Tepat tiga hari Minghao dirawat di rumah sakit setelah kejadian penusukan tempo hari. Semua anak rumah sudah bergiliran menginap untuk menemani Hao. Pemeriksaan terakhir dari dokter mengatakan bahwa hari ini Hao sudah bisa pulang ke rumah dan kembali lagi ke rumah sakit tiga hari kemudian untuk memeriksa bekas lukanya.
"Kak Jis, Aku hari ini jadi pulang, kan?" Tanya Hao pada Jisoo yang saat ini bertugas untuk menjaganya karena yang lain masih sekolah dan Seungcheol sedang bekerja shift pagi. Chan yang tidak bisa diajak ke rumah sakitpun harus dititipkan kembali pada Bu Yura tetangga rumah.
"Iya jadi. Nanti ya, nunggu visit terakhir dokter dulu." Jisoo menjawab diiringi senyum andalannya.
"Udah gak betah, ya?" Jisoo balik bertanya."Iya. Kangen rumah, mau cepet-cepet pulang." Hao berkata dengan nada sedih. Ini pertama kalinya Ia harus dirawat seperti ini, rasanya sangat tidak enak, Ia tidak terbiasa tidur di kasur selain kasurnya sendiri.
"Sabar ya... nanti Mas Cheol jemput abis pulang kerja." Jisoo kembali memberikan senyum dengan elusan lembut di kepala Hao.
• • •
Sore hari tepat setelah Seungcheol pulang kerja, Minghao langsung dijemput dan pulang menggunakan taxi online. Anak-anak lain sudah menunggu di rumah dengan tidak sabar.
"Kami pulang!" Jisoo berseru sesaat setelah membuka pintu rumah.
"Hao!" Ucap semua orang di dalam rumah bersamaan, semuanya berlari ke arah Minghao termasuk Chan yang tak kalah bersemangatnya melihat salah satu kakaknya yang beberapa hari tidak Ia lihat di rumah.
"Ka Hao! Ka Hao!" Chan berjingkrak-jingkrak di depan Minghao meminta untuk digendong.
"No no no... Kak Haonya gak bisa gendong Chan dulu, sini sama Mas aja." Seungcheol berkata sambil meraih tubuh mungil Chan dan menggendongnya.
"Ka Hao cakit?" Tanya Chan yang wajah kecilnya memasang raut khawatir.
"Iya, Kak Hao lagi sakit. Nanti kalo udah sembuh Kak Hao gendong, ya?" Hao menjawab dengan memasang wajah sedih lalu mengelus surai lembut Chan.
"Eung! Pet cembuh Ka Hao...." Chan balas mengelus pipi Hao.
"Sekarang Kak Haonya ke kamar dulu ya, istirahat lagi." Seungcheol mengisyaratkan agar seseorang dapat memapah Hao untuk masuk ke kamarnya.
• • •
Ini adalah hari sabtu, hari yang masih menjadi hari favorite Seungcheol karena akhirnya ia bisa menikmati libur sejenak setelah lelah bekerja selama lima hari, ditambah tiga hari tenaganya harus dikerahkan dua kali lipat karena harus menemani Hao di rumah sakit. Malamnya menginap di rumah sakit lalu paginya pulang ke rumah sebentar untuk siap-siap bekerja, beruntung sekali Ia tidak ikut ambruk.
Niat awalnya Seungcheol ingin tidur sepuasnya dan bangun siang, tapi sayangnya tubuhnya masih memasang mode kerja sehingga pukul lima pagi Ia sudah terjaga.
Setelah mengambil segelas air minum, Seungcheol memutuskan untuk menyalakan TV untuk menonton berita pagi. Sedikit bernostalgia saat Bapak masih ada rasanya tidak buruk juga.
'Tadi malam polisi melakukan razia ke sebuah tempat hiburan malam ilegal di tengah kota. Puluhan pengunjung dan pegawai digiring ke kantor polisi untuk melakukan tes urine. Ditemukan juga salah satu dari pegawainya adalah anak SMA-'
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Cemara [Seventeen]
Fiksi PenggemarBangunan bercat putih kusam yang mereka tuju ketika ingin pulang.