Part 8

490 95 6
                                    

This is Original Story by NOVURIEEN

HAPPY READING

"Mulut lu sampah banget" ucap Wildan setelah menepis tangan seorang laki-laki yang berdiri dihadapan Nina dengan wajah penuh emosi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mulut lu sampah banget" ucap Wildan setelah menepis tangan seorang laki-laki yang berdiri dihadapan Nina dengan wajah penuh emosi

Nina menatapnya namun Wildan memilih menatap laki-laki asing tadi. 

"Anjing! anak mana lu?" laki-laki asing itu mendekat pada Wildan, berniat meraih kerah bajunya namun gagal karena Wildan lebih dulu menepis tangannya

"kelas lu udah kelar?" Wildan menoleh menatap Nina dan Nina pun mengangguk

"Ngomong sama gua dulu bangsat!" laki-laki asing tadi mencoba meraih kerah baju Wildan lagi, namun WIldan justru memegang tangan laki-laki itu

"gak hari ini" ucap Wildan kemudian mengibaskan tangan laki-laki itu

Kaki WIldan melangkah mendekat pada Nina, meraih tangan Nina, sedikit menariknya hingga gadis itu berdiri "Ayo balik" ucapnya

"Anjing! gua ingetin muka lu ya!" teriak laki-laki asing itu

Wildan menggandeng Nina menuju area parkir motornya, ia tak tahu mengapa ia terus menggandeng tangan Nina, padahal ia bisa melepaskannya saat mereka menjauhi laki-laki asing tadi. 

"Emang lu bawa helm dua  Wil?" tanya Nina 

"Engga"

"Terus gua gimana?" tanya Nina

"Pake helm gua"

"Elu?"

"Gampang" 

Tak ada suara Nina lagi hingga mereka tiba di area parkir, Wildan memberikan helmetnya kemudian naik ke atas motor. "Ayo" ucapnya

"Lu gak pake helm?" tanya Nina bingung, masih tak menggunakan helmet yang WIldan berikan

"Gua pinjem satpam nanti, ayo cepet" 

Nina langsung naik ke atas motor, gadis itu hanya memegang ujung kemeja Wildan, seperti awal mereka naik motor dulu, namun setelah Wildan mendapatkan pinjaman helmet, kecepatan motornya bertambah, Nina memegang pinggangnya erat. 

"Jangan ngebut ya Wil, gua-" belum selesai bicara, Nina dengan cepat memeluk tubuh Wildan saat Wildan mulai melajukan motornya dengan sangat cepat. 

"Gak usah ngebut bisa gak? gua takut, gila!" teriak Nina di punggung Wildan, Namun Wildan tak menggubris, ia tetap mengendarai motor itu dengan kecepatan penuh. 

Selama perjalanan, Nina tak mengucapkan apapun, hanya memeluk tubuh Wildan hingga mereka tiba tepat di depan rumah Wildan. 

"Gila lu yak?!" teriak Nina melepaskan pelukannya dan memukul punggung WIldan kesal

"Turun dulu" ucap Wildan

Nina pun turun, melepas helmetnya "Lu kalo bawa motor udah kayak mau ke neraka tau?!" 

FALLING FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang