Another night

1.4K 153 71
                                    

Shikamaru mengedarkan pandangan, tampak sedang mencari diantara gerombolan shinobi yang bergerombol di lapangan. Mendapati gadis yang dicarinya tak ada disana, pria itu kemudian melanjutkan perjalanannya memasuki gedung, menuju ruang kerjanya yang ada di lantai dua.

​"Hah—"

​Hari ini pekerjaan menumpuk seperti biasa. Gulungan-gulungan yang masih bersegel menumpuk di meja kerja. Shikamaru berjalan melewati meja itu begitu saja, memutuskan bertengger sebentar di konsen jendela sambil menghirup udara pagi.

​Semalam, Shikamaru meninggalkan Sakura tertidur pulas di sofa ruangan depan. Bukannya tidak berniat memindahkannya ke kasur supaya lebih nyaman, tapi dia tidak ingin melewati batas dengan masuk ke kamar seorang gadis seenaknya.

​"Apa dia baik-baik saja?" ia bergumam sendiri, sebelum berbalik menuju meja kerjanya dan mulai membuka gulungan.

​Waktu berlalu, langit di luar telah menjadi kekuningan. Shikamaru baru saja selesai berbicara dengan Kakashi sebelum akhirnya berjalan keluar dari gerbang menuju rumahnya.

Diperjalanan, pikirannya terus saja kembali ke kejadian semalam. Wajah Sakura terus terbayang-bayang olehnya. Bagaimana gadis itu memejam dan mulai mengeluarkan suara-suara aneh, membuat dadanya menjadi sesak dan panas.

"Ah, sial—"

​"Shikamaru!"

​Shikamaru terkejut mendengar panggilan tak terduga, tubuhnya refleks segera menoleh ke belakang. Ia menemukan Naruto dan Hinata tengah berjalan ke arahnya.

​"Oh, Naruto, Hinata—"

​"Kau baru pulang bekerja?" Naruto menyenggol lengan Shikamaru sambil berjalan di sampingnya, Hinata mengikuti sedikit lebih di belakang.

​"Yah, begitulah." Sahut Shikamaru malas. Ia melirik Hinata yang berjalan dengan malu-malu di samping Naruto. "Kau sendiri, hendak kemana?" entah mengapa Shikamaru bertanya sambil berbisik.

​Naruto terkekeh pelan sambil menggaruk tengkuk. "Aku akan pergi makan malam dengan Hinata—" jawabnya salah tingkah. "Kau mau bergabung?"

​Kening Shikamaru berkedut. Ia tahu bahwa itu hanyalah ajakan basa-basi, tapi tetap saja, seharusnya Naruto tak perlu mengatakan itu padanya.

​"Tidak. Nikmatilah malammu berdua dengan Hinata—"

​Hinata terbatuk-batuk mendengar ucapan Shikamaru barusan, membuat kedua pria disampingnya menoleh kebingungan.

​"Kau baik-baik saja, Hinata?" tanya Naruto khawatir. Pria itu langsung memegangi belakang punggung Hinata dan menepuknya pelan.

​Shikamaru memperhatikan dua sejoli itu dengan perasaan jengkel. Entah mengapa rasanya sangat menyebalkan melihat Naruto bertingkah seperti saat ini. Atau apakah, sebenarnya dia hanya merasa iri melihat keduanya?

​"Lanjutkanlah perjalanan kalian berdua, aku pergi dulu." Shikamaru mengangguk pelan kearah Hinata, sebelum menepuk punggung Naruto untuk menggodanya.

​"Jangan terlalu sibuk bekerja dan carilah seorang gadis untuk kau kencani, ttebayo!"

​Shikamaru mendengus mendengar ocehan Naruto. Ia pergi meninggalkan dua sejoli yang entah sejak kapan sudah berani menunjukkan kedekatannya di depan umum seperti itu.

Apa mereka berdua sudah jadian, ya? Hah, itu bukan urusanku.

​Langit perlahan mulai gelap. Shikamaru terus melangkah, dan tanpa sadar kakinya membawanya menuju sebuah gedung  yang kini sudah tak asing lagi baginya.

​"Astaga, kenapa aku malah kesini—"

​"Shikamaru?"

​Shikamaru kaget bukan main saat mendengar suara tegas dan tajam milik Sakura, ia segera berbalik ke belakang. Sakura berdiri tak jauh darinya, menatap dengan wajah bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can We Call This Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang