Isak tangis terdengar menggema hingga keluar ruangan.
Suasana rumah kian sepi atas kepergiaan satu orang anggotanya.
"M-mama.."
Tangis Junghwan tak kunjung reda bahkan setelah jam berganti. Panggilan untuk makan pun tak diindahkan.
Ia hanya ingin melepas segala pedih yang ia rasa di tengah sakitnya kehilangan.
"Park Junghwan. Makananmu"
"Hyung"
"....?"
"Kenapa kau melakukan itu?"
"....?"
"Hyung, kau membunuh mama.."
"Berhenti memanggil si jalang itu dengan sebutan ibu"
"Hyung!"
Junghwan diam, tatapan tajam dari Jeongwoo terlampau dingin, membuatnya terpaksa menelan segala ucapan yang ingin di lontarkan.
Ia tahu kakaknya ini gila, ia tahu kakaknya akan melakukan apapun untuk melindunginya, namun membunuh, itu benar-benar di luar batas.
Tak sekalipun Junghwan mengira ini akan terjadi.
"Jalang itu memukulmu, kan?"
"Hyung, aku benar-benar tak apa-"
"Aku yang tidak baik-baik saja"
...........
......
....
"Pernahkah ku bilang padamu?"
".....?"
"Aku akan menghabisi semua orang yang berani melukaimu"
"Tapi hyung, tetap saja. Mama-"
"Aku tidak peduli siapapun itu"
"......"
"Beginilah caraku membalas budi padamu, So Junghwan"
.
𝙿𝙰𝚃𝚁𝙾𝙽
KAMU SEDANG MEMBACA
Patron | Drabble
FanfikceJeongwoo terlalu terobsesi dengan adiknya. -300 words ⚠️ Semua yang ada dalam cerita ini merupakan fiksi dan tidak untuk ditiru⚠️ -09/01/2024