X. the truth revealed [2]

102 9 0
                                    

Keesokan harinya semua rakyat berkumpul di istana, mereka tidak sabar menunggu siapa calon ratu yang akan menjadi istri raja mereka itu.

"Bukan kah itu putri jiwoo? Sepertinya dia akan menjadi istri raja" ucap seorang wanita yang melihat putri jiwoo berjalan anggun di antara banyak nya orang yang berkerumun.

"Tapi kudengar calon ratu kita bukan dari kalangan atas, dia seorang rakyat seperti kita. Dan jika memang putri jiwoo adalah calon ratu, kenapa dia ada disini? Bukan nya calon ratu ada di dalam dan akan keluar bersama raja"

"Kau benar juga—lihatlah dia calon ratu kita sangat cantik"

Semua orang mengalihkan pandangan nya pada Hana yang berjalan disamping raja.

Begitu juga dengan wonbin, anak desa yang diajar oleh Hana."ibu, bukan kah itu kak hyuri"

"Wonbin, kau tau sayang?"

"Iya ibu, kak hyuri selalu mengajar ku dan teman-teman di perpustakaan"

"Oh baiklah."

"Kepada rakyat ku yang aku cintai, hari ini adalah hari pengumuman calon ratu kalian. Ku perkenankan calon istri ku, park Hana."

Hana menatap semua orang yang ada di sana, ada yang menatap nya tidak suka ada juga yang menatap nya penuh kagum. Dan Hana hanya membalasnya dengan senyuman.

"Bukankah itu anak dari park Jung Soo? Kenapa raja ingin menikahi nya, apa dia tidak peduli dengan tahta nya?"

"Murahan sekali gadis itu, mencoba menghancurkan nama baik kerajaan"

"Dasar wanita rendahan"

"Kenapa semua memandangi ratu tidak suka?"

"Apa kau tidak dengar raja memberitahu nama calon ratu?"

"Aku dengar, park Hana. Ada apa masalahnya?"

"Haishh, kau ini, marga dia adalah park. Dan disini marga park hanya di gunakan oleh keluarga park Jung Soo, tidak ada orang yang memakai marga itu, hanya mereka saja"

"Oh, kenapa aku tidak tau"

"Karena kau bodoh, itu saja kau tidak tau"

"Dasar gadis murahan"

Bisikan dari orang orang sambil memandang Hana tidak suka, tapi mereka hanya diam, karena jika mereka berani protes kepala mereka sebagai bayaran.

"Hana" seungcheol menatap wajah Hana yang masih setia tersenyum, "tidak apa-apa raja".

"Rakyat ku semua yang ku cintai, kebenaran jika perdana menteri park Jung Soo tidak bersalah atas kasus dimana ia di tuduh menyalah gunakan bahan pangan rakyat. Sebenarnya—dia lah pelakunya" tunjuk seungcheol pada perdana menteri yang sedang duduk di barisan para pejabat lain.

Semua orang mengalihkan pandangan nya pada perdana menteri.

"Yang mulia, apa maksud anda"

"Tidak perlu mengelak, tuan Han Junseo" ucap seungcheol dengan menekan kata nama perdana menteri itu.

"Putri jiwoo, orang yang kalian kenal sangat baik, tapi dia lah penjahat yang berbahaya. Kalian ingat pencuri berkeliaran di desa? Itu adalah orang suruhan nya untuk mencuri semua barang berharga yang ada di desa"

Semua orang kini beralih menatap putri jiwoo yang ketakutan di tempat nya, 'kenapa dia bisa tau aku yang melakukan nya, sialan'

"Dan dia juga mencoba untuk membunuh calon istri ku"

"ITU TIDAK BENAR, DASAR WANITA RENDAHAN, APA SAJA YANG KAU KATAKAN PADA RAJA DAN MENUDUH KU SEPERTI ITU!!". semua orang terkejut dan menatap perdana menteri yang tiba-tiba berdiri dan berteriak.

"Hey perdana menteri, tenang lah. Jika kau membela dirimu sendiri, kau malah semakin terlihat jika kau lah pelakunya"

"YA! AKU MEMANG PELAKUNYA, KAU MAU APA?!!"

"Oh perdana menteri, kau sangat baik dengan memberitahu sebenarnya tanpa ku paksa" seungcheol tersenyum meremehkan pada perdana menteri. Membuat laki-laki paruh baya itu mengepalkan tangannya.

Tanpa aba-aba, perdana menteri mengeluarkan pedang nya dan mengarahkan nya pada Hana. Tapi sebelum pedang itu mengenai Hana, seungcheol sudah lebih dulu menangkis nya.

Tingg..

"Perdana menteri, sepertinya kau terlalu terburu buru"

"Aku tidak peduli, dasar raja tidak tahu diri—" ucap pria itu tertahan saat sebuah pedang berada di leher nya.

"Minta maaf padaku atau kepala mu sebagai gantinya"

"AKU TIDAK SUDI BERSUJUD DAN MEMINTA MAAF PADA MU!! RAJA RENDAHAN TIDAK TAHU DIRI!!"

Srekk..

Clab..

"Akhh"

Seungcheol menggores dan menusuk dada pria itu, membuat darah menyembur di wajahnya.

"PENGAWAL, BAWA BAJINGAN INI PERGI. DAN SERET PUTRI JIWOO KE DALAM PENJARA BAWAH TANAH!!"

"baik, yang mulia"

"Raja" panggil Hana, ia takut pada seungcheol, raja itu terlihat menyeramkan ketika marah, dan juga pemandangan di depannya.

Dan secara tidak langsung, seungcheol memberitahu sifat aslinya, seseorang yang tidak memiliki belas kasih pada orang yang mengusik hidupnya dan pemberontak.

Raja itu pergi menuju kamarnya dengan wajah yang berlumur darah. Hana pun segera menyusul nya kedalam.

Sebelum itu Hana meminta pada pelayan untuk mengambil kan air bersih dan juga kotak obat.

"Pelayan, tolong ambilkan kotak obat dan juga air bersih, bawakan ke kamar raja"

"Baik ratu"

"

Raja" Hana menghampiri seungcheol yang sedang duduk di pinggiran tempat tidur dengan sebuah nampan di tangan nya.

"Raja, biarkan aku membersihkan wajah mu dan mengobati luka itu"

"Baiklah"

Hana membersikan Wajah seungcheol perlahan dengan handuk basah.

"Sudah selesai, sekarang berikan tangan mu raja, aku akan mengobati nya"

Seungcheol memberikan tangan nya yang tergores pedang tadi, luka itu sedikit mengerikan, luka yang menganga.

"Sshhh"

"Maaf"

"Emm tidak apa-apa" ucap seungcheol, matanya terus mentap wajah hana dengan intens.

"Sudah selesai, aku akan menaruh ini—eh ada apa raja?". Saat Hana ingin berdiri, seungcheol menarik nya untuk duduk di pangkuan nya.

"Mmpphh" seungcheol meraup bibir Hana dengan penuh hasrat, ia membaringkan tubuh Hana di tempat tidur, dan kini ciuman itu turun ke leher jenjang Hana, memberikan banyak tanda kepemilikan.

"Mmhhh rajahh"

••TO BE CONTINUE••


pusing sama teori nya ya? Sama, aku juga kok..

My Prince || Choi Seungcheol [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang