Part 4

504 96 7
                                    

This is Original Story by NOVURIEEN

HAPPY READING

Wildan merasa sangat canggung saat hanya berdua saja dengan Nina di dalam mobil, mereka sudah bertemu beberapa kali dan itu belum membuat WIldan terbiasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wildan merasa sangat canggung saat hanya berdua saja dengan Nina di dalam mobil, mereka sudah bertemu beberapa kali dan itu belum membuat WIldan terbiasa. 

"Marlan sakit perut banget, makan sate bekicot kayaknya dia" ucap Nina tiba-tiba. 

Karena kalimat Nina merupakan sebuah informasi, Wildan tak tahu harus berkata apa. 

"Ini kalo kita tetep ke resto itu kayaknya bahaya, bisa dikira ngdate. Mau makan yang lain aja gak?" tanya Nina seraya memasang safety belt

"Boleh" jawab Wildan

Gadis itu terlihat berpikir, satu tangannya memegang dagu, matanya menyipit dan dia sedikit bergumam tak jelas. 

"Makan Pizza aja yuk?" ucap Nina

Sebenarnya Wildan tak begitu suka Pizza, namun ia kahwatir Nina akan menanyakan opsi lain, jadi Wildan mengangguk mengiyakan "oke" 

Mereka pun pergi ke salah satu restoran Pizza lokal, bukan franchise. Itu restoran yang disarankan oleh Nina, gadis itu bahkan mengoceh dengan semangat menjelaskan kelebihan dari restoran tersebut. 

"Lu mau pesen atau gua pilihin aja yang enak?" tanya Nina

"Pilihin aja" jawab Wildan

Nina pun mengangguk semangat, ia mulai memilih dan tak lama memanggil pelayan, menyebutkan semua pesanannya. 

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Wildan harus meladenin orang dengan semangat tinggi seperti Nina, Elly juga mirip dengan Nina, tapi karena Nina merupakan teman baik Marlan, ia tak bisa menunjukan penolakan yang berlebihan. 

Tiba-tiba saja Nina diam, gadis itu menatap ke luar, tepat ke jalanan dengan tatapan kosong. Wildan tak bisa bertanya, atau lebih tepatnya tak tahu cara memulai pembicaraan dengan Nina. 

"Lu pasti gak nyaman ya Wil? Harusnya tadi batal aja ya" ucap Nina dengan intonasi suara yang lemah, tak seperti biasanya

Wildan menggeleng "Enggak, biasa aja" jawabnya

Kali ini Nina tersenyum, bahkan seperti nyaris tertawa "Kalimat lu gak bikin gua ngerasa lebih baik" 

Sebelah alis Wildan naik

"Biasa aja sama aja lu gak excited, but it's ok. Semoga gak ada kejadian gini lagi deh, gak enak juga gua selalu ngerepotin lu" ucap Nina

Sebenarnya Wildan tak pernah merasa di repotkan, tapi bicara seperti itu pada Nina akan terdengar aneh bukan? aneh kan?

"bisa foto gak Wil?" tanya Nina

"Lumayan" 

"Marlan tuk DKV tapi kok jelek mulu hasil fotonya ya? gak bakat itu anak" ucap Nina sambil mencibir

FALLING FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang