XIV. rebellion

111 9 0
                                    

"raja, sedang apa?" Hana menghampiri seungcheol yang sedang duduk memandang keluar jendela.

"Tidak, hanya sedikit pusing memikirkan pemberontak yang semakin hari semakin banyak" jelas Seungcheol.

"Raja, maaf, karena ku—"

"Sayang, sudah ku katakan, ini bukan salah mu"

Seungcheol bangkit dari duduknya dan memeluk Hana. Membelai rambut nya lembut.

Tok.. Tok.. Tok..

Seorang pengawal berlutut di hadapan seungcheol, "yang mulia, ada pemberontakan di desa"

"Lagi?"

"I-iya yang mulia" ucap pengawal itu yang semakin menunduk.

"Baiklah, kau boleh pergi, aku akan menyusul"

"Baik yang mulia"

Pengawal itupun pergi.  Seungcheol pun memakai mantel tebal dan bersiap menyusul pengawal tadi, tapi langsung ditahan oleh Hana.

"Raja, aku ikut"

"Tapi diluar sedang turun salju, nanti kau kedinginan"

"Tidak, pokoknya aku ikut. Boleh ya"

"Hah, baiklah. Pakai mantel yang tebal agar tidak kedinginan"

"Eumm"

Mereka pun keluar dari istana berdua menggunakan kereta kuda.

Sesampainya di desa, pemandangan pertama kali yang mereka lihat adalah para pemberontak dan para pengawal yang kewalahan.

"Yang mulia" orang yang memanggil seungcheol pun berlutut saat seungcheol menoleh padanya.

"Jendral, sejak kapan"

Ya, Seungcheol merekrut seseorang bernama Lee Seokmin, saat itu ia membuat sayembara kepada siapapun yang bisa bertarung melawan nya akan diangkat menjadi jenderal, awalnya tidak ada yang mau, tapi seokmin datang dan menyanggupinya.

Seokmin benar-benar kuat, Seungcheol sampai kewalahan melawan nya. Akhirnya karena itu seokmin diangkat menjadi jenderal.

"Sejak tadi yang mulia"

"Hah, baiklah"

Seungcheol berjalan beriringan dengan Hana menghadap para pemberontak itu, dan seokmin di belakang mereka berdua.

Seungcheol menatap satu persatu para pemberontak itu dengan tatapan tajam.

"Dasar kau raja sialan! Ku doakan kau mati!"

"Raja bajingan! Kau telah membunuh perdana menteri kami! Kau pantas mati!!"

"Kau wanita sialan! Karena omong kosong mu pada raja perdana menteri kami mati!!"

"Dasar wanita tidak tahu diri!! Mati saja kau!"

Itulah omongan dari pemberontak pemberontak itu dan Seungcheol dan Hana.

Tapi keduanya hanya diam. Sebelum Hana menebas kepala seorang pemberontak karena menyangkut tentang orang tua nya.

"Dasar kau wanita ular! Tidak ada bedanya kau dengan orang tua mu! Mati saja kau! Ku doakan semoga kau dan seluruh keluarga mu akan membusuk di neraka!!"

My Prince || Choi Seungcheol [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang