Januari 2021

367 33 0
                                    

Junghwan hampir bersujud, kepalanya pening dengan noda darah dan air mata yang membanjiri. Ia takut, sangat takut.

Ia begitu takut melihat bagaimana ganasnya Jeongwoo yang menghajar temannya secara habis-habisan.

Tak pernah sekalipun Junghwan melihat sang kakak selepas kendali ini. Tepat di depan matanya.

"H-hyung, kumohon hentikan.."

Suara lirih Junghwan pun diabaikan. Rasa amarah selalu mendominasi kala menghukum pelaku yang telah melukai adiknya.

"Ck, menjijikkan"

Jeongwoo meludah tepat di wajah sosok yang terkapar di kaki sebagai penutup aktivitasnya.

Ia berbalik, sorot matanya kini menghangat kala beradu pandangan dengan sang adik.

"Kau tak apa?"

Kepala yang lebih muda menengok arah lain enggan beradu pandang dengan yang ada disana.

"Park Junghwan, jangan mengabaikanku"

"J-jangan mendekat"

"Kau takut?"

"......"

"Park Junghwan, kau takut pada ku?"

Anggukan Junghwan berikan, masih tak ingin menatap pada sang kakak.

Hingga ia melihat kaki Jeongwoo berhenti tepat di hadapannya. Pemuda itu berjongkok, menatapnya dengan senyuman hangat guna menenangkan.

"Jangan takut, aku tidak akan melukaimu"

Tak ada jawaban, Junghwan hanya diam dengan bibir di gigit menahan isakan.

"Park Junghwan, aku melakukan ini untuk melindungimu. Mereka telah menyakitimu dan mereka pantas mendapatkan ini. Kau mengerti?"

Junghwan mengangguk, membiarkan sang kakak mendekat juga mendekap tubuhnya.

"Park Junghwan, hyung berjanji akan terus melindungimu. Tak peduli dari apapun atau siapapun"

Beginilah cara Jeongwoo membalas budi sang adik.

Beginilah, cara Jeongwoo menjaga adiknya.









































































.
𝙿𝙰𝚃𝚁𝙾𝙽

Patron | DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang