kegalauan

24.4K 119 39
                                    

Di dalam bis, Tamara terus menerus menunduk melihat cincin dari ranting yang ia pakai. Yah hanya itu yang dapat dijadikan kenangan oleh Tamara. Dia bingung sekarang arus apa karena belum satu hari saja dia sudah sangat merindukan laki-laki itu.

Di Satu sisi Kevin juga melihat cincin yang dia pakai. Yang dia jadikan pengikat bersama Tamara. Menarik nafas dengan gusar sambil meyakinkan dirinya sendiri bahwa setelah ini dia yakin akan dapat melupakan Tamara.

Sesampainya di Mension Kevin langsung membersihkan diri, menaruh cincin tersebut berjejer dengan beberapa koleksi jam tangan mahalnya. Langsung bersiap pergi ke kantor untuk menyelesaikan beberapa urusan yang sangat mendesak.

Jujur badan Kevin sangat lelah namun apa boleh dikata ini sudah menjadi tanggung jawabnya. Beberapa masalah ini timbul akibat kelalaian Kevin terlalu mempercayai pihak kontraktor yang baru bergabung bersamanya beberapa bulan lalu. Alhasil banyak tugas yang tidak sesuai dengan deadline nya. Banyak Kelayan yang protes ingin menarik kembali dananya perusahaan.

________________

Sesampainya Tamara di Bogor dia langsung menemui ibunya. Mengetuk pintu .

"Assalamualaikum buu... Tamara pulang"

"Masyaallahh Tamara akhirnya kamu pulang nak, ibu sudah sangat khawatir mendapat kabar dari dini. Ibu takut terjadi apa-apa sama kamu"

"Engga Bu Tamara baik-baik aja cuma kemari kesasar di hutan. Untungnya ketemu orang baik yang mau nolongin Tamara."

"Sukur kalau begitu. Yaudah kamu bersih bersih dulu habis itu langsung makan. Ibu siapkan"

"Iya Bu"

Setelah memasuki kamar Tamara langsung mengambil kotak perhiasan yang ada di laci makanya, menyimpan cincin dari ranting tersebut kemudian langsung melesat ke dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi setelah melepas semua pakaiannya, sambil mengisi beth up Tamara melihat tubuhnya di depan cermin. Melihat masih ada beberapa bagian dadanya menghitam bekas hisapan percintaannya dengan Kevin. Meskipun sudah agak memudar namun hal itu masih terlihat mengingat kulit Tamara yang sangat putih bersih.

Tamara memegang beberapa bagian yang menjadi bagian favorit Kevin seperti kedua payudaranya yang tampak semakin besar, lehernya yang jenjang, dan tak lupa mis V nya yang montok dan besar.

Aahhhh,,, sudahi ini Tamara. Sekarang jalani hidupmu dengan baik. Batin Tamara langsung mandi dengan cepat sebelum ibunya akan berteriak memanggilnya.

Setelah mandi Tamara langsung memakai baju dan sialnya semua bra-nya terasa sesak. "Ah, sial kenapa bra ku tidak ada yang pas."
Tanpa memusingkan hal itu Tamara langsung memakai kaos over size dan celana pendek tanpa memakai bra. Toh tidak ada orang lain di rumah selain ibunya. Langsung turun ke lantai bawah untuk menemui ibunya.

"Oh iya Tamara, pekerjaan kamu gimana setelah ini?".

"Ga tau Bu, rencana Tamara bakal jelasin yang sebenernya sama atasan kalau memang tidak di terima Tamara akan cari pekerjaan di tempat lain".

" Oh ya sudah kalau begitu". Kalau pasangan? Gimana udah ada? Sini bawa kenal sama ibu" jawab Tamara dengan antusias

"Ibu apaan sih, Tamara kan udah bilang Tamara ga mau punya pacar atau suami.".

"Tamara jangan gitu nak... Ibu jangan jadikan gagalnya hubungan ibu sama ayah sebagai pelajaran buat kamu. Carilah pasangan yang baik nak, yang bisa mendampingi kamu kedepannya."

"Hemm ... " Jika ibunya sudah memasang wajah memelas begini malas sekali Tamara rasanya.

" Oh iya Bu, besok Tamara langsung ke jakarta ya, biar masalahnya gak berlarut-larut".

"Yasudah kalau itu maumu. "

Dengan wajah lelah Tamara langsung masuk kedalam kamarnya. Menutup pintu dan langsung tidur. Badanya sudah sangat lelah hari ini.

__________

Dilain tempat, Kevin tidak bisa tidur. Uring uringan memikirkan Tamara dan apa yang telah terjadi seminggu kemarin.

"Sial gue ga pernah mikirin cewek Sampek ga bisa tidur kayak gini. Akh!!"

Ternyata sedahsyat itu pesona lo buat gue Tamara. Batin Kevin.

Kevin langsung mengambil bir yang ada di lemari pendingin untuk menghilangkan kegusaran akibat mengingat Tamara. Setelah meminum beberapa tenggak akhirnya Kevin tertidur di sofa ruang tengah dengan keadaan berantakan.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CEO SEKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang