Hari Bersama Kevin

35.3K 103 1
                                    

Pagi sudah tiba, membuat dua insan tersebut bangun karena pancaran sinar mata hari yang masuk melalui tirai jendela.
Tamara bangun dengan tangan kanan berada tepat di atas kemaluan Kevin sedangkan Kevin membuka matanya dengan tangan kiri berada di payudara Tamara yang tidak tertutup apapun. Semua kancing kemejanya sudah habis dirusak Kevin semalam.

Sama-sama bingung apa yang harus dilakukan dengan keadaan seperti itu. Kevin lebih dulu bangun dan beranjak dari tempat.

"E. Khemm.. A. aku ke kamar mandi dulu membersihkan  diri". Ucap Kevin tanpa menoleh pada Tamara dan segera bergegas.

"Gilak Lo Tamara, murahan banget jadi cewek. Kok bisa hal ini terjadi di hidup Lo. Memalukan sekali!." Ujar Tamara pada dirinya sendiri. Namun tidak dapat di pungkiri bahwa semalam adalah masturbasi Ter enak yang pernah dia rasakan.

Sambil senyum-senyum sendiri Tamara mengingat kejadian semalam. "Itu sih baru tangannya aja gue udah jerit-jerit apalagi kontolnya yang gede itu. Oohhh tuhaannn,,, Lagian juga semalem kan impas. Sama-sama mendapatkan kepuasan." Hahahaha tawa Tamara dengan pikiran kotornya. 

Di dalam kamar mandi tubuh Kevin menegang mengingat kejadian semalam.
"Shit!! Kevinnn. Lo ga pernah melecehkan cewek tapi semalem Lo lakuin itu sama orang yang baru Lo kenal." Tapi itu enak bangett monolog Kevin dalam hatinya tanpa bisa di pungkiri.

Kevin juga mengingat-ingat lagi kejadian semalam, setiap inci tubuh Tamara, saat Tamara mengulum kontolnya dengan indah itu adalah hal yang tidak bisa dia tolak. Yah penis Kevin sudah bereaksi hanya dengan mengingat tubuh Tamara. Sialnya ia harus bermain solo kali ini. Dia masih punya otak untuk tidak memanggil Tamara hanya karena kontolnya berdiri.

Setelah Kevin selesai membersihkan diri. Kini giliran Tamara. Kevin menghampiri Tamara yang sedang menunduk malu sambil merapatkan kemeja yang dipakainya. Meskipun Kevin sudah melihat semuanya. Tetap saja hal itu sangat menggemaskan. Membuatnya tergoda ingin memakannya.

"Tamara, ini baju buat kamu. pakai setelah madi, tapi maaf disini hanya sisa satu baju itu yang lain masih basah". Sambil menyerahkan sepotong baju.

"Iya mas gapapa makasih banyak. biar nanti baju ku yang kemarin sekalian aku cuci".

"Oke. Itu kamar mandinya disana bisa kamu pakek. Setelah itu kamu ke depan kita sarapan bersama."

"Iya mas"..

Tak butuh waktu lama Tamara sudah menyelesaikan kegiatannya. Dia langsung menyusul Kevin ke depan teras. Tidak ingin membuatnya menunggu terlalu lama.

"Ini ada mie instan bisa kamu makan".

"Iya mas terimakasih".

"Perasaan dari tadi kamu bilang terimakasih terus. Sampek capek dengernya" hahaaa tawa renyah Kevin yang sukses membuat dada Tamara berdegup kencang.

" Aku ga tau lagi harus bilang apa sama orang sebaik kamu mas".

"Ada apa dengan lo tamara" batin Tamara

"Gapapa rileks aja". Sembari Kevin memasukan mie instan ke dalam mulutnya.

"Emm... Mas aku boleh nanya ga? Ucap Tamara dengan gugup.

"Apa?" Kernyit Kevin

"Mas ngapain di hutan sendirian seperti ini?"

"Menenangkan pikiran" jawab singkat Kevin

"Mas bisa gak nunjukin aku arah jalan keluar dari hutan ini?" Telisik Tamara

"Bisa saja, tapi aku gak menjamin kamu tidak akan tersesat lagi setelah curah hujan kemarin".

"Kalau gue tersesat lagi kan repot nanti urusannya. Ini aja masih untung gue idup. Di tolongin sama manusia beneran, ganteng, seksi. Kalo misalkan nanti gue tersesat lagi yang nolongin hantu atau beneran aki-akin yang jadiin gue tumbal kan ngeri banget." Batin Tamara.

"Kamu kenapa ngelamun?"

"Eh. Enggak ko..... emm ... Kalau gitu kira-kira mas balik kapan?"

"Lima hari lagi"

"Yaudah aku ikut mas aja". putus Tamara akhirnya. Meskipun agak kecewa karena dengan begitu dia akan semakin lama disini, pekerjaannya akan terbengkalai dan gak tau bosnya akan semarah apa nanti setelah dirinya kembali. Tapi yasudah lah kali ini dia lebih mementingkan keselamatan di atas segalanya.

Setelah keduanya menyelesaikan makannya masing-masing Kevin memutuskan untuk berburu. Tidak mungkin mereka bisa bertahan hidup selama lima hari kedepan tanpa makanan. Persediaan makanan yang dibawa Kevin tidak banyak. Dia pikir hanya akan hidup sendiri seperti yang sudah-sudah.

Tamara ingin sekali ikut membantu Kevin berburu. Namun Kevin menolaknya. Lebih baik dia sendiri. Dengan keadaan hutan setelah hujan lebat, dia tau akan sesulit apa perjalannya nanti. Dan Tamara mengikuti saran yang di ucapkan Kevin.

"Lebih baik kamu istirahat, menikmati alam di villa saja. Kamu bisa menggunakan kamarku agar tidurmu nyenyak. tepat di belakang villa ini juga ada air terjun yang turun langsung dari pegunungan".

"Iya mas". Patuh Tamara.

"Mas juga hati-hati di jalan. Jangan sampai terluka, kalau hujan cepat berteduh, ini sudah aku siapkan air minum, pulangnya jangan malam-malam." Pinta Tamar dengan rasa khawatir.

Kevin yang merasa di perhatikan dan baru kali ini ada yang menunggunya untuk pulang semakin membuat dadanya berdesir bahagia. Setelah keduanya saling senyum dan memberi pandang Kevinpun berangkat dengan penuh semangat.

_______________________________________________

Jangan lupa like ya gaesss...
Oh iya makasih banyak buat yang udah setia baca Samapi detik iniii 🥰

CEO SEKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang