21

1.3K 135 3
                                    


Happy reading,...

Malam ini,Wu xie duduk seorang diri di atas batu besar di belakang tenda yang ia tempati. Di tangan nya ada sebuah buku yang di berikan oleh Wu erbai padanya setelah mereka berdiskusi. Paman keduanya itu berkata bahwa buku itu ia dapatkan dari seseorang yang mengenal ayahnya yang juga ikut dalam rombongan Wu shan sen saat perjalanan ke makam kaisar feng yang sebenarnya. Namun ia memilih melarikan diri dan Wu shan sen lah yang membantu nya sambil menitipkan peta dan buku catatan itu agar ia serahkan pada adik pertama Wu shan sen,yaitu Wu erbai.

Back to story,...
Setelah cukup lama menatap buku catatan itu,akhirnya Wu xie memberanikan diri untuk membuka dan mulai membacanya.

Pada lembar pertama,...

" Tinggal di desa pinggiran lembah beberapa hari,aku melihat bulan malam ini bulat lagi. Tidak tau kenapa tiba2 terpikir akan bulan wu zhou. Mungkin karena aku rindu rumah. Tidak kusangka,aku akan memiliki hari seperti ini juga,...malam ini angin bertiup sangat dingin jadi aku putuskan untuk tidur saja. "

Lembar kedua,...

" Malam hari aku bermimpi tentang keluarga besar dan istriku memarahi ku lagi,tapi kali ini aku tidak marah juga tidak banyak bicara. Dan ketika pagi menjelang,hujan kembali turun,..."

Lembar ketiga,...

" Tidak bisa mengingat ini tahun keberapa sejak kami dipaksa untuk menemukan makam kaisar feng,...
Dalam perjalanan ini,istriku sakit dan meninggal,meninggalkan aku seorang diri diantara orang2 jahat dan penuh ambisi,... Masa masa terbaik ku habis oleh hal2 yang tidak masuk akal,..."

Wu xie menengadahkan kepalanya ketika dirasa sesuatu bersiap mengalir dari sudut matanya. Menghapus pelan titik kristal bening itu saat satu kenyataan mutlak tentang ibunya yang telah tiada membuat hatinya berdenyut nyeri.

" Ibu..." Gumamnya sambil memejamkan mata. Beberapa menit berlalu sampai ia kembali memberanikan diri untuk membaca lembaran berikutnya.

Lembar ke empat,...

" Akhirnya kami semua memasuki makam,kami menyusuri sungai kecil yang terdapat di dalam makam. Kami beristirahat di tepi sungai dan di bangunkan oleh sinar bulan di bawah air. Gerombolan ubur2 itu sangat indah,...aku jadi teringat ucapan istriku bahwa dia paling suka melihat ubur2. Dia merasa bahwa mereka adalah makhluk spiritual,...tidak ki sangka hari ini aku disini melihat semuanya seorang diri,..."

Lembar kelima,...

" Hari ini adalah ulang tahun Xiao xie,putra nakal ku. Sebelum pergi aku berjanji akan merayakan nya bersama. Tapi sepertinya aku tidak akan bisa kembali dan mungkin selamanya aku tidak bisa kembali. Anak nakal itu pasti sedang memarahi ku didalam hatinya. Tapi bukankah ayahnya ini sudah membohonginya berkali kali,seharusnya dia sudah terbiasa dan tidak memasukkan nya ke dalam hati. Lika liku orang tuanya terlalu banyak dan rumit,aku hanya berharap Xiao xie bisa tetap sehat dan selalu aman dan,......jangan menjadi seperti kami. "

Wu xie membalikkan lembaran selanjutnya dan menemukan selembar foto usang. Foto itu adalah Foto dirinya saat kecil bersama kedua orang tuanya. Wu xie menatap foto itu dengan mata bergetar. Tetes demi tetes air mata mengalir dengan sendirinya dan tak dapat ia tahan. Wu xie tak mampu lagi menahan dirinya,bahu nya mulai bergetar seiring dengan suara tangisan nya yang sangat memilukan.

Tak jauh dari sana,Pangzi,Wu erbai,Wu shan xing,Xiao hua,Hey yan jing juga Panzi dan Liu sang ternyata melihat nya. Melihat bagaimana anak yang selalu berusaha terlihat baik2 saja itu tengah terpuruk dan sangat rapuh. Bahkan mereka semua berusaha agar tidak ikut meneteskan air mata mereka saat suara tangisan Wu xie terdengar begitu menyayat hati mereka.

⚔️ LOVE YOU MORE ⚔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang