Part 9

508 94 5
                                    

This is Original Story by NOVURIEEN

HAPPY READING

"oke, jadi ... " Wildan menghela nafas sebelum mulai menceritakannya

"Ada cewe yang gua suka dari dulu, namanya Alisha" ucap Wildan

Nina mengangguk

"Kita gak ada hubungan, lebih tepatnya Alisha gak mau terikat hubungan apapun. Gua ngerti dan terima itu, sampai Alisha pindah ke luar kota tanpa kasih tahu lokasi tepatnya. Kadang bisa dihubungi kadang enggak. Hari itu, dia yang nelpon dan ngirim chat, gua gak tau lu ngerti atau gak, tapi saat orang yang lu suka ngasih tahu keberadaannya dan minta ketemu, lu pasti usahain buat ketemu kan ya?" ucap Wildan

Nina mengangguk lagi

"Jelas seperti yang lu liat, gua buru-buru, gua ke Bandung Na, gua ngejar dia. Tapi saat gua sampe, Alisha gak bisa dihubungi lagi, satu minggu gua abisin waktu disana, berharap dia ngehubungi gua lagi, tapi gua baru dapat kabar di hari ketujuh, dia ke luar pulau dan bagaimana pun jawaban dia, gua gak bisa marah, gua kesel tapi gua gak bisa marah Na, sesuka itu gua sama dia" Wildan mencoba menahan rasa malunya, khawatir Nina mencapnya laki-laki pengecut

"Terus?" tanya Nina 

"Gua balik, gua milih ngurung diri buat nenangin perasaan kesel gua. Maaf kalo beberapa hari itu bikin lu harus bolak-balik nganter makan dan teriak-teriak mastiin gua masih hidup" lanjut Wildan

"Sekarang lu gapapa?" tanya Nina

Mata Wildan menatap lurus ke bola mata Nina yang juga menatapnya tegas, "Ya" jawabnya singkat karena Wildan tak ingin mengacaukan segalanya, ia tak ingin Nina tahu bahwa kehadiran gadis itu adalah salah satu alasan Wildan merasa jauh lebih baik. 

Kali ini Nina tersenyum "Ini kalimat terpanjang lu seumur hidup gak sih WIl? kayaknya lu bukan tipe orang yang cerita panjang begitu ke orang lain, iya kan?" 

Wildan mengangguk

"Harusnya gua abadiin sih tadi, ah.. insting gua lagi jelak hari ini" Nina mengepalkan tangan dan membuat gerakan seolah meninju tangannya yang lain

"pertanyaan lu kejawab?" tanya Wildan

Kepala Nina mengangguk "Ya, itu private banget sebenernya, sorry. Gua gak maksud bikin lu cerita hal-hal pribadi kayak gitu, gua khawatir aja ada hal jelek yang jelek banget gitu sampe lu butuh ngurung diri dan bisa jadi mati" 

Wildan tersenyum "it's ok

Ponsel Nina di atas meja bergetar, sepertinya ada pesan masuk, gadis itu pun segera meraih ponselnya dan membaca pesan yang masuk. 

"Marlan udah balik nih, gua langsung keluar gapapa kan Wil?" tanya Nina

Bukannya langsung menjawab, Wildan justru mengulurkan ponsel miliknya "Gua simpen nomor lu, boleh?" tanyanya

"Boleh dong! Kita tetangga kan" Nina meraih ponsel WIldan, menekan nomor teleponnya lalu memberikan ponsel itu pada WIldan lagi

"Kalo cewek lu, oh, maksud gua cewek yang lu suka itu berulah dan lu butuh temen curhat, gua lebih baik dari Marlan, gua jamin Wil" Nina menatap penuh semangat

WIldan tersenyum lagi dan mengangguk "ok"

"Bye, Marlan bawel banget nih" Nina beranjak dari kursi dan pergi

Mata Wildan menatap punggung Nina hingga gadis itu keluar dari rumah, lalu ia menghela nafas panjang 

"Sejak kapan lu bisa cerita sepanjang itu Wildan" gumamnya sendiri

FALLING FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang