Zhanghao untuk beranjak dari duduknya, mendorong Zhanghao keluar dari rumah zeyin.
"GUA BELUM SELESAI NGOMONG SAMA HAO, AWAS LO!" zeyin berjalan menghampiri dua orang itu yang kini tengah berada di ambang pintu.
"Cepet, gak boleh lama-lama, udah jam berapa ini, kalau siang mah terserah lu berdua mau ngapain," ucap gyuvin melipat kedua tanganya.
Zeyin berjalan menghampiri Zhanghao, menarik tanganya keluar dari rumah, ia tidak ingin pembicaraanya di dengan oleh gyuvin.
"Maaf ya, si gyuvin memang suka gangu orangnya," ujar zeyin menatap lelaki di depanya.
"gapapa zey, yaudah gua balik dulu ya, besok pagi gua main ke sini mumpung wekeend." Zeyin mengangguk kan kepalanya tersenyum senang pada lelaki itu.
Zhanghao mengusap rambut zeyin, lalu ia lihat gyuvin yang tengah berkacak pinggang di depan pintu, kedua tangan Zhanghao meraih wajah gadis di depanya, ia dekatkan wajah gadis itu pada wajahnya.
Saat wajah mereka sangat dekat, sampai sampai deru nafas Zhanghao terasa di wajah zeyin, gadis itu menutup matanya.
Chup~
"HEH! LU BANG CIUM CIUM ANAK ORANG! BALIK GAK!"
Zhanghao mencium kening zeyin, lalu berlari keluar dari pagar saat gyuvin menghampirinya dengan satu sendal di tangan gyuvin, sebelum menutup gerbang, Zhanghao lemparkan senyum manisnya pada zeyin.
"masuk kak, ah lu mau mau aja di cium bang hao," sindir gyuvin pada zeyin, yang kini tengah termenung mengingat kejadian tadi.
"Suka suka gua lah! makanya cari pacar!" zeyin berjalan terlebih dahulu memasuki rumahnya, ia tinggalkan gyuvin yang kini tengah menatap sang kakak tak percaya.
"Untung gua bangunin tu orang," gumam gyuvin berjalan memasuki rumah, ia tidur di rumah zeyin sekarang.
Zeyin merebahkan tubuhnya di kasur kamar, dia tidak tahu jika dirinya tertidur di sofa bersama Zhanghao, untung saja ada gyuvin membangunkan ya tadi, apa lagi saat Zhanghao mencium keningnya sebelum gyuvin menghampiri Zhanghao, wahh kenapa jantung zeyin selalu berdebar saat Zhanghao dekat denganya?