Bab 22

11.7K 445 3
                                    


༶•┈┈⛧┈♛

Buggh

" Berapa kali Mama peringatkan, jaga Cellyn menggunakan nyawamu bajingan ", desis Mama Cellyn menghajar Kelvin habis-habisan.

" Sekarang katakan, apa yang sudah kau lakukan hingga membuat Cellynku yang manis kabur hah ! ", sentak Mama Cellyn mencengkram kerah Kelvin erat.

" Maaf, saya gagal menjaga Cellyn ", datar Kelvin.

Bughh

" Bukan itu yang ingin ku dengar bodoh ! ", hajar Mama Cellyn lagi hingga membuat bibir Kelvin sobek.

" Anda boleh melakukan apa saja sebagai hukuman ", tegas Kelvin tanpa ekspresi, menghiraukan bentuk wajah yang jauh dari kata baik.

" Kau memang shhh-harus ku apakan bedebah yang satu ini ? ", pijat Mama Cellyn pusing pada area keningnya.

" Jangan cari Cellyn putuskan hubungan kalian, Mama akan mencari laki-laki yang lebih memumpuni daripada dirimu ", dingin Mama Cellyn melepaskan cengkramannya kasar.

" Anda boleh menghajar saya sesuka anda, tapi jangan harap saya akan mengabulkan permintaan anda ", dingin Kelvin tidak suka dengan penuturan Mama Cellyn.

" Kau--"

" Sudah Ma, mau Mama apakan lagi Kelvin ? lihatlah wajah mengenaskan itu ", lerai Papa Cellyn, menarik tubuh sang istri menjauh dari Kelvin.

" Perbaiki wajah ini, penampilanmu tampak begitu kacau ", sinis Papa Cellyn menepuk pipi Kelvin keras.

" Shh saya mengerti ", desis Kelvin merasakan tepukan atau bisa di sebut tamparan dari Papa Cellyn.

Rupanya calon mertuanya masih belum puas menghajar wajah tampan Kelvin. Sebenarnya Kelvin tidak mempermasalahkan pukulan dari Mama Cellyn, toh dia sudah pernah mengalami yang lebih parah daripada ini.

Tapi yang membuat Kelvin sedikit penasaran, kenapa Mama Cellyn hanya menargetkan pukulan pada area wajah ? apa mungkin dirinya terlihat begitu menyebalkan ?

" Papa kok gitu sih ? Mama kan belum puas buat dia babak belur Pa ! ", protes Mama Cellyn kesal.

Wajah yang mulai membengkak dengan warna keunguan menjadi pelengkapnya.

Di tambah darah kering yang menghiasi wajah tampan Kelvin, ini masih belum masuk kategori babak belur rupanya.

" Sudahlah Ma, lebih baik kita melacak keberadaan Cellyn, itu lebih penting untuk sekarang ", tegas Papa Cellyn membuat sang istri diam tak berkutik.

" Papa tenang saja, Cellyn biarlah menjadi urusan saya ", saut Kelvin begitu mendengar nama Cellyn keluar dari mulut Papa mertuanya.

" Papa tahu, ini kesempatan terakhir untukmu Kelvin jadi jangan mengecewakan Papa ", titah Papa Cellyn berlalu pergi meninggalkan kediaman Scoups, sambil merangkul paksa istrinya yang tampak ogah-ogahan.

Sudut bibir Kelvin sedikit tertarik ke atas mendapati kepercayaan dari calon mertuanya.

" Seorang Kelvin Scoups Adderson tidak akan pernah mengecewakan kepercayaan anda Papa mertua ", dingin Kelvin menatap kepergian pasangan yang tampak akur, dengan tangan saling mendorong.

Second Chance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang