XVI. mounting resentment

102 7 0
                                    

Hana terbangun dari pingsannya, ia melihat sekeliling yang terlihat asing.

"Dimana aku?"

"Oh Hana, kau sudah bangun rupanya" ucap seseorang itu menyeringai.

"Siapa kau!"

"Eoh? Kau sudah lupa dengan ku?"

Orang itu membuka cadar yang menutupi wajahnya.

Bola mata Hana membulat sempurna ketika melihat wajah itu. "Jiwoo"

"Itu dia, kau masih mengingatku"

"Mau apa kau?!"

"Tidak, hanya sedikit bermain-main dengan mu hahahaha" wanita itu tertawa keras, dan menatap wajah Hana dengan tatapan menyeramkan. Membuat Hana ketakutan setengah mati.

'seungcheol, kumohon cepat tolong aku'

Disisi lain, Seungcheol tengah mengendalikan tali kekang kuda Dengan khawatir, matanya melihat kesana-kemari mencari-cari istrinya.

Dibantu dengan penciuman anjing peliharaan Hansol yang terbatas, Seungcheol berusaha untuk mencari Hana.

Terus berjalan dan tak sengaja bertemu dengan satu desa terpencil yang jauh dari ibukota.

Seungcheol turun dari kudanya, dan bertanya pada salah satu warga di sana.

"Permisi, pak"

"Ah iya? Kau ingin bertanya apa anak muda"

"Apakah anda melihat seseorang bercadar yang menaiki kuda lewat sini?"

Pria itu tampak berpikir, "maaf, aku tidak melihatnya"

"Ah baiklah, terimakasih"

Seungcheol pun melanjutkan perjalanan nya, warga di sana tidak ada yang menyadari jika mereka adalah keluarga Kerajaan. Karena Seungcheol tidak bersama pengawal, hanya dirinya, seokmin, dan Hansol. Mereka juga menggunakan baju seperti warga desa untuk menyamar, tujuan nya adalah agar tidak ada penyerangan tiba-tiba dari musuh karena mereka tidak membawa pengawal. Walaupun ada seokmin tetap saja akan menghambat pencarian Hana.

"Yang mulia, ini sudah sore, sebaiknya kita pulang ke istana saja, dan melanjutkan pencarian esok pagi"

"Kita tidak akan pulang sebelum istri ku ketemu!"

"—hansol, apa anjing mu menemukan tanda tanda bau Hana?"

Hansol menggeleng.

Seungcheol pun menghela nafas melihat jawaban Hansol.

"Ayo kita masuk kedalam hutan" putus Seungcheol tiba-tiba, ia teringat pada suatu tempat di dalam hutan. Walaupun ia tau, ia sudah mengambil resiko yang berbahaya karena masuk kedalam hutan yang sudah dipastikan ada banyak sekali sarang hewan buas dan juga musuh yang bisa datang tiba-tiba. Tapi Seungcheol tidak peduli, yang terpenting istrinya selamat.

"Tapi yang mulia, disana akan sangat berbahaya"

"Ini demi istri ku, jenderal"

My Prince || Choi Seungcheol [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang