Junghwan mengetuk pintu di hadapan, lalu melangkahkan kaki masuk tanpa mengucap sepatah katapun.
"Tuan Park Jeongwoo"
"Kau sudah datang"
Sosok yang tengah duduk membelakanginya itu perlahan berbalik, melangkahkan kaki mendekat padanya dengan senyuman yang entah apa maksudnya.
"Adikku sudah datang"
"Aku datang untuk menagih janjimu"
Tak sekalipun senyuman itu mengendur. Jeongwoo hanya diam, menatap pada manik adik kecilnya.
"Kurasa aku membuat janji terlalu banyak"
Junghwan tampak merogoh sakunya, mengeluarkan sesuatu yang bergemerincing.
"Menyerahlah"
Untuk sesaat pria itu hanya diam, mengamati borgol yang tengah disodorkan padanya.
Hingga anggukan singkat ia berikan, seiring dengan tangannya yang ia angkat kearah sang adik.
"Aku akan menepati janjiku"
Mata Junghwan terasa memanas. Jantungnya berdegup kencang dan keringat mulai membasahi telapak.
Tak dapat di pungkiri, rasa sakit terasa meremas hatinya kala melihat borgol melingkar sempurna di pergelangan sang kakak.
Namun inilah yang harus ia lakukan, demi menghentikan tindakan gila sosok dihadapan.
"Aku tak akan menyebutkan namamu"
"Tak apa, lakukan saja"
"Ini permohonanku. Jangan libatkan dirimu"
Junghwan diam, cairan bening tampak menggenang di pelupuk. Namun senyum di wajah Jeongwoo justru kian merekah.
"Kurasa aku tak bisa menepati janjiku yang lain"
"....."
"Jika aku akan menjagamu sampai aku mati"
"Aku bisa—"
"Tentu, kau pasti bisa menjaga dirimu sendiri"
"....."
"Kau sekarang memiliki borgol dan pistol kemanapun kau pergi"
"......"
"Jangan sampai terluka"
"....."
"Tak perlu terlalu sering mengunjungiku, hanya terus jaga dirimu sendiri"
Junghwan merunduk, tak kuasa lagi menahan tangis mendengar ucapan sang kakak.
"Terimakasih, karena tak menyerah untuk menghentikanku"
..........
......
"Terimakasih, hyung. Karena telah menjagaku"
Tamat..
𝙿𝙰𝚃𝚁𝙾𝙽
KAMU SEDANG MEMBACA
Patron | Drabble
FanfictionJeongwoo terlalu terobsesi dengan adiknya. -300 words ⚠️ Semua yang ada dalam cerita ini merupakan fiksi dan tidak untuk ditiru⚠️ -09/01/2024