Hari terakhir

16.8K 62 0
                                    

Hari mulai petang. Kevin dan Tamara kembali ke villa setelah melakukan kegiatan panas mereka berdua di luar. Saling diam, menimbang kata" apa yang akan di ucapkan oleh Kevin kepada Tamara yang saat ini sedang duduk santai di ruang tamu. Tamara juga bingung dengan pikirannya sendiri. Hubungan apa yang mereka jalani, apakah perasaan ini benar adanya atau hanya karena keadaan tapi tamara terlalu takut untuk mengatakannya.

Alhasil Kevin hanya mengajak Tamara untuk tidur di kamar bersama karena hari sudah sangat petang. " Tamara ayo tidur di kamar sudah malam" ajak Kevin. " Tanpa mengatakan sepatah katapun Tamara langsung mengikuti Kevin ke kamar.

Kevin merangkul Tamara dalam dekapannya dengan penuh sayang. Memilih diam menikmati malam terakhir mereka. Tamara menaruh tangannya ke dada bidang Kevin dengan nyaman. Menghirup dalam" aroma Kevin yang sangat ia sukai dan dia tau setelah ini dia tidak akan pernah mendapatkannya lagi. Setelah beberapa waktu akhirnya keduanya benar" terlelap bersama dengan pikirannya masing".

Pagi telah tiba. Kevin terlebih dahulu membuka mata. Melihat betapa indahnya ciptaan tuhan di sampingnya. Matanya yang lentik, bibirnya yang sangat seksi, gidungnya yang mancung, alis tebalnya, kulit putih nanlembut itu semakin menambah kecantikannya. Kevin mengecup pucuk kepala Tamara, turun ke mata, hidung terakhir bibir nya. Namun tidak ada nafsu melainkan ketenangan yang ia rasakan.

Selang beberapa menit setelah itu, kesadaran Kevin mulai terkumpul. Ingatannya kembali tentang tujuannya kesini. Dan dia sadar bahwa setelah ini dia akan berpisah dengan Tamara. Kevin langsung bergegas bangun, membersihkan diri kemudian mulai membereskan beberapa barang bawaannya.

Tamara terbangun dengan tanpa ada Kevin disampingnya. Melihat sekitar ruangan Kevin benar tidak ada di kamar. Tamara sadar setelah ini dia akan kembali ke tempatnya semula. Maka dengan kesadaran penuh ia mulai bangkit dari tempat tidurnya bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah keluar dari kamar mandi, Tamara langsung ber papasan dengan Kevin yang memegang tas besarnya, memasukan beberapa pakaian dan peralatan ke dalamnya. Kevin langsung menghadap Tamara. " Tamara, kamu siap-siap habis ini kita sarapan langsung pulang ya". Ucap Kevin. Dengan berat hati Tamara hanya menganggukkan kepala tanda ia faham.

Namun disinilah Tamara sekarang. Di kamar melihat ke samping jendela sambil memikirkan beberapa hal. Tentang masa depannya, teman-tamannya, namun terlepas dari segala pikirannya yang berkecamuk kevinlah yang menjadi pusat pikirannya saat ini, akan seperti apa dia setelahnya tanpa Kevin sedangkan kini jiwa dan raganya sudah sangat nyaman dengan keberadaan laki-laki itu.

Kevin menghampiri Tamara yang sedang melamun di kamar. " Tamara ayo lekas sarapan". Ajak Kevin. Kevin tau apa yang sedang di pikirkan Tamara. Namun tidak terlalu memusingkan karena dia juga bingung dengan perasaannya sendiri. Mereka saran roti berdua. Tanpa sepatah katapun.

" Oh iya Tamara, gimana keadaan kamu, karena habis ini kita akan melakukan perjalanan cukup jauh" tanya Kevin. " Aku oke kok". Jawab Tamara. " Syukur lah kalau gitu". "Yaudah ayok".....

Dalam perjalanan tidak ada yang memulai percakapan, jadilah hening kecuali suara angin alam dan hentakan kaki mereka berdua. Kevin dan Tamara sama-sama meyakinkan diri mereka satu sama lain bahwa setelah ini semua akan baik-baik saja. Mereka akan menjalani kehidupan seperti sedia Kala dan aling melupakan.

Setelah sampai pada perbatasan hutan sudah terlihat perkampungan masyarakat. Banyak orang berlalu lalang pergi ke sawah, membawa sapi, menanam padi dan lain sebagainya. Barulah Kevin memulai percakapan. " Tamara setelah ini kita akan sampai di terminal, kita lanjutkan perjalanan masing-masing." Ucap Kevin dengan ringan, namun matanya tidak bisa berbohong bahwa ia sangat sedih. " Iya vin makasih banyak ya atas tumpangannya, makasih buat semuanya, aku ga tau kalau gaada kamu aku bakalan gimana di tengah hutan sendirian". Jawab Tamara dengan sedikit senyuman kebohongan. 

Tanpa berpikir panjang keduanya memasuki bis yang berbeda arah. Tamara harus menemui ibunya dulu di Bogor ia tau pasti ibunya akan sangat khawatir mengetahui dia tiba tiba menghilang di tengah" hutan. Sedangkan Kevin harus ke Jakarta karena pekerjaan yang mendesak.

Semoga setelah ini mereka benar-benar menjalani hidup dengan baik. Meskipun berat namun toh mereka sudah berjanji dari awal bahwa tidak akan ada hubungan setelahnya.

CEO SEKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang