Awal mula

36.5K 96 0
                                    

Dengan hujan yang masih sangat deras, tidak ada pencahayaan selain tungku didepan mereka baik Kevin ataupun Tamara tidak ada niatan sama sekali untuk beranjak dari tempat. Mereka sama sama bergulat denga batin masing-masing. Kevin memulai percakapan.

"Kamu pasti lapar sekali karena sudah mengelilingi hutan, sebentar aku ambilkan roti".

Tamara hanya mengangguk bingung hendak menjawab apa.

"Ini langsung dimakan aja ga usah sungkan"

"Iya Mas terimakasih" langsung disambut Tamara dengan senyuman.

Yang perlu kalian tau sedari awal Tamara datang Kevin tidak memakai baju sama sekali, agar hangatnya api di tungku langsung menyentuh kulitnya tanpa perantara. Kevin tersenyum melihat Tamara yang makan dengan lahap dan terburu-buru .

" Hahaha santai, di makan perlahan-lahan agar tidak tersedak. Tidak ada yang akan merebut roti mu". Ucap Kevin sambil mengelap sisa coklat yang ada di bibir seksi tamara, yang langsung di jilat oleh Kevin tanpa rasa jijik.

Tamara hanya bisa tertegun melihat hal tersebut. Pasalnya baru kali ini ada laki-laki yang sangat perhatian padanya. Biasanya bukan tidak ada namun dia berusaha sekuat tenaga untuk berlari dari berbagai laki-laki yang mengejar nya.

Beberapa saat mereka saling pandang. Kevin melihat bibir Tamara berwarna pink dan penuh, payudaranya yang menyembul sesak seolah ingin dikeluarkan pas dengan pentilnya yang tercetak jelas, lehernya yang putih bersih Membuat kewarasannya hilang seketika. Rasanya Kevin ingin segera memangsa wanita di depannya saat ini juga.

Begitupun Tamara sangat mendambakan tubuh Kevin dengan otot kekarnya, perut sixpack berbulu, rahang tegas. Membuatnya ingin meneteskan air liur melihat pemandangan di depan matanya. Tamara ingin semua yang ada di dalam diri Kevin tidak terkecuali kejantanannya yang sudah menjulang tinggi dibalik celana over size itu.

Mata keduanya saling berpandangan. Melihat satu sama lain dengan penuh damba dan hasrat yang membuncah. Kevin memajukan wajahnya memberikan satu kecupan tipis di bibir Tamara. Cup.

Namun tidak ada reaksi dari sang empu. Kevin kembali mengecup bibir Tamara, memberikan sedikit gerakan lembut.  Tamara masih diam bingung tidak ada pergerakan. Karena dia tidak pernah berciuman sama sekali. Ini adalah kali pertamanya.

Kevin langsung melepaskan pungutannya, karena Tamara tidak memberikan respon apapun. "Maaf Tamara, ini, ini, maaf, aku, aku-

Belum sempat Kevin meneruskan ucapannya Tamara sudah lebih dulu menarik rahang tegas Kevin, menyatukan bibir mereka, membuat beberapa kali kecupan tipis bergerak dengan kaku, kemudian menarik kembali pungutannya sebelum Kevin membalasnya.

"Enak. Aku juga menginginkannya mas,,,, tapi maaf ini yang pertama buat aku jadi aku bingung harus apa. " Ucap Tamara menunduk pipi bersemu merah menahan malu.

"Ini juga yang pertama untukku, jadi mari sama-sama belajar dengan baik " ujar Kevin. Kemudian membelai lembut pipi Tamara. Memberikan kecupan di pipinya dan matanya.

Namun Tamara sudah sangat tidak sabar. Dia seolah di permainkan oleh Kevin yang hanya mencium pipinya. Yang dia inginkan bibir manis Kevin itu. Semakin berani Tamara semakin menarik tengkuk Kevin. Mencium bibirnya dengan lembut.

"Buka mulut kamu sayangg" ucap Kevin.

Tamara langsung membukanya. Kemudian Kevin semakin memperdalam ciuman di bibir Tamara, memasukan lidahnya bermain di dalam. Mengabsen setiap gigi-gigi yang ada di dalamnya. Keduanya sangat menikmati ciuman tersebut.

Dengan insting Kevin sebagai seorang laki-laki dia mulai meremas payudara besar Tamara dari balik kemejanya. Sedang tangan  yang satu lagi sibuk meremas bongkahan pantat sintal Tamara.

CEO SEKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang