End

908 90 1
                                    

Pesta hari ulang tahun pernikahan sudah dimulai tapi Daren malah masih asik berias dengan santai didepan kaca kamar villa keluarganya.

Hari ini adalah pesta ulang tahun pernikahan orangtuanya yang ke-20. Mereka memang sering merayakan hari bahagia itu setiap lima tahun sekali, seperti pergantian presiden baru saja.

Kali ini orangtuanya memilih pesisir pantai sebagai tempat acara tersebut. Menyewa nya untuk beberapa jam kedepan.

Daren berjalan dengan santai bersama ketiga temannya, mereka mendapat privilege karena menjadi teman Daren kecuali Mahendra tentu saja. Orang tua Mahen adalah teman dari ibunnya. Mengabaikan tatapan sinis dari sang ayah yang telah menunggunya diatas panggung kecil bersama sang ibun.

"Bisa lebih cepat jalannya, kak?" Singgung sang ayah yang tentu saja tidak dihiraukan.

Dengan sengaja Daren berjalan lambat sambil melambaikan sebelah tangannya dan tangan kiri yang berada di pinggang layaknya fashion show. Bahkan banyak dari tamu undangan tertawa pelan melihat Daren yang menjahili ayahnya.

Mereka berpisah, Daren mendekat kearah orang tuanya dan berdiri ditengah keduanya dengan senyum manis.

"Perkenalkan masih dengan putra tunggal kami yang sekarang terlihat lebih manis dan tampan dari lima tahun lalu. Daren Kalandra." Ucap sang ayah kembali memperkenalkan dirinya.

Daren sedikit membungkuk memberi salam.

"Manis banget sih kamu, jadi mantu saya yuk. Anak saya ngga kalah ganteng loh." Celetuk salah satu rekan kerja ayahnya.

Daren meminta mic yang berada di tangan ayahnya. "Makasih banyak untuk tawarannya. Tapi ayah sama ibun lagi ngga buka sesi perjodohan, mungkin bisa lain waktu."

Setelahnya acara berlanjut dengan Daren sedikit memberikan sepatah dua patah untuk kedua orangtuanya dan tiup lilin serta potong kue bersama. Dengan Daren yang tentu saja mendapat suapan pertama dari sang ayah maupun ibunnya. Karena bagi mereka, Daren adalah segalanya, prioritasnya.

Acara berlanjut dengan orang-orang yang entah membicarakan apa, ada juga yang menikmati makanan maupun minuman dengan kadar alkohol rendah yang disediakan.

Daren memilih mengobrol dengan kedua orangtua Haresh yang lebih dulu memanggilnya. Sebenarnya mereka tidak ada hubungan bisnis dengan sang ayah sebelumnya tapi karena dirinya dan juga Haresh pernah menjalin hubungan, maka dari itu mereka datang.

"Mami papi, Daren ke Oma dulu ya."

Daren mendekati sang Oma saat netranya tidak sengaja melihat orangtua dari sang ayah ikut bergabung disana. Menghampiri ayah dan ibun yang sedang berbincang dengan yang lain.

"Oma, ibun ngga akan diapa-apain kan?" Tanya Daren khawatir. Karena dari cerita sang Oma, nenek atau ibu dari sang ayah tidak merestui hubungan keduanya. Daren tidak tau pasti apa masalahnya, karena ia juga tidak ingin terlalu mencampuri urusan orang dewasa.

Baik Oma maupun Opa-nya hanya menjelaskan secara garis besarnya saja. Padahal sang kakek sudah menerima ibunya, bahkan dulu beberapa kali mampir ke rumah sekedar bermain dengannya.

"Kamu tenang aja, ada ayah sama kakek kamu. Ibun pasti baik-baik aja, kalo nenek kamu macem-macem kita lindungi bareng." Jawab sang Opa yang entah darimana.

Daren mengangguk, mereka mengawasi dari jauh memberikan mereka ruang untuk bicara. Sampai pada akhirnya sang ibun dipeluk lebih dulu oleh ibu dari sang ayah.

Masih dengan tatapan bingung Daren menoleh kearah sang Oma yang tersenyum kecil menatap depan. Daren kembali memusatkan pandangan kearah dimana orangtuanya sedang berpelukan dengan orangtua sang ayah dan Kevin serta suaminya yang ikut bergabung disana.

The Way I Love U  || Harubby [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang