"Kau yang melakukannya?"
"Apa?"
"Jangan pura-pura tidak mengerti"
Jeongwoo hanya diam, lebih memilih melanjutkan acara sarapannya dan tak mengindahkan ucapan sang ayah.
"Putra tuan Kim, kau yang melakukannya?"
"Kurasa"
"Kau sudah gila?! Kau tau berapa banyak uang yang harus ku keluarkan untuk membereskan kekacauan ini?!"
"Bukan urusanku"
"Park Jeongwoo!! Apa yang dilakukan anak itu sampai membuatmu seperti ini?!"
Kini Jeongwoo menengadah, bersitatap dengan sang ayah yang terlihat amat murka.
"Salah si Kim sialan itu?"
"....."
"Dia memukul Junghwan"
"Apa?"
"Bibir Junghwan berdarah"
Rasa marah tak bisa lagi di bendung, urat-urat yang ada di pelipis juga leher tampak kian menonjol dengan wajah makin memerah.
Tak habis pikir dengan darah dagingnya sendiri yang begitu ringan tangan hanya karena masalah sepele.
"Apa Junghwan sampai masuk rumah sakit?"
"Tidak"
"Kalau begitu apa ada tulang nya yang patah?"
"Tidak juga. Tapi bibir Junghwan berdarah"
"Hanya karena Junghwan sedikit terluka kau membuat orang lain cacat seumur hidup?!"
"Jangan membentakku"
......
"Itu salahnya sendiri, salah bajingan itu sendiri yang melukai adikku"
.
𝙿𝙰𝚃𝚁𝙾𝙽
KAMU SEDANG MEMBACA
Patron | Drabble
FanfictionJeongwoo terlalu terobsesi dengan adiknya. -300 words ⚠️ Semua yang ada dalam cerita ini merupakan fiksi dan tidak untuk ditiru⚠️ -09/01/2024