" Aku akan ikut bersama kalian "Satu suara yang terdengar penuh keyakinan namun juga sarat akan ke putus asa an mengalihkan perhatian mereka yang tengah berada di tenda rapat.
Wu shanxing baru saja akan bersuara untuk menolak,namun urung saat tangan nya di cekal oleh Pangzi ditambah dengan tatapan tajam dari pria tampan yang berdiri di belakang keponakan nya.
" Diantara orang2 yang menghilang itu,ada kedua orang tua ku,meskipun mungkin mereka sudah mati,aku tetap harus mencari tahu penyebabnya. " Ucap Wu xie pelan dengan nafas memburu. Entah kenapa ia merasa sesak setiap kali mengingat tentang nasib kedua orang tua nya.
Zhang Qiling mengusap punggung sempit itu dengan pelan,memberikan ketenangan. Meski nada suara Wu xie terlihat tenang namun tatapan matanya menyiratkan sebuah kesedihan yang begitu dalam. Dan mereka semua menyadari hal itu.
" Eih naif,kemarilah,jangan terlalu lama berdiri,kepalamu akan sakit nanti,ayo duduklah disini,tidak akan ada yang melarang mu untuk ikut,aku janji." Seru Pangzi lantas menuntun Wu xie untuk duduk.
Zhang Qiling mengikuti dengan diam dan ikut duduk di kursi samping Wu xie. Panzi menuangkan teh hangat ke dalam gelas kemudian menyodorkan nya ke hadapan Wu xie.
" Tuan muda ketiga,minumlah dulu. "
Wu xie menerima teh itu kemudian meminumnya seteguk.
" Terima kasih Panzi " ucapnya sambil tersenyum tipis.
Wu erbai menghampiri Wu xie,mengusap kepala keponakan tersayang nya itu dengan lembut. Membuat Wu xie mendongak menatap paman keduanya yang tengah tersenyum padanya.
" Bagaimana dengan luka mu ?? Apa masih terasa sakit ?? "
Wu xie menunduk untuk melihat dadanya sendiri kemudian kembali menatap sang paman.
" Aku sudah baik baik saja,tidak sesakit sebelum nya. " Jawabnya. Kali ini Wu xie tidak lagi menutupi keadaan nya dari siapapun terutama orang2 terdekatnya.
Wu erbai mengangguk,...
" Baiklah,kali ini aku tidak akan melarang mu. "Wu xie tersenyum mendengar penuturan paman kedua nya itu. Wu erbai kembali mengusap kepala Wu xie sembari tersenyum.
" Baiklah kalau begitu. Er jing,siapkan persediaan untuk dua minggu,kalian akan berangkat dan Wu shanxing yang akan memimpin kalian." Perintah Wu erbai mutlak.
" Kali ini aku tidak ikut namun aku akan tetap memonitor kalian dari sini. " Lanjutnya. Semuanya mengangguk mengerti.
" Baiklah,sekarang kalian persiapkan diri kalian juga keperluan kalian masing2,sedangkan yang lain nya akan disiapkan oleh Er jing dan Panzi. " Seru Wu shanxing yang di angguki semuanya. " Semuanya boleh pergi,kecuali kalian bertiga. Ada hal yang harus aku sampaikan. " Lanjutnya sambil menunjuk ke arah Wu xie,Zhang Qiling dan Pangzi.
Mereka semua keluar satu persatu dari dalam tenda. Kecuali tiga orang itu dan juga Wu shanxing. Wu xie,Zhang Qiling dan juga Pangzi kembali duduk di kursi mereka.
" Ada apa paman kedua ?? " Tanya Wu xie bingung.
" Xiao xie,aku sudah mendengar jika ada sekelompok orang yang mengincarmu. Hei zi dan Xiao ge juga sudah mencaritahu hal itu. " Ucap Wu erbai.
Wu xie menatap Zhang Qiling yang duduk di samping nya dan mendapati suami nya itu menganggukkan kepalanya.
" Mereka adalah orang2 tuan Jiao,dan mereka menargetkan mu " jelas Zhang Qiling.
Wu xie mengernyit tanda tak mengerti.
" Sebenarnya siapa tuan Jiao itu ?? Dan kenapa ia menargetkan Wu xie ?? Saat Wu xie terluka Hei zi sempat mengatakan bahwa ada sekelompok orang yang masuk ke dalam makam dan mencari Wu xie,saat itu kami terlalu panik hingga tidak sempat untuk bertanya. " Tanya Pangzi.
