Part 3

502 99 12
                                    

This is Original Story by NOVURIEEN

HAPPY READING

Marlan menoleh cepat ke arah Wildan saat di akhri game ia kalah, ia ingin berteriak namun ditahannya karena ia melihat Nina sudah terlelap di atas ranjang. 

"Kok bisa lu menang?" tanya Marlan 

Wildan tak menjawab, hanya mengangkat bahu dengan tatapan datar. 

"Satu game lagi" Marlan mengatur permainannya lagi

Marlan dan Wildan sebenarnya tak begitu dekat sebelumnya, mereka hanya teman sekelas, Wildan adalah orang yang sulit di dekati, bicara seperlunya, hadir semaunya namun tetap pintar dan menyelesaikan tugas dengan nilai terbaik. 

Kedekatan mereka berdua berawal dari pertemuan tak terduga mereka di salah satu club malam, saat itu Marlan juga hanya mengikuti salah satu temannya, itu pertama kalinya dia ke club dan sepengelihatan Marlan, Wildan juga terlihat baru pertama kali ke club

Malam itu Marlan tak langsung mendekati Wildan, ia hanya sesekali melihat ke arah Wildan hingga ada seorang wanita yang mendekatinya dan tak lama WIldan ikut mendekat pada Marlan atau lebih tepatnya pada wanita itu. 

Wildan saat itu mencegah wanita tersebut menyentuh Marlan, terlihat jelas Wildan mengenal wanita itu dan tak ingin hal buruk terjadi pada wanita tersebut terutama saat mabuk. Marlan menghindari wanita itu dan sedikit menjauh sambil berkata pada Wildan untuk membawa wanita itu keluar, namun karena terlihat kesulitan, Marlan pun membantu Wildan membawa wanita mabuk itu ke mobil. 

Sejak saat itu, Wildan selalu bicara lebih dulu pada Marlan, hingga mereka dekat dan bisa bermain PS bersama. 

"Dua kali udah gua menang" ucap Wildan menyadarkan Marlan bahwa ia tadi sedang bermain dan kalah lagi

"Kok bisa? ini lu ngcheat pasti" protes marlan

"Yakali" 

Marlan berdecak, "kalah taruhan juga dong gua" ucapnya membuat Wildan menoleh  ke arah ranjang

"Tidur orangnya, gak tahu kalo lu kalah" 

"Orang yang paling tahu gua bohong atau gak itu Nina, percuma bohong sama dia, dia punya pelacak kebohongan" jelas Marlan kemudian berdiri "Gua ambilin es lagi ya, lu mau yang ada soda nya gak?" 

"Boleh" ucap Wildan dan Marlan pun pergi keluar kamar

***novurieen***

Wildan menatap wajah Nina yang terlelap di atas ranjang, ia tak tahu jika laki-laki dan perempuan bisa berteman hingga masuk ke dalam kamar seperti yang dilakukan Nina. Atau mereka gak cuma temenan?

Kepala Wildan menggelang, mencoba menghilangkan pemikirian sepihaknya. 

"Marlan mana?" suara serak Nina membuat Wildan kembali menoleh

"ambil minum" ucap Wildan

Nina terlihat merenggangkan tubuhnya, kaosnya terangkat memperlihatkan perut dan itu sontak membuat Wildan berpaling cepat. 

"Lu kalah atau menang?" tanya Nina

"Menang" jawab Wildan jujur

"Seius?!" Suara Nina tak terdengar serak lagi, memekik keras, gadis itu bahkan sekarang sudah berada di samping WIldan

"Serius lu menang?" tanya Nina memastikan dan Wildan hanya mengangguk

Detik berikutnya Nina memukul pelan lengan Wildan "Keren juga lu, gitu dong! gak sia-sia gua taruhan megang lu" ucapnya

FALLING FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang