This is Original Story by NOVURIEEN
HAPPY READINGWildan menyipitkan matanya "Kamu aneh banget sha" ucapnya kepada Alisha, tentu saja gadis itu langsung menatapnya bingung.
Tak tahu harus bagaimana lagi, Wildan mengacak rambutnya, kemudian masuk ke dalam. Tanpa di persilahkan, Alisha pun memgikutinya, duduk di sofa ruang tamu, bersebalahan dengan Wildan.
"Kamu kenapa Dan? Banyak tugas ya?" Tanya Alisha
"Apa pernah aku bawa masalah kuliah aku Sha? Serumit apapun kuliah aku, aku gak pernah ngelibatin kamu" ucap Wildan menahan geram
Alisha mengernyit "Dan, kok kamu marah?"
"Sha, aku gak pernah marah sama kamu" ucap Wildan
"Terus sekarang apa? Aku dateng jauh-jauh dan kamu justru begini? Bilang aku aneh terus nggerutu gak jelas. Nyebelin tahu?" Alisha memberengut kesal
Sebenarnya Wildan tak tahu mengapa ia merasa kesal pada Alisha sekarang, bukankah biasanya ia memaklumi segala perbuatan Alisha? Tapi hari ini, saat gadis itu yang menghampirinya, Wildan justru kesal.
"Aku kasih surprise tapi kamu malah begini" lanjut Alisha
Kali ini Wildan menghela nafas panjang "Sha ... aku udah ngelakuin segala cara, segala hal supaya kamu yakin kalo aku suka sama kamu tulus"
Alisha diam
"Tapi kamu gak pernah nghargain, kamu justru kayak nyepelein aku" Wildan mengepalkan tangannya "Aku berhenti Sha"
Mata Alisha melebar "berhenti apa maksud kamu Dan?"
"Berhenti suka sama kamu, udah cukup Sha. Aku gak mau dibodohi lagi" Wildan menjawab tegas
"Itu artinya kamu gak tulus sayang sama aku!" Alisha berdiri dengan cepat, menunduk menatap Wildan tajam
Wildan mendangak "kamu gak berhak nilai perasaan aku Sha. Karena kamu aja gak bisa ngehargainnya. Aku gak akan ngejar kamu lagi, jadi jangan dateng tiba-tiba kayak gini lagi"
Alisha mendengus, menghentakan kaki lalu pergi meninggalkan Wildan
"Sial"
***novurieen***
Nina menyesap kopi hitam dihadapannya, sesekali mengernyit karena rasa pahit yang ia rasakan seolah menggigit lidahnya.
Sejak kejadian kemarin di rumah Wildan, Nina tak pernah bertemu laki-laki itu lagi, Wildan juga tak menghubungi Nina, lagi pula untuk apa Wildan menghubungi Nina? Tak ada kewajiban itu bukan? menanyakan jari nya yang luka? memang Nina siapa?
Kali ini Nina mendengus, mencoba meredam rasa kesalnya.
"Buset Nin, lu mau begadang nonton MU apa?" Suara Jaydev membuat Nina menegakan kepala
"Bawel banget. Gua gak dukung MU anjir" jawab Nina
"Masih aja, udah log in jadi fans nya. Ntar gua kenalin cowok ganteng, walau gak seganteng gua" oceh Jaydev seraya duduk di hadapan Nina
Lidah Nina menjulur sekejap "gak minat, gua gak sesabar itu dukung MU. By the way, lu gak pacaran?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan
"Sejak putus dari lu emang gua pernah punya pacar?" Tanya Jaydev balik
Nina tertawa terbahak-bahak "emang iya? Lupa gua. Maksud gua, gak jalan sama gebetan lu? Gk ada jadwal cewek mana gitu hari ini?"
"Ntar sore sama malem"
"Parah, tobat Jay ... " Nina menggeleng pelan
"Tobatnya ke lu aja ntar Nin" ledek Jaydev
Nina mendengus
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING FOR YOU
RomantizmWildan seorang yang anti sosial atau lebih halusnya sulit bersosialisasi, tiba-tiba bertemu dengan Nina, seorang gadis ceria ekstrovert. Tak bisa menghindar, Wildan lambat laun terbiasa dengan kehadiran Nina dan segala ocehannya. Kebiasaan itu mem...