37. Sweet and Sour

9.2K 292 17
                                    

Sweet and Sour

.
.
.

Tak lama Jean membuka pintu, ia terkejut Naya sudah berdiri disana, Naya datang pun tanpa mengabarinya.

Tanpa bicara Jean langsung membawa Naya masuk kedalam karena angin disertai hujan diluar sangat deras. Jean membawa Naya masuk kedalam kamarnya.

"Ki-kita ngomong diruang tengah aja yah? Aku engga enak sama orang tua kamu kalo masuk kedalam kamar" Ucap Naya

"Nyokap bokap lagi dibandara mau keluar negri, aku sendiri dirumah" Jelas Jean

"Kamu ngapain kesini kan aku bilang tunggu aku diapart?!!" Tanya Jean

Naya sedikit tersentak, dadanya rasanya nyeri saat pertanyaan Jean terdengar ketus.

Nada suara Jean terdengar sedikit kesal bukan karena ia marah, namun karena Naya mendatanginya sedangkan diluar sedang hujan lebat. Jean tau Naya punya masalah dengan penglihatannya. Sedangkan Naya selalu menyepelekan minus matanya yang menurutnya tidak terlalu besar, sehingga ia tidak perlu memakai kacamata. Walaupun ia punya kacamata minus, namun sangat jarang ia pakai karena merasa tidak nyaman.

Tapi Jean sangat mengkhawatirkan Naya saat ini, berkendara saat hujan lebat sangat berbahaya untuknya.

Jean saja yang penglihatannya normal, kesulitan melihat jalan saat ia pulang mengantar kedua orang tuanya dari bandara tadi.

"Ma-maaf a-aku... eeemm... maaf Jean" Ucapan Naya terbata-bata, bibirnya terasa kaku bukan karena dinginnya udara akibat hujan tapi karena dinginnya tatapan Jean padanya.

Tak butuh waktu lama hingga akhirnya tangisnya pecah. Kakinya yang mulai lemas tak kuat untuk berdiri hingga akhirnya ia berjongkok dibawah. Sementara kedua telapak tangannya menutupi wajahnya yang sedang menangis.

Suara tangisnya terdengar begitu pilu dan putus asa, bersama suara hujan yang seolah ikut menemani tangisannya.

Jean mulai panik melihat Naya menangis histeris
"Naya, kamu kenapa? Ada yang sakit?"

"A-ku engga mau mau pu-tus Jeannn" Mohon Naya dengan isak tangisnya.

"Hah?? Kamu ngomong apa sih, siapa yang mau putus?"

Mendengar perkataan Jean barusan membuat Naya mengangkat kepalanya dan menatap Jean dengan mata sembabnya.

Jean membantu Naya berdiri dan membawanya untuk duduk disofa.

"Kamu kenapa mikirnya aku mau putus?" Tanya Jean

Namun Naya masih sesegukan belum bisa menjawab, ia hanya tertunduk dan memainkan kukunya.

Jean menarik dagu Naya agar menatapnya
"Kalau kamu mikir gitu karna omongan Dirga disekolah, pikiran kamu itu salah. Dia sengaja ngomong begitu karna suka sama kamu!" Jelas Jean

Jean mengusap air mata Naya, merapihkan rambut Naya yang sedikit berantakan.

"Jangan nangis lagi. Maaf karena aku ngindarin kamu beberapa hari ini" Ucap Jean dengan menyesal

Naya menggeleng
"Kamu engga salah, wajar kamu salah paham setelah liat foto itu, tapi aku bisa jelasin semuanya Jean. Aku sama Dirga sama sekali nggak pelukan kaya yang kamu lihat difoto itu. Dirga waktu itu mabuk terus dia sandaran dipundak aku. Cuman itu aja nggak lebih" Jelas Naya

You're Your Crush's Crush [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang